Lewat Hasto, Zaini Abdullah Sampaikan Salam ke Jokowi
A
A
A
ACEH - Suasana pembukaan Rakerda PDIP Provinsi Aceh, yang berlangsung Pukul 10.30 WIB, Sabtu 6 Juli 2016 di Hotel Grand Aceh, tiba-tiba menjadi riuh.
Pasalnya, Zaini Abdullah atau Abu Doto, Gubernur Aceh yang didaulat untuk memberikan sambutan, menyampaikan pernyataan yang cukup membuat kader-kader PDIP Aceh memekikkan kalimat Merdeka! Merdeka! Sebagaimana slogan yang selalu digemakan dalam setiap rapat-rapat umum partai berlambang banteng tersebut.
“Sampaikan salam saya untuk Presiden Jokowi, selama saya masih Gubernur Aceh, maka perdamaian di Aceh akan saya jaga, bagi saya perjanjian Helsinki adalah janji, dan bagi saya hidup dalam janji adalah sebuah kehormatan. Bahwa perdamaian tersebut adalah juga amanah dari Wali Nanggroe, Almarhum Hasan Ditiro,” ujar Zaini Abdullah diawal sambutannya lewat rilis yang diterima Sindonews, Minggu (7/8/2016).
Kalimat itu disambut tepuk tangan dan pekik merdeka. Maklum ada dua kondisi yang membuat kalimat mantan Menteri Luar Negeri GAM tersebut mendapat sambutan hangat.
Pertama, acara Raker PDIP dilangsungkan menjelang peringatan ditandatanganinya kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM di Helsinki pada tanggal 15 Agustus 2005. Kedua, konteks dukung mendukung pilkada yang memasuki tahap akhir pendaftaran calon.
Acara semakin menarik karena selain mengundang Gubernur Aceh, PDIP Aceh juga mengundang ketua-ketua partai politik yang lain. Juga tidak lupa beberapa kandidat gubernur dan wakil gubernur juga terlihat berada di kursi terdepan.
Terlihat mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Zaini Djalil dari Partai Nasdem. Keduanya kabarnya akan diusung PDIP sebagai Cagub dan Cawagub pada Pilkada Feburari 2017 mendatang.
Sambutan meriah kembali diberikan kepada Abu Doto panggilan akrab Zaini Abdullah yang juga telah memutuskan maju dari jalur independen bersama Nasaruddin dengan tagline AZAN Damai Meraih Kemenangan. Gubernur Aceh tersebut menyatakan kagum dengan sosok Jokowi.
“Menurut saya Pak Jokowi adalah orang paling merakyat, tidak pernah merasa jadi orang besar, tinggi bahu dan sangat merakyat,” demikian Zaini Abdullah menggambarkan Jokowi.
“Kita akan tetap terus bersama Pak Jokowi-JK hingga pemilu nanti, kita akan terus berjuang bersama, yakin ke depan kita akan menang telak,” sambungnya.
Ruang Rapat Hotel Grand Aceh kembali disambut tepuk tangan dari peserta Rakerda Diperluas PDIP Provinsi Aceh tersebut. Sebelum menutup acara, Zaini Abdullah membacakan al fatihah demi kesuksesan acara PDIP tersebut. Tampak Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah tersenyum lebar mendengar pernyataan Zaini Abdullah, sambal mengucapkan terimakasih.
Kalimat tersebut merupakan pesan kuat untuk Jokowi dari Zaini Abdullah, Jubir Tim Pemenangan AZAN Fauzan Febriansyah ketika dikonfirmasi menyatakan, AZAN, pasangan Zaini Abdullah dan Nasaruddin, meskipun tidak didukung langsung oleh PDIP, sangat percaya bahwa semua pihak menginginkan pilkada berlangsung damai di Aceh.
"Dan itu adalah komitmen dari pasangan AZAN, kami mau proses demokrasi ini aman sejalan dengan pesan Abu Doto. Ini juga sinyal kuat dari Zaini Abdullah, bahwa kami siap mengamankan Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang,” jelasnya.
Acara Rakerda PDIP di Hotel Grand Aceh ini dihadiri oleh seluruh kader PDIP dari seluluh kabupaten/kota se-Aceh. Tampak di samping Hasto Kristiyanto duduk Ketua PDIP Provinsi Aceh Karimun dan beberapa tokoh undangan lainnya.
Salah satu agenda adalah menetapkan dukungan kepada salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta 20 kabupaten/kota yang akan melangsungkan pilkada pada Februari 2017 mendatang di Aceh.
Pasalnya, Zaini Abdullah atau Abu Doto, Gubernur Aceh yang didaulat untuk memberikan sambutan, menyampaikan pernyataan yang cukup membuat kader-kader PDIP Aceh memekikkan kalimat Merdeka! Merdeka! Sebagaimana slogan yang selalu digemakan dalam setiap rapat-rapat umum partai berlambang banteng tersebut.
“Sampaikan salam saya untuk Presiden Jokowi, selama saya masih Gubernur Aceh, maka perdamaian di Aceh akan saya jaga, bagi saya perjanjian Helsinki adalah janji, dan bagi saya hidup dalam janji adalah sebuah kehormatan. Bahwa perdamaian tersebut adalah juga amanah dari Wali Nanggroe, Almarhum Hasan Ditiro,” ujar Zaini Abdullah diawal sambutannya lewat rilis yang diterima Sindonews, Minggu (7/8/2016).
Kalimat itu disambut tepuk tangan dan pekik merdeka. Maklum ada dua kondisi yang membuat kalimat mantan Menteri Luar Negeri GAM tersebut mendapat sambutan hangat.
Pertama, acara Raker PDIP dilangsungkan menjelang peringatan ditandatanganinya kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM di Helsinki pada tanggal 15 Agustus 2005. Kedua, konteks dukung mendukung pilkada yang memasuki tahap akhir pendaftaran calon.
Acara semakin menarik karena selain mengundang Gubernur Aceh, PDIP Aceh juga mengundang ketua-ketua partai politik yang lain. Juga tidak lupa beberapa kandidat gubernur dan wakil gubernur juga terlihat berada di kursi terdepan.
Terlihat mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Zaini Djalil dari Partai Nasdem. Keduanya kabarnya akan diusung PDIP sebagai Cagub dan Cawagub pada Pilkada Feburari 2017 mendatang.
Sambutan meriah kembali diberikan kepada Abu Doto panggilan akrab Zaini Abdullah yang juga telah memutuskan maju dari jalur independen bersama Nasaruddin dengan tagline AZAN Damai Meraih Kemenangan. Gubernur Aceh tersebut menyatakan kagum dengan sosok Jokowi.
“Menurut saya Pak Jokowi adalah orang paling merakyat, tidak pernah merasa jadi orang besar, tinggi bahu dan sangat merakyat,” demikian Zaini Abdullah menggambarkan Jokowi.
“Kita akan tetap terus bersama Pak Jokowi-JK hingga pemilu nanti, kita akan terus berjuang bersama, yakin ke depan kita akan menang telak,” sambungnya.
Ruang Rapat Hotel Grand Aceh kembali disambut tepuk tangan dari peserta Rakerda Diperluas PDIP Provinsi Aceh tersebut. Sebelum menutup acara, Zaini Abdullah membacakan al fatihah demi kesuksesan acara PDIP tersebut. Tampak Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah tersenyum lebar mendengar pernyataan Zaini Abdullah, sambal mengucapkan terimakasih.
Kalimat tersebut merupakan pesan kuat untuk Jokowi dari Zaini Abdullah, Jubir Tim Pemenangan AZAN Fauzan Febriansyah ketika dikonfirmasi menyatakan, AZAN, pasangan Zaini Abdullah dan Nasaruddin, meskipun tidak didukung langsung oleh PDIP, sangat percaya bahwa semua pihak menginginkan pilkada berlangsung damai di Aceh.
"Dan itu adalah komitmen dari pasangan AZAN, kami mau proses demokrasi ini aman sejalan dengan pesan Abu Doto. Ini juga sinyal kuat dari Zaini Abdullah, bahwa kami siap mengamankan Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang,” jelasnya.
Acara Rakerda PDIP di Hotel Grand Aceh ini dihadiri oleh seluruh kader PDIP dari seluluh kabupaten/kota se-Aceh. Tampak di samping Hasto Kristiyanto duduk Ketua PDIP Provinsi Aceh Karimun dan beberapa tokoh undangan lainnya.
Salah satu agenda adalah menetapkan dukungan kepada salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta 20 kabupaten/kota yang akan melangsungkan pilkada pada Februari 2017 mendatang di Aceh.
(kri)