Pelukan Khofifah, Hentikan Tangisan Anak Pengungsi Longsor Purworejo
A
A
A
PURWOREJO - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa, dalam kunjungannya ke lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menyempatkan diri menemui sejumlah pengungsi di Balai Desa Jelok, Kecamatan Purworejo.
Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB dan langsung menemui para pengungsi. Tampak mendampingi Mensos Khofifah, Kak Seto. Sesaat sebelum Bupati Purworejo Agus Bastian usai memberikan sambutan singkatnya, tiba-tiba seorang anak pengungsi menangis mencari ibundanya.
Naluri keibuannya muncul, Khofifah langsung bergegas mendekati anak pengungsi yang tengah menangis dan lalu memeluknya dan mendudukan di pangkuannya. “Sayang, ada apa? Kamu kenapa, ?” sapa Khofifah.
Seketika tangisannya terhenti, namun tidak begitu terdengar suara jawaban dari gadis cilik itu. Dijelaskan oleh Khofifah bahwa gadis tersebut menangis karena sedang mencari ibunya. “Dia mencari ibunya. Mana yang bunda,.. Ini dicari lho..” ucap Khofifah.
Melihat kondisi mengharukan, giliran Kak Seto yang memegang mikrofon dan memberikan permainan. “Tangan mana, kepala yang mana. Ayam itu kakinya berapa?, Kalau binatang yang berkaki empat itu namanya apa ya, siapa yang tahu,” demikian Kak Seto bergegas menggantikan jatah sambutan yang seharusnya dilakukan oleh Khofifah.
Sebanyak 25 anak berusia 10 tahunan, kini terpaksa harus menginap di Balai Desa Jelok Kecamatan Kaligesing.
Mereka bersama ibunya harus tidur dan menghabiskan waktu mereka di dalam balai desa, karena rumah mereka rusak berat akibat diterjang banjir dan tanah longsor pada Sabtu kemarin.
Sebelumnya Mensos Khofifah menyerahkan bantuan uang tunai kepada keluarga korban yang keluarganya meninggal masing-masing sebanyak Rp10 juta dan korban yang mengalami luka-luka mendapatkan masing-masing Rp7,5 juta.
Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB dan langsung menemui para pengungsi. Tampak mendampingi Mensos Khofifah, Kak Seto. Sesaat sebelum Bupati Purworejo Agus Bastian usai memberikan sambutan singkatnya, tiba-tiba seorang anak pengungsi menangis mencari ibundanya.
Naluri keibuannya muncul, Khofifah langsung bergegas mendekati anak pengungsi yang tengah menangis dan lalu memeluknya dan mendudukan di pangkuannya. “Sayang, ada apa? Kamu kenapa, ?” sapa Khofifah.
Seketika tangisannya terhenti, namun tidak begitu terdengar suara jawaban dari gadis cilik itu. Dijelaskan oleh Khofifah bahwa gadis tersebut menangis karena sedang mencari ibunya. “Dia mencari ibunya. Mana yang bunda,.. Ini dicari lho..” ucap Khofifah.
Melihat kondisi mengharukan, giliran Kak Seto yang memegang mikrofon dan memberikan permainan. “Tangan mana, kepala yang mana. Ayam itu kakinya berapa?, Kalau binatang yang berkaki empat itu namanya apa ya, siapa yang tahu,” demikian Kak Seto bergegas menggantikan jatah sambutan yang seharusnya dilakukan oleh Khofifah.
Sebanyak 25 anak berusia 10 tahunan, kini terpaksa harus menginap di Balai Desa Jelok Kecamatan Kaligesing.
Mereka bersama ibunya harus tidur dan menghabiskan waktu mereka di dalam balai desa, karena rumah mereka rusak berat akibat diterjang banjir dan tanah longsor pada Sabtu kemarin.
Sebelumnya Mensos Khofifah menyerahkan bantuan uang tunai kepada keluarga korban yang keluarganya meninggal masing-masing sebanyak Rp10 juta dan korban yang mengalami luka-luka mendapatkan masing-masing Rp7,5 juta.
(sms)