Ternyata Istri Santoso Menyerahkan Diri, Ini Kronologinya
A
A
A
PALU - Pihak kepolisian Sulawesi Tengah menyatakan istri kedua Santoso, Jumiatun Muslim alias Atun alias Umi Delima, ternyata menyerahkan diri ke beberapa petani yang memergokinya sedang mencari makan di kebun.
Jumiatun sempat diberi makan oleh petani, sebelum akhirnya diserahkan ke aparat Satgas Tinombala. Sebelumnya dinyatakan, istri kedua Santoso ini ditangkap oleh petugas operasi Satgas Tinombala.
Jumiatun dipergoki warga saat berada di kebun, dalam kondisi lemah dan tidak bersenjata. Istri Santoso ini mengaku kepada pemilik kebun, kalau dirinya adalah istri Santoso yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.
Dia juga mengaku sudah membuang senjata yang dibawanya, karena tidak kuat lagi menentengnya akibat telalu capek dan letih, serta kelaparan. Warga yang berkebun itu kemudian meminta kepada Jumiatun untuk menyerahkan diri.
Akhirnya, Jumiatun pasrah dan dengan rela dirinya diikat dengan tali. Dia juga tidak melakukan perlawanan saat warga membawanya ke posko Satgas Tinombala. Bahkan, warga memberinya makanan, karena saat itu Jumiatun sangat kelaparan.
Setelah di tangan petugas, istri pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ini langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu dengan menggunakan lima buah mobil, di bawah pengawalan aparat Densus 88 dan Brimob bersenjata lengkap.
Selanjutnya, Jumiatun alias Umi Delima diperiksa kesehatannya oleh tim kedokteran dan kesehatan Polda Sulawesi Tengah. Dari hasil pemeriksaan, Jumiatun dalam kondisi sehat dan tidak mengidap penyakit tertentu.
Pihak dokter juga menyatakan Jumiatun tidak hamil seperti yang diperkirakan sebelumnya. Hanya saja, istri Santoso ini terlihat sangat kurus dan wajahnya sangat pucat, serta mengalami kelelahan yang amat sangat.
Jumiatun sempat diberi makan oleh petani, sebelum akhirnya diserahkan ke aparat Satgas Tinombala. Sebelumnya dinyatakan, istri kedua Santoso ini ditangkap oleh petugas operasi Satgas Tinombala.
Jumiatun dipergoki warga saat berada di kebun, dalam kondisi lemah dan tidak bersenjata. Istri Santoso ini mengaku kepada pemilik kebun, kalau dirinya adalah istri Santoso yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.
Dia juga mengaku sudah membuang senjata yang dibawanya, karena tidak kuat lagi menentengnya akibat telalu capek dan letih, serta kelaparan. Warga yang berkebun itu kemudian meminta kepada Jumiatun untuk menyerahkan diri.
Akhirnya, Jumiatun pasrah dan dengan rela dirinya diikat dengan tali. Dia juga tidak melakukan perlawanan saat warga membawanya ke posko Satgas Tinombala. Bahkan, warga memberinya makanan, karena saat itu Jumiatun sangat kelaparan.
Setelah di tangan petugas, istri pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ini langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu dengan menggunakan lima buah mobil, di bawah pengawalan aparat Densus 88 dan Brimob bersenjata lengkap.
Selanjutnya, Jumiatun alias Umi Delima diperiksa kesehatannya oleh tim kedokteran dan kesehatan Polda Sulawesi Tengah. Dari hasil pemeriksaan, Jumiatun dalam kondisi sehat dan tidak mengidap penyakit tertentu.
Pihak dokter juga menyatakan Jumiatun tidak hamil seperti yang diperkirakan sebelumnya. Hanya saja, istri Santoso ini terlihat sangat kurus dan wajahnya sangat pucat, serta mengalami kelelahan yang amat sangat.
(san)