Lerai Bentrok Suporter, Kepala Pos Polisi dan Komandan Linmas Cidera
A
A
A
KEFAMENANU - Bentrok warga dua desa, di Timor Tengah Utara, NTT, terjadi gara-gara kalah dalam pertandingan sepak bola. Masing-masing suporter terlibat saling lempar batu.
Lemparan ini mengenai kepala pos polisi setempat, dan juga komandan linmas setempat, yang ingin melerai perkelahian. Kedua anggota itu terkena lemparan batu di kepala, dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kefamenanu.
“Saya masuk ketengah lapangan sepak bola bermaksud melerai perkelahian itu. Namun warga Desa Fafinesu A dan Fafinesu C sudah saling lempar, dan saya kena lempar di kepala hingga tidak sadar,” kata Kepala Pos Polisi Fafinesu Aiptu Agustinus Mone, saat ditemui di RSUD Kefamenanu, Kamis (18/8/2016).
Agustinus Mone terkena lemparan batu di kepala, dan sobek kulit kepala, serta mendapat 18 jahitan. Korban lainnya juga adalah Komandan Linmas atas nama Andrean Afoan, yang masih berseragam limnas.
Saat kejadian, Andrean berniat masuk melerai bentrok warga dua desa, namun malah dirinya ditendang, dipukul, dan diinjak. Bahkan dilempar menggunakan batu, hingga kepalanya pecah dan dijahit 13 kali.
Kasubaghumas Polres Timor Tengah Utara AKP Petrus Liu mengatakan, saat ini polisi sudah menahan tiga orang yang diduga sebagai provokator, terdiri dari Antonius Seo, Patris Nemuni, dan Yohanis Manus.
Lemparan ini mengenai kepala pos polisi setempat, dan juga komandan linmas setempat, yang ingin melerai perkelahian. Kedua anggota itu terkena lemparan batu di kepala, dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kefamenanu.
“Saya masuk ketengah lapangan sepak bola bermaksud melerai perkelahian itu. Namun warga Desa Fafinesu A dan Fafinesu C sudah saling lempar, dan saya kena lempar di kepala hingga tidak sadar,” kata Kepala Pos Polisi Fafinesu Aiptu Agustinus Mone, saat ditemui di RSUD Kefamenanu, Kamis (18/8/2016).
Agustinus Mone terkena lemparan batu di kepala, dan sobek kulit kepala, serta mendapat 18 jahitan. Korban lainnya juga adalah Komandan Linmas atas nama Andrean Afoan, yang masih berseragam limnas.
Saat kejadian, Andrean berniat masuk melerai bentrok warga dua desa, namun malah dirinya ditendang, dipukul, dan diinjak. Bahkan dilempar menggunakan batu, hingga kepalanya pecah dan dijahit 13 kali.
Kasubaghumas Polres Timor Tengah Utara AKP Petrus Liu mengatakan, saat ini polisi sudah menahan tiga orang yang diduga sebagai provokator, terdiri dari Antonius Seo, Patris Nemuni, dan Yohanis Manus.
(san)