76.000 Pengangguran Lulusan SD dan PT Bersaing Mencari Kerja
A
A
A
TASIKMALAYA - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tasikmalaya mencatat hingga bulan Juli 2016 ini terdapat 76.000 orang warga yang menganggur dan sedang mencari kerja.
Data itu terungkap dari permohonan kartu kuning di dinas tersebut yang sangat tinggi setiap harinya, serta hingga saat ini masih terus banyak permohonan.
Namun menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tasikmalaya Nana Rukmana, sebagian besar pencari kerja tersebut merupakan lulusan SD, dan sisanya lulusan SMP, SMA, serta Perguruan Tinggi (PT).
Tetapi, kesenjangan jumlah angkanya sangat mencolok, lebih dari setengahnya yang mengajukan permohonan kartu kuning merupakan lulusan SD.
"Kami sendiri kurang paham, nanti mereka bakal bekerja di sektor apa, terutama yang lulusan SD tersebut," katanya, kepada wartawan, Senin (1/8/2016).
Tingginya angka pengangguran ditenggarai akibat minimnya lapangan kerja yang tersedia di Kabupaten Tasikmalaya. Namun, Dinsosnakertrans tetap berupaya untuk menyalurkan mereka dengan menginformasikan lowongan kerja.
Namun, tentu saja harus diikuti dengan kemampuan dan keterampilan dari pencari kerja sendiri, sehingga benar-benar diterima di perusahaan-perusahaan tersebut.
"Sudah lima tahun atau satu periode pemerintahan Bupati Tasikmalaya dengan jargonnya Gerbang Desa, ternyata belum mampu mengentaskan pengangguran, tentu hal ini harus mendapatkan evaluasi yang baik dari semua pihak," pungkasnya.
Data itu terungkap dari permohonan kartu kuning di dinas tersebut yang sangat tinggi setiap harinya, serta hingga saat ini masih terus banyak permohonan.
Namun menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tasikmalaya Nana Rukmana, sebagian besar pencari kerja tersebut merupakan lulusan SD, dan sisanya lulusan SMP, SMA, serta Perguruan Tinggi (PT).
Tetapi, kesenjangan jumlah angkanya sangat mencolok, lebih dari setengahnya yang mengajukan permohonan kartu kuning merupakan lulusan SD.
"Kami sendiri kurang paham, nanti mereka bakal bekerja di sektor apa, terutama yang lulusan SD tersebut," katanya, kepada wartawan, Senin (1/8/2016).
Tingginya angka pengangguran ditenggarai akibat minimnya lapangan kerja yang tersedia di Kabupaten Tasikmalaya. Namun, Dinsosnakertrans tetap berupaya untuk menyalurkan mereka dengan menginformasikan lowongan kerja.
Namun, tentu saja harus diikuti dengan kemampuan dan keterampilan dari pencari kerja sendiri, sehingga benar-benar diterima di perusahaan-perusahaan tersebut.
"Sudah lima tahun atau satu periode pemerintahan Bupati Tasikmalaya dengan jargonnya Gerbang Desa, ternyata belum mampu mengentaskan pengangguran, tentu hal ini harus mendapatkan evaluasi yang baik dari semua pihak," pungkasnya.
(san)