800 Pemudik dari Kalteng Tiba di Pelabuhan Tanjung Kendal
A
A
A
KENDAL - Sedikitnya 800 pemudik dari Kalimantan Tengah tiba di Pelabuhan Tanjung Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (2/7/2016) dini hari. KMP Kalibodri yang mengangkut pemudik ini mengalami keterlambatan hingga tiga jam dari jadwal semula.
KMP Kalibodri merapat di Dermaga Pelabuhan Tanjung Kendal pada pukul 02.00 WIB. Selain membawa 800 penumpang, KMP Kalibodri yang berangkat dari Pelabuhan Kumai Kalteng juga mengangkut tiga truk bermuatan barang, kendaraan kecil, dan sepeda motor.
Kepala Dinas Perhubungan Kendal Subarso mengatakan, kedatangan KMP Kalibodri ini adalah yang kedua. Kedatangan pertama pada tanggal 28 Juni, mengangkut 390 penumpang.
KMP Kalibodri akan kembali mengangkut pemudik dari Kalimantan pada tanggal 4 Juli mendatang dan diperkirakan sekitar 800 lebih pemudik akan tiba di Pelabuhan Tanjung Kendal.
Pemudik yang baru datang ini juga menjalani pemeriksaan dari petugas karantina guna mengantisipasi penyelundupan hewan langka dan dilindungi. Pemeriksaan terhadap tas bawaan penumpang membuahkan hasil. Sejumlah penumpang kedapatan membawa burung yang tidak dilengkapi dengan dokumen karantina.
Petugas menyita burung tersebut dan akan dibawa ke pusat karantina untuk kemudian dilepas di habitatnya. Birun, penumpang, mengaku terpaksa membawa burung murai batu tanpa dokumen karena khawatir ketinggalan kapal.
KMP Kalibodri merapat di Dermaga Pelabuhan Tanjung Kendal pada pukul 02.00 WIB. Selain membawa 800 penumpang, KMP Kalibodri yang berangkat dari Pelabuhan Kumai Kalteng juga mengangkut tiga truk bermuatan barang, kendaraan kecil, dan sepeda motor.
Kepala Dinas Perhubungan Kendal Subarso mengatakan, kedatangan KMP Kalibodri ini adalah yang kedua. Kedatangan pertama pada tanggal 28 Juni, mengangkut 390 penumpang.
KMP Kalibodri akan kembali mengangkut pemudik dari Kalimantan pada tanggal 4 Juli mendatang dan diperkirakan sekitar 800 lebih pemudik akan tiba di Pelabuhan Tanjung Kendal.
Pemudik yang baru datang ini juga menjalani pemeriksaan dari petugas karantina guna mengantisipasi penyelundupan hewan langka dan dilindungi. Pemeriksaan terhadap tas bawaan penumpang membuahkan hasil. Sejumlah penumpang kedapatan membawa burung yang tidak dilengkapi dengan dokumen karantina.
Petugas menyita burung tersebut dan akan dibawa ke pusat karantina untuk kemudian dilepas di habitatnya. Birun, penumpang, mengaku terpaksa membawa burung murai batu tanpa dokumen karena khawatir ketinggalan kapal.
(zik)