H+1 Lebaran, 11 Orang Meninggal Dunia Akibat Laka Lantas di Jabar
A
A
A
BANDUNG - Memasuki H+1 libur Lebaran tahun ini, jumlah kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di wilayah hukum Polda Jabar mencapai delapan kejadian. Dari kejadian tersebut, 11 orang meninggal dunia, satu orang luka berat dan 32 orang luka ringan.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Polisi Yusri Yunus saat dihubungi SINDO, Sabtu (9/7/2016). Dikatakannya, kendaraan yang terlibat dalam kejadian laka lantas itu di antaranya, kendaraan roda dua sebanyak 12 kendaraan, roda empat tiga kendaraan, dan roda empat umum satu kendaraan.
"Jika dihitung secara material kerugian mencapai Rp104 juta," ujarnya.
Yusri mengatakan, laka lantas yang terjadi di jalur mudik hanya dua kejadian dan tidak menimbulkan korban jiwa, hanya dua orang mengalami luka ringan. Sementara sisanya kebanyakan justru terjadi di luar jalur mudik dengan jumlah lima laka lantas, korban meninggal dunia 11, luka berat satu, dan luka ringan 28 orang.
"Kecelakaan itu melibatkan roda dua delapan, roda empat dua, dan roda empat umum satu," jelasnya.
Yusri melenjutkan, dari semua laka lantas yang terjadi pada H+1, kejadian terparah terjadi di Jalan Kolonel Masturi saat sebuah bus PO Parahyangan yang membawa 50 orang rombongan wisatawan asal Karawang terguling akibat rem blong.
"Kejadian di Cisarua arah Cimahi di Jalan Kolonel Masturi merupakan kejadian Laka Lantas yang paling menonjol di Jabar," katanya.
Untuk itu, kata Yusri, pihaknya mengimbau bagi para pemudik atau bagi mereka yang akan berwisata agar benar-benar memperhatikan baik kondisi kesehatan tubuhnya ataupun kondisi kendaraannya. Selain itu, pihaknya pun mengimbau agar para pengemudi kendaraan agar mematuhi para petugas yang mengatur lalu lintas.
"Kami berharap mereka dapat mematuhi para petugas di jalan. Terkadang saat ada rekayasa jalan atau pengalihan jalur ada diantara pengemudi yang tidak menerima padahal itu untuk kebaikan para pengemudi juga, jaga juga kondisi jika lelah maka sebaiknya istirahat dulu jangan dipaksakan," bebernya.
Seperti diketahui, nasib tragis dialami rombongan wisatawan asal Karawang saat bus yang ditumpanginya terguling di Jalan Kolonel Masturi, KM 4, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jumat 8 Juli 2016. Akibat peristiwa itu, total ada 9 orang dinyatakan tewas.
Berdasarkan informasi saat kejadian, bus Parahyangan bernomor T 7035 DL yang berpenumpang 50 orang tersebut, sebelum terguling mengalami hilang kendali diduga akibat rem blong. Akibatnya, bus menabrak pembatas jalan dan menyeruduk dua kendaraan roda empat di depannya yakni mobil Suzuki Katana bernomor E 1543 KY dan mobil Kijang bernomor B 7148 D serta dua kendaraan roda dua yang datang dari arah berlawanan.
Total korban dalam periatiwa itu tercatat ada 38 orang yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cibabat Cimahi. Dari korban itu, sembilan orang dinyatakan tewas sementara 29 orang lainnya mengalami luka-luka.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Polisi Yusri Yunus saat dihubungi SINDO, Sabtu (9/7/2016). Dikatakannya, kendaraan yang terlibat dalam kejadian laka lantas itu di antaranya, kendaraan roda dua sebanyak 12 kendaraan, roda empat tiga kendaraan, dan roda empat umum satu kendaraan.
"Jika dihitung secara material kerugian mencapai Rp104 juta," ujarnya.
Yusri mengatakan, laka lantas yang terjadi di jalur mudik hanya dua kejadian dan tidak menimbulkan korban jiwa, hanya dua orang mengalami luka ringan. Sementara sisanya kebanyakan justru terjadi di luar jalur mudik dengan jumlah lima laka lantas, korban meninggal dunia 11, luka berat satu, dan luka ringan 28 orang.
"Kecelakaan itu melibatkan roda dua delapan, roda empat dua, dan roda empat umum satu," jelasnya.
Yusri melenjutkan, dari semua laka lantas yang terjadi pada H+1, kejadian terparah terjadi di Jalan Kolonel Masturi saat sebuah bus PO Parahyangan yang membawa 50 orang rombongan wisatawan asal Karawang terguling akibat rem blong.
"Kejadian di Cisarua arah Cimahi di Jalan Kolonel Masturi merupakan kejadian Laka Lantas yang paling menonjol di Jabar," katanya.
Untuk itu, kata Yusri, pihaknya mengimbau bagi para pemudik atau bagi mereka yang akan berwisata agar benar-benar memperhatikan baik kondisi kesehatan tubuhnya ataupun kondisi kendaraannya. Selain itu, pihaknya pun mengimbau agar para pengemudi kendaraan agar mematuhi para petugas yang mengatur lalu lintas.
"Kami berharap mereka dapat mematuhi para petugas di jalan. Terkadang saat ada rekayasa jalan atau pengalihan jalur ada diantara pengemudi yang tidak menerima padahal itu untuk kebaikan para pengemudi juga, jaga juga kondisi jika lelah maka sebaiknya istirahat dulu jangan dipaksakan," bebernya.
Seperti diketahui, nasib tragis dialami rombongan wisatawan asal Karawang saat bus yang ditumpanginya terguling di Jalan Kolonel Masturi, KM 4, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jumat 8 Juli 2016. Akibat peristiwa itu, total ada 9 orang dinyatakan tewas.
Berdasarkan informasi saat kejadian, bus Parahyangan bernomor T 7035 DL yang berpenumpang 50 orang tersebut, sebelum terguling mengalami hilang kendali diduga akibat rem blong. Akibatnya, bus menabrak pembatas jalan dan menyeruduk dua kendaraan roda empat di depannya yakni mobil Suzuki Katana bernomor E 1543 KY dan mobil Kijang bernomor B 7148 D serta dua kendaraan roda dua yang datang dari arah berlawanan.
Total korban dalam periatiwa itu tercatat ada 38 orang yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cibabat Cimahi. Dari korban itu, sembilan orang dinyatakan tewas sementara 29 orang lainnya mengalami luka-luka.
(kri)