Banjir Rob Genangi Ribuan Rumah Warga Kota Tegal

Jum'at, 17 Juni 2016 - 19:11 WIB
Banjir Rob Genangi Ribuan Rumah Warga Kota Tegal
Banjir Rob Genangi Ribuan Rumah Warga Kota Tegal
A A A
TEGAL - Banjir rob akibat gelombang tinggi di perairan laut Jawa menggenangi ribuan rumah warga di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah. Terdapat 2.023 Kepala Keluarga (KK) yang terancam mengungsi.

Genangan rob sudah menerjang permukiman warga sejak akhir Mei lalu. Terjangan rob bertambah parah dan meluas sejak beberapa hari terakhir. Terdapat ribuan rumah di tiga RW yang tergenang air dari laut yang pasang.

Ketinggian rob mencapai sekitar 50-80 cm. Selain masuk ke rumah-rumah warga, rob juga merendam sejumlah akses jalan sehingga aktivitas warga terganggu.

Lurah Muarareja Zaenal Asikin mengatakan, rob bertambah parah setelah terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan laut Jawa dalam beberapa hari terakhir.

"Biasanya kalau sore memang rob. Tapi tidak separah kali ini ini. Ini hampir seluruh wilayah Muarareja terkena dampak rob," kata Zaenal kepada Sindonews, Jumat (17/6/2016).

Dia menyebutkan, ‎rob masuk ke permukiman warga di 8 RT yang tersebar di RW 01, RW 02, dan RW 03. Jumlah warga yang tinggal di tiga RW tersebut mencapai 2.023 KK atau 7.454 jiwa.

"Beberapa warga ada yang sudah mengungsi ke rumah warga yang aman tapi hanya sebentar. Kalau sudah surut, kembali lagi ke rumahnya," jelasnya.‎

Menurut Zaenal, selain menggenangi permukiman warga, ‎rob juga menenggelamkan puluhan hektare tambak ikan dan udang milik warga. Namun dia belum dapat memperkirakan kerugian yang diderita. "Kalau rob terus ya kerugiannya bisa besar," ujarnya.

Zaenal berharap pemkot membangun sabuk pantai dan tanggul pemecah gelombang untuk mencegah rob bertambah parah dan meluas.

"Sudah ada sabuk pantai, tapi panjangnya hanya dua kilometer. Harusnya tiga kilometer agar seluruh kelurahan tidak kena rob. Kondisi tanggul itu juga sudah mulai rusak karena tidak ada pemeliharaan," ungkapnya.

Ketua RT 01 RW 03, Supaat‎ mengatakan, air rob biasanya mulai masuk permukiman warga pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB. "Rob terjadi setiap hari. Sore sampai malam yang terparah. Setelah jam 21.00 WIB baru mulai surut lagi. Ini memang rob terparah dari sebelum-sebelumnya," ungkapnya, Jumat (17/6/2016).‎

Sementara itu warga yang rumahnya terkena rob mulai terserang sejumlah penyakit. Rata-rata mereka menderita batuk, diare, dan gatal-gatal. Hal ini karena kondisi air rob dan udara yang kotor. Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tegal mendistribusikan ratusan paket obat untuk warga yang terserang penyakit.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6901 seconds (0.1#10.140)
pixels