Video Mesum Diduga Praja IPDN Hebohkan Jatinangor
A
A
A
SUMEDANG - Warga Kecamatan Jatinangor dihebohkan dengan meluasnya video mesum diduga praja IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Adegan mesum yang direkam dan berdurasi lebih dari satu menit itu diduga dilakukan di Lingkungan Cirangkong RW 05, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, depan Kampus IPDN.
Menanggapi beredarnya video mesum ini, Kepala Biro Administrasi dan Keprajaan IPDN Arief Mulya Edi mengatakan, telah mengetahui adanya video mesum yang telah menyebar luas di kalangan warga di Jatinangor tersebut.
Namun, Arief membatah jika pelaku adegan mesum dari video tersebut bukan dilakukan oleh salah seorang Praja IPDN.
"Baru-baru ini, saya sudah melihat sendiri videonya. Dilihat dari postur tubuhnya, saya yakin bahwa itu bukan salah satu dari Praja IPDN," ujarnya ditemui di Kampus IPDN Jatinangor, Senin (25/7/2016).
Sosok lelaki yang ada dalam video, kata dia, tidak memiliki postur tubuh seperti seorang praja.
“Saya yakin karena postur tubuh pelaku lelaki itu perutnya buncit, dan tidak mengenakan identitas diri hingga potongan rambutnya tidak seperti praja yang memiliki bentuk cukuran 0, 1, 2,” terangnya.
Disinggung terkait perekaman video tersebut terjadi pada bulan Ramadan lalu, dia menjelaskan, bila pada saat ini praja IPDN sudah melakukan cuti.
“Praja kembali masuk ke IPDN itu pada 16 Juli 2016. Itu pun hanya praja tingkat 4 yang akan melakukan persiapan pelantikan oleh Presiden Joko Widodo. Dan jika memang itu praja yang melakukan, itu masuk pelanggaran kategori berat dan kami (IPDN) tidak akan segan-segan memberikan sanksi berupa penurunan tingkat hingga pemecatan,” katanya.
Menanggapi beredarnya video mesum ini, Kepala Biro Administrasi dan Keprajaan IPDN Arief Mulya Edi mengatakan, telah mengetahui adanya video mesum yang telah menyebar luas di kalangan warga di Jatinangor tersebut.
Namun, Arief membatah jika pelaku adegan mesum dari video tersebut bukan dilakukan oleh salah seorang Praja IPDN.
"Baru-baru ini, saya sudah melihat sendiri videonya. Dilihat dari postur tubuhnya, saya yakin bahwa itu bukan salah satu dari Praja IPDN," ujarnya ditemui di Kampus IPDN Jatinangor, Senin (25/7/2016).
Sosok lelaki yang ada dalam video, kata dia, tidak memiliki postur tubuh seperti seorang praja.
“Saya yakin karena postur tubuh pelaku lelaki itu perutnya buncit, dan tidak mengenakan identitas diri hingga potongan rambutnya tidak seperti praja yang memiliki bentuk cukuran 0, 1, 2,” terangnya.
Disinggung terkait perekaman video tersebut terjadi pada bulan Ramadan lalu, dia menjelaskan, bila pada saat ini praja IPDN sudah melakukan cuti.
“Praja kembali masuk ke IPDN itu pada 16 Juli 2016. Itu pun hanya praja tingkat 4 yang akan melakukan persiapan pelantikan oleh Presiden Joko Widodo. Dan jika memang itu praja yang melakukan, itu masuk pelanggaran kategori berat dan kami (IPDN) tidak akan segan-segan memberikan sanksi berupa penurunan tingkat hingga pemecatan,” katanya.
(sms)