Nyaris Diperkosa di Gedung SD, Gadis Manis Melawan
A
A
A
PALEMBANG - PA (16), gadis belia yang masih duduk di bangku SMA ini hampir saja mengalami nasib apes. Sebab, PA nyaris menjadi korban pemerkosaan dua pemuda berinisial RM dan TM yang merupakan kenalannya.
Pemerkosaan yang nyaris menimpa PA tersebut berlangsung pada Minggu 5 Juni 2016 malam. Saat itu, dua pelaku mengajak PA jalan-jalan dengan menggunakan sepeda motor milik TM.
"Awalnya saya dijemput kedua teman saya itu. Katanya mau ngajak nongkrong. Kami saat itu bonceng tiga," kata korban PA, saat melapor di Polresta Palembang, Kamis (9/6/2016).
Namun, tiba di depan salah satu Sekolah Dasar (SD) di kawasan Jalan Lettu Karim Kadir Lorong Sawah, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus Palembang, kedua pelaku memberhentikan laju kendaraannya.
Kedua pelaku kemudian mengajak korban untuk masuk ke area SD tersebut dengan dalih ada keperluan. Namun, sesampainya di area SD tersebut, korban justru dipaksa pelaku untuk melayani nafsu bejatnya.
"Mereka memaksa saya untuk main (berhubungan intim). Terang saja saya menolaknya. Tapi RM terus memaksa membuka celana saya. Dia juga menciumi bibir dan pipi saya," terangnya.
Tidak sampai di situ, hal serupa juga dilakukan pelaku TM. Bahkan, TM dengan nekat memasukkan jari tangannya ke organ intim korban. "Saya terus berontak, hingga akhirnya mereka pun mengajak dan mengantarkan saya pulang," terangnya.
Sementara AK, ayah korban mengatakan, dirinya sempat melakukan pencarian terhadap korban. Sebab, saat itu hingga larut malam korban belum pulang. "Saya cari anak saya ke setiap rumah temannya. Saya khawatir karena sudah malam," terangnya.
Tak lama usai melakukan pencarian, korban pun akhirnya pulang. Ketika itu, AK langsung mendesak anaknya untuk menceritakan apa yang terjadi.
"Saya desak anak saya agar cerita. Saya kaget saat dia mengaku telah dicabuli oleh dua pelaku. Saya tidak terima. Oleh karena itu saya melapor ke sini," jelasnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, pihaknya sedang memproses laporan korban bernomor LP/B-1532/VI/2016/SUMSEL/RESTA. "Benar, laporannya baru kita terima, dan kini masih kami pelajari," singkat Maruly.
Pemerkosaan yang nyaris menimpa PA tersebut berlangsung pada Minggu 5 Juni 2016 malam. Saat itu, dua pelaku mengajak PA jalan-jalan dengan menggunakan sepeda motor milik TM.
"Awalnya saya dijemput kedua teman saya itu. Katanya mau ngajak nongkrong. Kami saat itu bonceng tiga," kata korban PA, saat melapor di Polresta Palembang, Kamis (9/6/2016).
Namun, tiba di depan salah satu Sekolah Dasar (SD) di kawasan Jalan Lettu Karim Kadir Lorong Sawah, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus Palembang, kedua pelaku memberhentikan laju kendaraannya.
Kedua pelaku kemudian mengajak korban untuk masuk ke area SD tersebut dengan dalih ada keperluan. Namun, sesampainya di area SD tersebut, korban justru dipaksa pelaku untuk melayani nafsu bejatnya.
"Mereka memaksa saya untuk main (berhubungan intim). Terang saja saya menolaknya. Tapi RM terus memaksa membuka celana saya. Dia juga menciumi bibir dan pipi saya," terangnya.
Tidak sampai di situ, hal serupa juga dilakukan pelaku TM. Bahkan, TM dengan nekat memasukkan jari tangannya ke organ intim korban. "Saya terus berontak, hingga akhirnya mereka pun mengajak dan mengantarkan saya pulang," terangnya.
Sementara AK, ayah korban mengatakan, dirinya sempat melakukan pencarian terhadap korban. Sebab, saat itu hingga larut malam korban belum pulang. "Saya cari anak saya ke setiap rumah temannya. Saya khawatir karena sudah malam," terangnya.
Tak lama usai melakukan pencarian, korban pun akhirnya pulang. Ketika itu, AK langsung mendesak anaknya untuk menceritakan apa yang terjadi.
"Saya desak anak saya agar cerita. Saya kaget saat dia mengaku telah dicabuli oleh dua pelaku. Saya tidak terima. Oleh karena itu saya melapor ke sini," jelasnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, pihaknya sedang memproses laporan korban bernomor LP/B-1532/VI/2016/SUMSEL/RESTA. "Benar, laporannya baru kita terima, dan kini masih kami pelajari," singkat Maruly.
(san)