Ini Kronologi Penganiayaan Oknum TNI AU Terhadap Wartawan

Senin, 15 Agustus 2016 - 21:16 WIB
Ini Kronologi Penganiayaan Oknum TNI AU Terhadap Wartawan
Ini Kronologi Penganiayaan Oknum TNI AU Terhadap Wartawan
A A A
MEDAN - Buntut dari bentrokan antara warga Sari Rejo dangan personel TNI AU mengharuskan wartawan MNC Media, Andi Safrin dirawat di Rumah Sakit Mitra Sejati hingga, Senin malam ini (15/8/2016).

Safrin merupakan salah satu wartawan yang dianiaya personel TNI AU. Sedangkan dua rekan wartawan lainnya, Teguh Panjaitan (Metro TV) dan Array Argus (Tribun Medan) hanya mengalami rawat jalan setelah diperiksa petugas medis Rumah Sakit Mitra Sejati.

Sebelum aksi penganiayaan terjadi, sejumlah wartawan sedang memantau aksi protes warga terhadap TNI AU. Lantas personel TNI AU yang berseragam lengkap mempertanyakan keberadaan sejumlah wartawan.

"Kalian darimana? Keperluannya apa," tanya salah seorang personel TNI AU. Menjawab pertanyaan itu, Array pun menjawabnya bahwa dia dan rekannya sedang bertugas melakukan peliputan.

Namun, tentara lain itu yang salah menafsir, malah mengiranya Array dan rekannya wartawan lainnya adalah aparat.

"Kau petugas-petugas dari mana kau," teriaknya. Bermula dari celotehan itu, prajurit TNI AU lainnya tersulut emosi.

Tanpa sebab, mereka yang berjumlah puluhan itu malah menarik Array. Satu persatu, tangan mereka memukuli Array. Bahkan, secara membabi buta.

Padahal, Array tak melakukan aktivitas memotret maupun merekam. "Kami hanya tugas pak," kata Array lagi.

Jawaban Array malah memancing emosi lainnya. Puluhan prajurit malah mengambil kayu dan balok serta langsung menghajarnya. Beruntung, Kepala Tim (Katim) TNI AU itu datang dan langsung memisahkan.

Begitupun, prajurit TNI AU yang berkulit hitam, malah menendangnya. Akibatnya, Array tersungkur ke kandang ayam, salah satu rumah warga.

Rumah warga yang menjadi lokasi amukan prajurit TNI AU itu, teriak histeris. "Sudah-sudah jangan disini," teriak wanita selaku penghuni rumah tersebut.

Pun demikian, prajurit TNI AU malah masih ngotot memukuli Array. "Ku keluarkan isi perut kau ya. Kau kira hebat kali kau. Sudah makanan kami pukul-pukulan ini," kata prajurit TNI AU yang bernama Romel, sesuai yang tertera di seragamnya.

Perlahan, Array dan rekannya disuruh meninggalkan lokasi pemukulan. Array pun tak kuasa menahan rasa sakitnya. Sementara sepeda motor wartawan Sumut Pos Teddy Akbari juga menjadi sasaran amukan personel TNI AU itu.

Tak terima dengan perlakuan kasar prajurit TNI AU itu, Array mempertanyakan soal ini kepada Kepala Penerangan dan Pepustakaan (Kapentak) Lanud Soewondo, Mayor Sus Jhoni Tarigan. Ditanya apa tindakannya terhadap prajurit TNI AU itu, Jhoni tak bisa memberikan jawaban jelas.

Alhasil, Array memilih ke RSU Mitra Sejati untuk melakukan pengobatan. Sesampainya di rumah sakit yang terletak di Jalan A H Nasution, ternyata wartawan MNC Media pun menjadi korban pemukulan oleh TNI AU.

Andi Safrin (36) warga Medan Johor. Kejadian pemukulan itu bermula ketika Anri tengah melakukan tugas jurnalistiknya ketika melihat aksi sweeping dari para prajurit TNI AU tersebut.

"Aku dari Jalan Antariksa terus mau sekedar lewat. Sambil lewat sambil ngerekam. Ada ibu-ibu nangis. Kutanya kenapa, rupanya aku dipukul. Terus aku ambil gambarnya, aku malah dicekek dari belakang, terus ditarik kayak ayam dan dipijak-pijak. Lalu dipukuli lagi aku pakai pentungan," kata Safrin di Rumah Sakit Mitra Sejati.

Ironisnya, prajurit TNI AU itu tanpa bertanya langsung menarik Safrin. Bahkan, Safrin diancam oleh prajurit TNI AU agar tidak menayangkan perilaku kasar TNI AU itu. Selain itu, peralatan seperti handycamp hingga dompet dan telepon selularnya pun dirampas oleh TNI AU.

"Awas kau beritakan ya," ucap Safrin menirukan ancaman dari TNI AU.

Beruntung, Safrin berhasil kabur dari aksi pemukulan tersebut. "Aku berhasil kabur karena aku ditarik kemudian ditendang hingga terjatuh. Dan aku langsung lari hingga berhasil ditolong warga dan dilarikan ke RSU Mitra Sejati," kata Safrin.

Akibat aksi penganiayaan ini, Safrin mengalami luka dipelipis mata, tangan kiri dan kanan. "Dada kanan aku juga dan jantung aku rasanya sakit kali. Dagu aku juga luka dan kepala aku dipukuli berkali-kali," tandas Safrin.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8475 seconds (0.1#10.140)