1.446 Pemudik Tinggalkan Sampit Menuju Semarang
A
A
A
KOTAWARINGIN TIMUR - Kapal Motor (KM) Kelimutu milik PT Pelni dari Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memberangkatkan sebanyak 1.446 pemudik tujuan Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2016).
“Penumpang KM Kelimutu ini yang terbanyak daripada sebelumnya, dan ini akan terus berlanjut hingga lebaran nanti,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Infomatika (Dishubkominfo) Kotim Fadliannoor saat memantau langsung arus mudik di Pelabuhan Sampit, Kamis (23/6/2016).
Ini menunjukkan arus mudik sudah mulai meningkat. Bahkan tercatat dari H-7 hingga H-2 lebaran tiket kapal sudah habis terjual.
Namun hal itu tidak menyurutkan para calon pemudik untuk datang ke kantor penjualan tiket. “Masih banyak permintaan tiket dari sepekan sebelum lebaran, namun semua diarakan oleh PT Pelni dan Darma Lautan, untuk memesan tiket di jdawal yang masih tersedia,” lanjut Fadlian.
Sementara itu banyaknya penumpang yang berangkat pada Kamis (23/6/2016), membuat penjagaan pelabuhan lebih diperketat.
Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan yang saat itu melakukan pemantauan di Pelabuhan Sampit mengatakan, keamanan sepenuhnya akan kita backup bekerjasama dengan TNI dan Dishubkominfo.
“Pengamanan arus mudik ini lebih kami prioritaskan, guna memberikan rasa aman kepada para penumpang kapal,” kata Hendra.
Sedangkan dari ribuan lebih penumpang yang berangkat, polisi menemukan seorang pemudik yang nekat membawa senapan angin.
Di mana agar tidak terlihat aparat, ia membungkusnya dengan karung beras. Namun upaya itu gagal, karena polisi yang berjaga di pelabuhan langsung mencegatnya, dan menyarankan untuk meninggalkan senapan itu.
“Bapak mudik saja dulu, nanti kalu sudah pulang ke Sampit lagi, senapannya bisa diambil lagi,” ujar salah seorang polisi yang berjaga di tempat itu. Hal itupun membuat pemudik itu setuju, dan bersedia untuk didata identitasnya.
“Penumpang KM Kelimutu ini yang terbanyak daripada sebelumnya, dan ini akan terus berlanjut hingga lebaran nanti,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Infomatika (Dishubkominfo) Kotim Fadliannoor saat memantau langsung arus mudik di Pelabuhan Sampit, Kamis (23/6/2016).
Ini menunjukkan arus mudik sudah mulai meningkat. Bahkan tercatat dari H-7 hingga H-2 lebaran tiket kapal sudah habis terjual.
Namun hal itu tidak menyurutkan para calon pemudik untuk datang ke kantor penjualan tiket. “Masih banyak permintaan tiket dari sepekan sebelum lebaran, namun semua diarakan oleh PT Pelni dan Darma Lautan, untuk memesan tiket di jdawal yang masih tersedia,” lanjut Fadlian.
Sementara itu banyaknya penumpang yang berangkat pada Kamis (23/6/2016), membuat penjagaan pelabuhan lebih diperketat.
Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan yang saat itu melakukan pemantauan di Pelabuhan Sampit mengatakan, keamanan sepenuhnya akan kita backup bekerjasama dengan TNI dan Dishubkominfo.
“Pengamanan arus mudik ini lebih kami prioritaskan, guna memberikan rasa aman kepada para penumpang kapal,” kata Hendra.
Sedangkan dari ribuan lebih penumpang yang berangkat, polisi menemukan seorang pemudik yang nekat membawa senapan angin.
Di mana agar tidak terlihat aparat, ia membungkusnya dengan karung beras. Namun upaya itu gagal, karena polisi yang berjaga di pelabuhan langsung mencegatnya, dan menyarankan untuk meninggalkan senapan itu.
“Bapak mudik saja dulu, nanti kalu sudah pulang ke Sampit lagi, senapannya bisa diambil lagi,” ujar salah seorang polisi yang berjaga di tempat itu. Hal itupun membuat pemudik itu setuju, dan bersedia untuk didata identitasnya.
(sms)