Bus Suporter Pasoepati Dilempari Batu dan Bom Molotov
A
A
A
BANTUL - Bus Wahyu Putro yang membawa 35 orang suporter Pasoepati Solo, dilempari batu dan molotov oleh rombongan suporter lain saat melintas di Jalan Ringroad Selatan, daerah Tamantirto, Kasihan, Bantul.
Dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 23.00 Wib itu, bus yang sedang melintas tiba-tiba dilempari oleh gerombolan suporter. Bus pun terus berjalan, namun dikejar sampai simpang empat Druwo, Sewon.
Polisi yang mendatangi lokasi langsung melakukan pengejaran terhadap para penyerang dan berhasil mengamankan delapan orang. Para pelaku kemudian dibawa ke Polres Bantul.
Wakil Presiden Pasoepati Ginda mengatakan, selama ini kejadian penyerangan suporter di jalan kerap terjadi. Dalam serangan kali ini, seorang suporter Pasoepati yang bernama Adit mengalami luka bocor di kepala.
"Kami tidak tahu itu karena terkena batu atau pecahan kaca," katanya, saat dihubungi, Senin (18/7/2016).
Menurut dia, suporter Pasoepati waktu itu dalam perjalanan pulang usai menyaksikan tim kesayangan mereka bermain di Banyumas, Jawa Tengah. Rombongan suporter yang berjumlah ratusan orang itu berangkat menggunakan empat bus.
"Beberapa mobil menjadi sasaran pelemparan satu bus. Saat ini bus sudah kembali, malamnya itu suporter kita juga langsung pulang ke Solo," ungkapnya.
Dari insiden penyerangan terhadap rombongan suporter Pasoepati itu, Ginda mengharapkan polisi menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Pihaknya pun mendapatkan informasi bahwa beberapa pelaku tertangkap dan merupakan suporter dari Klub Bola di Yogyakarta. "Biasanya klub itu dapat sanksi, tapi kita harapkan kejadian seperti ini tidak terulang," tandasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo membenarkan para pelaku merupakan suporter dari Brajamusti. Dari delapan orang yang sempat diamankan, lima orang ditetapkan tersangka.
"Lima orang tersangka itu empat karena pelemparan, satu orang terkait membawa senjata tajam," tandasnya.
Dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 23.00 Wib itu, bus yang sedang melintas tiba-tiba dilempari oleh gerombolan suporter. Bus pun terus berjalan, namun dikejar sampai simpang empat Druwo, Sewon.
Polisi yang mendatangi lokasi langsung melakukan pengejaran terhadap para penyerang dan berhasil mengamankan delapan orang. Para pelaku kemudian dibawa ke Polres Bantul.
Wakil Presiden Pasoepati Ginda mengatakan, selama ini kejadian penyerangan suporter di jalan kerap terjadi. Dalam serangan kali ini, seorang suporter Pasoepati yang bernama Adit mengalami luka bocor di kepala.
"Kami tidak tahu itu karena terkena batu atau pecahan kaca," katanya, saat dihubungi, Senin (18/7/2016).
Menurut dia, suporter Pasoepati waktu itu dalam perjalanan pulang usai menyaksikan tim kesayangan mereka bermain di Banyumas, Jawa Tengah. Rombongan suporter yang berjumlah ratusan orang itu berangkat menggunakan empat bus.
"Beberapa mobil menjadi sasaran pelemparan satu bus. Saat ini bus sudah kembali, malamnya itu suporter kita juga langsung pulang ke Solo," ungkapnya.
Dari insiden penyerangan terhadap rombongan suporter Pasoepati itu, Ginda mengharapkan polisi menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Pihaknya pun mendapatkan informasi bahwa beberapa pelaku tertangkap dan merupakan suporter dari Klub Bola di Yogyakarta. "Biasanya klub itu dapat sanksi, tapi kita harapkan kejadian seperti ini tidak terulang," tandasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo membenarkan para pelaku merupakan suporter dari Brajamusti. Dari delapan orang yang sempat diamankan, lima orang ditetapkan tersangka.
"Lima orang tersangka itu empat karena pelemparan, satu orang terkait membawa senjata tajam," tandasnya.
(san)