Warga Majalengka Ini Gadaikan Rumahnya untuk Pengobatan 2 Anaknya
A
A
A
MAJALENGKA - Keluarga miskin di Kabupaten Majalengka terpaksa menggadaikan rumahnya untuk membiayai pengobatan anaknya di rumah sakit. Hal itu dilakukan Judin (50) dan Jarwati (43) warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati.
Pasangan suami isteri ini melakukannya demi dua anaknya yang jatuh sakit dan salah satunya telah meninggal dunia.
"Saya tadinya mau menggunakan BPJS Kesehatan, tapi karena proses dinilai sulit dan memakan waktu lama, saya terpaksa menggadaikan rumah sederhana yang saya tempati demi pengobatan anak saya yang satu lagi agar lekas sembuh," kata Judin di RSUD Cideres Kadipaten, Minggu (26/6/2016).
Menurut dia, anak yang pertamanya telah meninggal dunia belum lama ini setelah dua pekan lamanya dirawat di rumah sakit. Hingga saat ini dirinya masih menunggu kesembuhan anak keduanya.
"Anak pertama saya meninggal dunia bernama Pipit Puspita Sari (23) setelah mendapatkan perawatan karena mengidap penyakit kadar gula yang sangat tinggi. Sedangkan adiknya yang masih balita masih terbaring di rumah sakit," ujarnya.
Dia mengatakan, selama dalam pengobatan kedua anaknya sudah menghabiskan anggaran hingga Rp135 juta. Tentunya untuk menutupi semua itu tidak ada jalan lain selain menggadaikan tempat tinggal yang sudah belasan tahun ditempatinya.
"Apapun saya lakukan demi kesembuhan anak saya. Kalau masalah harta bisa dicari lagi, yang penting anak saya bisa sembuh," ungkapnya.
Pihaknya mengaku pekerjaaan kesehariaannya hanya sebagai pekerja serabutan, sehingga ketika ditimpa cobaan berupa sakit yang menimpa anaknya tidak bisa berbuat banyak selain menggadaikan harta yang dimilikinya saat ini.
"Saya memohon doa dari semua masyarakat, agar anak saya lekas sembuh," katanya. Darsono aparatur pemerintah Desa Mekarjaya mengaku iba atas musibah yang menimpa keluarga Judin.
Dirinya selaku pemerintah daerah hanya bisa membantu beban penderitaannya alakadarnya. "Kami berharap warga Majalengka yang memiliki kelebihan harta, agar bisa membantu meringankan beban penderitaannya. Bantuan itu bisa disalurkan langsung atau melalui Pemerintah Desa Mekarjaya," tuturnya.
Pasangan suami isteri ini melakukannya demi dua anaknya yang jatuh sakit dan salah satunya telah meninggal dunia.
"Saya tadinya mau menggunakan BPJS Kesehatan, tapi karena proses dinilai sulit dan memakan waktu lama, saya terpaksa menggadaikan rumah sederhana yang saya tempati demi pengobatan anak saya yang satu lagi agar lekas sembuh," kata Judin di RSUD Cideres Kadipaten, Minggu (26/6/2016).
Menurut dia, anak yang pertamanya telah meninggal dunia belum lama ini setelah dua pekan lamanya dirawat di rumah sakit. Hingga saat ini dirinya masih menunggu kesembuhan anak keduanya.
"Anak pertama saya meninggal dunia bernama Pipit Puspita Sari (23) setelah mendapatkan perawatan karena mengidap penyakit kadar gula yang sangat tinggi. Sedangkan adiknya yang masih balita masih terbaring di rumah sakit," ujarnya.
Dia mengatakan, selama dalam pengobatan kedua anaknya sudah menghabiskan anggaran hingga Rp135 juta. Tentunya untuk menutupi semua itu tidak ada jalan lain selain menggadaikan tempat tinggal yang sudah belasan tahun ditempatinya.
"Apapun saya lakukan demi kesembuhan anak saya. Kalau masalah harta bisa dicari lagi, yang penting anak saya bisa sembuh," ungkapnya.
Pihaknya mengaku pekerjaaan kesehariaannya hanya sebagai pekerja serabutan, sehingga ketika ditimpa cobaan berupa sakit yang menimpa anaknya tidak bisa berbuat banyak selain menggadaikan harta yang dimilikinya saat ini.
"Saya memohon doa dari semua masyarakat, agar anak saya lekas sembuh," katanya. Darsono aparatur pemerintah Desa Mekarjaya mengaku iba atas musibah yang menimpa keluarga Judin.
Dirinya selaku pemerintah daerah hanya bisa membantu beban penderitaannya alakadarnya. "Kami berharap warga Majalengka yang memiliki kelebihan harta, agar bisa membantu meringankan beban penderitaannya. Bantuan itu bisa disalurkan langsung atau melalui Pemerintah Desa Mekarjaya," tuturnya.
(sms)