Suami Tewas Digorok, Lengan Istri Putus Ditebas Parang

Kamis, 16 Juni 2016 - 19:32 WIB
Suami Tewas Digorok,...
Suami Tewas Digorok, Lengan Istri Putus Ditebas Parang
A A A
RANTAUPRAPAT - Pasangan suami istri Erwin Syahputra Hasibuan (35) dan Suarwati (30) menjadi korban pembunuhan sadis tetangganya sendiri, seorang pemuda pengangguran bernama Andika Sofyan (22).

Dalam peristiwa itu, korban Erwin tewas dengan dengan luka gorok di leher. Sedangkan istrinya Suarwati, mengalami cacat seumur hidup setelah lengan kirinya putus ditebas parang oleh pelaku.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Teguh Yuswardhie mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi di perkebunan pondok PT Smart Adipati Tbk Divisi 34, Desa Belongkot, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

"Berdasar informasi yang dihimpun, peristiwa pembunuhan itu terjadi diduga akibat tersangka yang tinggal hanya dibatasi tembok dengan kediaman korban merasa tersinggung," katanya, Kamis (16/6/2016).

Padahal, pelaku ditegur karena ketahuan sering mengintip istrinya korban saat mandi. Pelaku kemudian menunggu korban sambil menentang parang di depan rumah orang tua pelaku yang bersebelahan dengan rumah korban.

Begitu melihat korban pulang dari lahan perkebunan, pelaku langsung mengejar korban sambil mengayunkan parang. Sebagai akibatnya, tangan korban ditebas karena berusaha menangkis parang tersangka.

Ayunan berikutnya mengenai lengan kanan korban, dan membuat korban tersungkur. Tersangka kemudian mendekat dan menggorok leher korban. Isteri korban yang melihat suaminya ditebas dan digorok lehernya berusaha menghalanginya.

Namun pelaku malah balik menyerang dan menebas tangan isteri korban hingga putus. Setelah korbannya tewas, pelaku pergi meninggalkan kedua korban yang tewas dan sekarat.

Tidak hanya lengannya yang putus, Suarwati juga mengalami luka bacok di lehernya. Kini, korban telah dilarikan ke RSUD Rantauprapat. Sementara pelaku telah diamankan petugas dan tengah dimintai keterangan.

"Tersangka kini masih dalam pemeriksaan penyidik di Mapolres Labuhanbatu. Sedangkan istri korban masih dalam pertolongan medis di RSUD Rantaupprapat," terangnya.

Disela-sela pemeriksaan, Andika Sofyan Situmorang mengaku nekat membunuh dan menebas istri korban karena sudah lama dendam dan tak senang dengan suami korban. "Kalau kuceritakan percaya tidak percaya. Aku enggak senang sama dia," katanya.

Pelaku mengaku pernah mengintip istri korban mandi. Pelaku juga mengaku suka dengan istri korban. Korban yang mengetahui kebiasaan pelaku, kemudian menegur pelaku. Saat itu, pelaku sempat minta maaf.

Tetapi karena terlalu sering, korban menolak. Bahkan meminta pelaku membawa orangtuanya untuk meminta maaf sebagai syarat jika mau dimaafkan. Permintaan korban dituruti, pelaku kemudian membawa orangtuanya dan meminta maaf.

Namun, permintaan maaf pelaku itu ditanggapi korban dengan kurang tulus. Melihat sikap kurang tulus korban inilah pelaku merasa sakit hati, bahkan dendam. Beberapa minggu kemudian, keluarga perlaku sakit.

Pelaku berprasangka buruk, sakitnya anggota keluarganya karena telah diguna-gunai oleh korban. Pada Rabu 15 Juni 2016 pagi hari, pelaku mengaku mendapat bisikan untuk membunuh korban, sebelum dibunuh.

Selanjutnya, sejak pagi harinya ia mengaku sudah menunggu korban dengan sebilah parang. Begitu korban pulang dari kerja dan samapai dikedimannya, keduanya bertemu di halaman rumah korban.

Tanpa banyak tanya, pelaku langsung mengambil parang yang dibawanya dan menebaskannya ke tubuh korban yang baru pulang mendodos sawit hingga tersungkur. Korban juga digorok di depan anak dan istrinya.

Terpisah, Kepala Desa Belongkut Sahlan mengatakan, menurut informasi yang berkembang, pelaku pernah ketahuan mengintip istri korban. Belakangan, pelaku sering diolok-olok masyarakat secara tidak langsung.

"Pelaku pernah ketangkap ngintip, mungkin cerita itu sampai kepada yang lain. Bisa jadi dia merasa malu, dan akhirnya gelap mata," ujar Sahlan, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Dijelaskannya, pelaku merupakan pria yang belum memiliki pekerjaan. Beberapa saat setelah pembunuhan terjadi, orangtua korban juga dikabarkan menghilang, dan rumahnya hingga hari ini masih terlihat tertutup/kosong.

Rumah korban juga masih terlihat kosong, karena dua anak korban yang masih pelajar kini tinggal di rumah dengan atoknya yang kebetulan berdekatan dengan rumah Kepala Desa Belongkut.

"Korban jam 10.00 Wib tadi sudah dikebumikan, sedang istrinya masih dirawat di rumah sakit," terang Sahlan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7597 seconds (0.1#10.140)