Banjir Landa Karanganyar, Ratusan Warga Mengungsi
![Banjir Landa Karanganyar,...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2016/06/19/22/1117948/banjir-landa-karanganyar-ratusan-warga-mengungsi-Yxr-thumb.jpg)
Banjir Landa Karanganyar, Ratusan Warga Mengungsi
A
A
A
KARANGANYAR - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Karanganyar sejak Sabtu 18 Juni 2016 hingga dini hari menyebabkan banjir di empat kecamatan. Banjir disebabkan meluapnya sungai, dan saluran air warga yang mampet.
Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir mulai terjadi di Daleman Ngringo, Kecamatan Jaten, pada Minggu dini hari. Puluhan rumah warga tergenang luapan air Sungai Bengawan Solo.
Ketinggian air di kawasan ini cukup bervariasi, mulai dari satu meter hingga dua meter. Sedikitnya, 130 warga yang tinggal di kampung itu harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
“Air mulai meluap sekitar pukul 21.30 Wib, namun benar-benar memasuki puncak pada Minggu dini hari, di mana ketinggiannya mencapai dua meter,” ucap salah seorang warga, Minggu (19/6/2015).
Selain melanda kawasan Jaten, banjir juga dirasakan oleh warga Papahan, Kecamatan Tasikmadu. Banjir tersebut disebabkan oleh Sungai Siwaluh yang merupakan anak sungai Bengawan Solo meluap.
Luapan air Sungai Siwaluh merendam puluhan rumah warga yang ada di desa tersebut. Air juga menyapu bersih barang-barang rumah tangga milik warga sekitar. Beberapa bangunan juga mengalami kerusakan yang cukup berarti akibat kejadian itu.
Salah seorang warga sekitar Dalno mengatakan, air sungai mulai meluap sekitar pukul 19.00 Wib. Semakin malam, kondisi air semakin parah dan membuat warga sekitar menyelamatkan diri.
“Sebelum kejadian ini, kami sudah minta normalisasi sungai kepada pemerintah. Namun belum ada respons yang baik,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, banjir menyebabkan 48 keluarga di Kebakramat, dan 16 Keluarga di Gondangrejo mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Seperti dengan wilayah lainnya, banyaknya air hujan yang turun tidak mampu mengalir dengan baik ke Sungai Bengawan Solo. Sehingga air tersbut meluap dan menggenangi rumah serta pekarangan milik warga.
Selain itu, air juga menggenangi puluhan hektare sawah dalam kondisi siap panen. Sampai Minggu sore, kerugian yang ditimbulkan akibat banjir tersebut masih belum diketahui.
Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir mulai terjadi di Daleman Ngringo, Kecamatan Jaten, pada Minggu dini hari. Puluhan rumah warga tergenang luapan air Sungai Bengawan Solo.
Ketinggian air di kawasan ini cukup bervariasi, mulai dari satu meter hingga dua meter. Sedikitnya, 130 warga yang tinggal di kampung itu harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
“Air mulai meluap sekitar pukul 21.30 Wib, namun benar-benar memasuki puncak pada Minggu dini hari, di mana ketinggiannya mencapai dua meter,” ucap salah seorang warga, Minggu (19/6/2015).
Selain melanda kawasan Jaten, banjir juga dirasakan oleh warga Papahan, Kecamatan Tasikmadu. Banjir tersebut disebabkan oleh Sungai Siwaluh yang merupakan anak sungai Bengawan Solo meluap.
Luapan air Sungai Siwaluh merendam puluhan rumah warga yang ada di desa tersebut. Air juga menyapu bersih barang-barang rumah tangga milik warga sekitar. Beberapa bangunan juga mengalami kerusakan yang cukup berarti akibat kejadian itu.
Salah seorang warga sekitar Dalno mengatakan, air sungai mulai meluap sekitar pukul 19.00 Wib. Semakin malam, kondisi air semakin parah dan membuat warga sekitar menyelamatkan diri.
“Sebelum kejadian ini, kami sudah minta normalisasi sungai kepada pemerintah. Namun belum ada respons yang baik,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, banjir menyebabkan 48 keluarga di Kebakramat, dan 16 Keluarga di Gondangrejo mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Seperti dengan wilayah lainnya, banyaknya air hujan yang turun tidak mampu mengalir dengan baik ke Sungai Bengawan Solo. Sehingga air tersbut meluap dan menggenangi rumah serta pekarangan milik warga.
Selain itu, air juga menggenangi puluhan hektare sawah dalam kondisi siap panen. Sampai Minggu sore, kerugian yang ditimbulkan akibat banjir tersebut masih belum diketahui.
(san)