Menjambret Usai Kencani PSK, Hendrik Ditembak Polisi
A
A
A
BATUAJI - Seorang penjambret berhasil dilumpuhkan dengan cara ditembak oleh aparat Polsek Batuaji yang sedang berpatroli, di lokalisasi Teluk Pandan, Sintai, Tanjunguncang, Jumat 1 Juli 2016 dini hari.
Penjambret nahas itu adalah seorang pemuda bernama Tehen Hendriansyah Saputra alias Hendrik (20). Dia sengaja dilumpuhkan dengan cara ditembak pada kakinya agar tidak kabur dan melarikan diri.
Kanitreskrim Polsek Batuaji AKP M Said mengatakan, sebelum dilumpuhkan, pelaku sempat menjambret telepon genggam seorang gadis bernama Desi Lestari (25), warga Komplek Sintai, yang sedang berada di pinggir jalan menunggu temannya.
Tiba-tiba, pelaku datang langsung menjembret telepon korban. Korban kemudian berteriak, dan pelaku berusaha kabur dengan menggunakan motor. Dalam pelariannya itu pelaku bertemu anggota Polsek Batuaji.
"Terpaksa kami lumpuhkan kaki kiri pelaku karena mencoba kabur. Pelaku sudah lima kali menjambret di Batuaji, Sekupang, dan Lubukbaja," katanya, kepada wartawan, Minggu (3/7/2016).
Pelaku tertangkap di Jalan KH Ahmad Dahlan, dekat Polsek Batu Aji. Kepada polisi, pelaku mengaku selalu sendirian dalam menjambret. Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 KHUP tentang Pencurian dan Kekerasan.
"Ancaman hukumannya maksimal sembilan tahun penjara," tegasnya.
Saat ditanya wartawan, Hendrik mengakui perbuatannya. Parahnya lagi, dia mengaku melakukannya setelah berkencan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) Sintai. Karena kehabisan uang, maka dia nekat menjambret korban.
Rencananya, uang hasil menjambretnya akan digunakan untuk membayar kosannya, di Tiban Puri Sekupang. Sehari-hari, Hendrik bekerja sebagai kuli bangunan. Namun seminggu terakhir dia tidak bekerja lagi.
Sejumlah uang yang dimiliki dan harusnya untuk membayar sewa kosan pun habis digunakan untuk berkencan dengan PSK. Selama beraksi, Hendrik mengaku memilih perempuan dan anak-anak sekolah sebagai sasarannya.
Penjambret nahas itu adalah seorang pemuda bernama Tehen Hendriansyah Saputra alias Hendrik (20). Dia sengaja dilumpuhkan dengan cara ditembak pada kakinya agar tidak kabur dan melarikan diri.
Kanitreskrim Polsek Batuaji AKP M Said mengatakan, sebelum dilumpuhkan, pelaku sempat menjambret telepon genggam seorang gadis bernama Desi Lestari (25), warga Komplek Sintai, yang sedang berada di pinggir jalan menunggu temannya.
Tiba-tiba, pelaku datang langsung menjembret telepon korban. Korban kemudian berteriak, dan pelaku berusaha kabur dengan menggunakan motor. Dalam pelariannya itu pelaku bertemu anggota Polsek Batuaji.
"Terpaksa kami lumpuhkan kaki kiri pelaku karena mencoba kabur. Pelaku sudah lima kali menjambret di Batuaji, Sekupang, dan Lubukbaja," katanya, kepada wartawan, Minggu (3/7/2016).
Pelaku tertangkap di Jalan KH Ahmad Dahlan, dekat Polsek Batu Aji. Kepada polisi, pelaku mengaku selalu sendirian dalam menjambret. Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 KHUP tentang Pencurian dan Kekerasan.
"Ancaman hukumannya maksimal sembilan tahun penjara," tegasnya.
Saat ditanya wartawan, Hendrik mengakui perbuatannya. Parahnya lagi, dia mengaku melakukannya setelah berkencan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) Sintai. Karena kehabisan uang, maka dia nekat menjambret korban.
Rencananya, uang hasil menjambretnya akan digunakan untuk membayar kosannya, di Tiban Puri Sekupang. Sehari-hari, Hendrik bekerja sebagai kuli bangunan. Namun seminggu terakhir dia tidak bekerja lagi.
Sejumlah uang yang dimiliki dan harusnya untuk membayar sewa kosan pun habis digunakan untuk berkencan dengan PSK. Selama beraksi, Hendrik mengaku memilih perempuan dan anak-anak sekolah sebagai sasarannya.
(san)