Inilah Cara Wali Kota Sibolga Ciptakan Generasi Unggul
A
A
A
SIBOLGA - Menyiapkan generasi yang unggul dan tangguh melalui program penciptaan siswa-siswi berprestasi untuk menjadi sarjana-sarjana tangguh, berilmu, dan berpengetahuan tinggi merupakan salah satu program inovatif Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk. Program inovatif ini sebagai upaya mengubah Kota Sibolga semakin baik ke depannya.
Program ini mulai diluncurkan pada 2011, melalui pembukaan kelas unggulan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sibolga. Kini program itu telah mengakar kuat ke seluruh sekolah di Kota Sibolga. Mulai sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Hal itu ditambah dengan intensivitas pembangunan pendidikan, baik fisik maupun non fisik, termasuk di dalamnya pembentukan Akademi Komunitas Negeri. Tercatat, lebih dari 1.200 siswa-siswi Kota Sibolga sudah berhasil menembus berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk mengatakan, intensivitas pembangunan pendidikan melalui program inovasi ini untuk menyiapkan generasi Kota Sibolga dengan penciptaan siswa-siswi berprestasi menjadi sarjana-sarjana tangguh, berilmu, dan berpengetahuan tinggi. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengubah kondisi daerah, karakter, dan pola pikir masyarakat Kota Sibolga sehingga bisa semakin maju dan sejahtera.
Karakter dan pola pikir masyarakat pesisir Kota Sibolga selama ini dikenal rendah menjadi faktor utama penghambat kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Padahal hasil perikanan Kota Sibolga yang begitu melimpah dulunya, tapi pada kenyataannya masyarakatnya tetap tertinggal dari sisi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Bahkan, angka kemiskinan masyarakat juga tetap tinggi.
”Wali kota Sibolga setiap waktu silih berganti, tapi kehidupan masyarakat dalam potret kualitas sumber daya manusia (SDM) tetap rendah. Inilah yang melatarbelakangi saya membangun pendidikan dengan salah satu langkah inovatif menyiapkan generasi Kota Sibolga melalui penciptaan siswa-siswi berprestasi untuk menjadi sarjana-sarjana tangguh, berilmu, dan berpengetahuan tinggi. Saya melihat bahwa tidak ada satu negara pun yang masyarakat dan pola pikirnya maju, tanpa melalui pendidikan,” papar Syarfi.
Target dan cita-cita Syarfi adalah program ini akan tetap dilaksanakan dan diteruskan. Pihaknya juga meyakini jika proses pembangunan pendidikan benar maka akan menjadikan Sibolga sebagai kota pelajar selain maju dan sejahtera. ”Cita-cita dan harapan saya hanya satu. Mereka yang menempuh ilmu dan
pengetahuan di perguruan tinggi negeri (PTN), termasuk yang di perguruan tinggi swasta (PTS) mampu mengisi pembangunan dan mengubah daerah ini menjadi lebih baik ke depannya,” ujarnya.
Dengan begitu, secara otomatis juga akan mengubah keluarga, karakter, dan pola pikir masyarakat serta daerah Sibolga. Menurutnya, jika ingin mengubah pola pikir dan karakter masyarakat Kota Sibolga harus melalui pendidikan. Begitu juga jika ingin mengubah Sibolga maka terlebih dahulu mengubah kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan.
Program ini mulai diluncurkan pada 2011, melalui pembukaan kelas unggulan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sibolga. Kini program itu telah mengakar kuat ke seluruh sekolah di Kota Sibolga. Mulai sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Hal itu ditambah dengan intensivitas pembangunan pendidikan, baik fisik maupun non fisik, termasuk di dalamnya pembentukan Akademi Komunitas Negeri. Tercatat, lebih dari 1.200 siswa-siswi Kota Sibolga sudah berhasil menembus berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk mengatakan, intensivitas pembangunan pendidikan melalui program inovasi ini untuk menyiapkan generasi Kota Sibolga dengan penciptaan siswa-siswi berprestasi menjadi sarjana-sarjana tangguh, berilmu, dan berpengetahuan tinggi. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengubah kondisi daerah, karakter, dan pola pikir masyarakat Kota Sibolga sehingga bisa semakin maju dan sejahtera.
Karakter dan pola pikir masyarakat pesisir Kota Sibolga selama ini dikenal rendah menjadi faktor utama penghambat kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Padahal hasil perikanan Kota Sibolga yang begitu melimpah dulunya, tapi pada kenyataannya masyarakatnya tetap tertinggal dari sisi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Bahkan, angka kemiskinan masyarakat juga tetap tinggi.
”Wali kota Sibolga setiap waktu silih berganti, tapi kehidupan masyarakat dalam potret kualitas sumber daya manusia (SDM) tetap rendah. Inilah yang melatarbelakangi saya membangun pendidikan dengan salah satu langkah inovatif menyiapkan generasi Kota Sibolga melalui penciptaan siswa-siswi berprestasi untuk menjadi sarjana-sarjana tangguh, berilmu, dan berpengetahuan tinggi. Saya melihat bahwa tidak ada satu negara pun yang masyarakat dan pola pikirnya maju, tanpa melalui pendidikan,” papar Syarfi.
Target dan cita-cita Syarfi adalah program ini akan tetap dilaksanakan dan diteruskan. Pihaknya juga meyakini jika proses pembangunan pendidikan benar maka akan menjadikan Sibolga sebagai kota pelajar selain maju dan sejahtera. ”Cita-cita dan harapan saya hanya satu. Mereka yang menempuh ilmu dan
pengetahuan di perguruan tinggi negeri (PTN), termasuk yang di perguruan tinggi swasta (PTS) mampu mengisi pembangunan dan mengubah daerah ini menjadi lebih baik ke depannya,” ujarnya.
Dengan begitu, secara otomatis juga akan mengubah keluarga, karakter, dan pola pikir masyarakat serta daerah Sibolga. Menurutnya, jika ingin mengubah pola pikir dan karakter masyarakat Kota Sibolga harus melalui pendidikan. Begitu juga jika ingin mengubah Sibolga maka terlebih dahulu mengubah kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan.
(poe)