Puluhan Warga Tebing Tinggi Keracunan Jajanan Bakso
A
A
A
TEBING TINGGI - Puluhan warga di Jalan Dr Hamka Kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi harus menjalani perawatan intensif di tiga rumah sakit yang ada di Kota Tebing Tinggi akibat keracunan jajanan bakso, Rabu (8/6/2016). Puluhan warga tersebut diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan bakso yang dibeli dari seorang pedagang bakso keliling, Dedi (27) warga yang sama.
Salah seorang warga, Fatimah (38) yang tiga anaknya mengalami keracunan mengatakan, ketiga anaknya masing-masing Indah Siregar (9), Fadil Siregar (7) dan Fahmi Siregar (5) mengalami keracunan jajanan bakso usai menyantapnya pada Senin malam 6 Juni, seusai melaksanakan salat tarawih di masjid.
“Selesai salat, ketiga anak saya dan puluhan warga membeli jajanan bakso yang berjualan di depan masjid. Namun ketika tengah malam ketiga anak saya mengalami muntah-muntah, pusing dan mencret. Keesokan harinya saya melihat banyak warga yang mengalami hal yang sama hingga dilarikan ke RSUD Kumpulan Pane. Karena dua hari ini kondisi anak saya semakin lemah, akhirnya saya juga membawa ke rumah sakit,” jelas Fatimah.
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga lainnya yang kini mendapat perawatan di tiga rumah sakit yang ada di Kota Tebingtinggi.
Jose Tampubolon (17) mengatakan jika beberapa saat setelah mengkonsumsi jajanan bakso tersebut dirinya mengalami mual dan pusing hingga harus dilarikan untuk mendapat perawatan di rumah sakit. “Tubuh saya sampai sekarang masih terasa lemas,” ujarnya.
Wali Kota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan beserta Kapolres Tebing Tinggi AKBP Ciceu Cahyati yang langsung turun menjenguk korban keracunan di RSUD Dr Kumpulan Pane didampingi Kadis Kesehatan Syah Irwan, Direktur RSUD Kumpulan Pane dr H Nanang Fitra Aulia dan Kabag Ops Kompol Janner Panjaitan menyampaikan bahwa peristiwa tersebut adalah kejadian luar biasa.
“Hingga saat ini korban yang diduga mengalami keracunan masih terus bertambah, dimana di RS Herna yang mendapat perawatan 4 orang, RS Bhayangkara 9 orang sedangkan di RSUD Kumpulan Pane 36 orang yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Ini merupakan kejadian luar biasa,” sebut Umar Zunaidi Hasibuan.
Wali Kota mengatakan, bahwa seluruh biaya perobatan bagi korban keracunan sepenuhnya akan ditanggung Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Umar berharap agar pihak rumah sakit memberikan perawatan dengan sebaik-baiknya.
“Untuk saat ini pihak dinas kesehatan telah mengambil sampel dari penjual bakso tersebut untuk dilakukan pemeriksaan terkait adanya dugaan keracunan ini,” sebut Umar.
Umar Zunaidi juga meminta sebaiknya warga tidak mengkonsumsi makanan yang belum terjamin kebersihannya, lebih baik mengkonsumsi makanan yang dibuat sendiri yang jelas terjamin kebersihan dan kesehatannya.
“Kepada para pedagang berhati-hatilah dalam membuat produk makanannya. Utamakan kebersihan untuk keselamatan pembeli,” imbuh Umar.
Sementara itu, direktur RSUD Dr Kumpulan Pane, dr Nanang menjelaskan, bahwa pada umumnya para korban mengalami pusing dan mual yang merupakan ciri-ciri dari korban keracunan, namun pihaknya hingga saat ini masih melakukan perawatan intensif terhadap para korban.
“Sebagian korban keracunan telah dipindahkan ke dalam ruangan dan sebahagian lagi masih mendapat perawatan di UGD, hingga saat ini kita masih melakukan observasi dan menunggu hasil dari dinas kesehatan,” tandasnya.
Salah seorang warga, Fatimah (38) yang tiga anaknya mengalami keracunan mengatakan, ketiga anaknya masing-masing Indah Siregar (9), Fadil Siregar (7) dan Fahmi Siregar (5) mengalami keracunan jajanan bakso usai menyantapnya pada Senin malam 6 Juni, seusai melaksanakan salat tarawih di masjid.
“Selesai salat, ketiga anak saya dan puluhan warga membeli jajanan bakso yang berjualan di depan masjid. Namun ketika tengah malam ketiga anak saya mengalami muntah-muntah, pusing dan mencret. Keesokan harinya saya melihat banyak warga yang mengalami hal yang sama hingga dilarikan ke RSUD Kumpulan Pane. Karena dua hari ini kondisi anak saya semakin lemah, akhirnya saya juga membawa ke rumah sakit,” jelas Fatimah.
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga lainnya yang kini mendapat perawatan di tiga rumah sakit yang ada di Kota Tebingtinggi.
Jose Tampubolon (17) mengatakan jika beberapa saat setelah mengkonsumsi jajanan bakso tersebut dirinya mengalami mual dan pusing hingga harus dilarikan untuk mendapat perawatan di rumah sakit. “Tubuh saya sampai sekarang masih terasa lemas,” ujarnya.
Wali Kota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan beserta Kapolres Tebing Tinggi AKBP Ciceu Cahyati yang langsung turun menjenguk korban keracunan di RSUD Dr Kumpulan Pane didampingi Kadis Kesehatan Syah Irwan, Direktur RSUD Kumpulan Pane dr H Nanang Fitra Aulia dan Kabag Ops Kompol Janner Panjaitan menyampaikan bahwa peristiwa tersebut adalah kejadian luar biasa.
“Hingga saat ini korban yang diduga mengalami keracunan masih terus bertambah, dimana di RS Herna yang mendapat perawatan 4 orang, RS Bhayangkara 9 orang sedangkan di RSUD Kumpulan Pane 36 orang yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Ini merupakan kejadian luar biasa,” sebut Umar Zunaidi Hasibuan.
Wali Kota mengatakan, bahwa seluruh biaya perobatan bagi korban keracunan sepenuhnya akan ditanggung Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Umar berharap agar pihak rumah sakit memberikan perawatan dengan sebaik-baiknya.
“Untuk saat ini pihak dinas kesehatan telah mengambil sampel dari penjual bakso tersebut untuk dilakukan pemeriksaan terkait adanya dugaan keracunan ini,” sebut Umar.
Umar Zunaidi juga meminta sebaiknya warga tidak mengkonsumsi makanan yang belum terjamin kebersihannya, lebih baik mengkonsumsi makanan yang dibuat sendiri yang jelas terjamin kebersihan dan kesehatannya.
“Kepada para pedagang berhati-hatilah dalam membuat produk makanannya. Utamakan kebersihan untuk keselamatan pembeli,” imbuh Umar.
Sementara itu, direktur RSUD Dr Kumpulan Pane, dr Nanang menjelaskan, bahwa pada umumnya para korban mengalami pusing dan mual yang merupakan ciri-ciri dari korban keracunan, namun pihaknya hingga saat ini masih melakukan perawatan intensif terhadap para korban.
“Sebagian korban keracunan telah dipindahkan ke dalam ruangan dan sebahagian lagi masih mendapat perawatan di UGD, hingga saat ini kita masih melakukan observasi dan menunggu hasil dari dinas kesehatan,” tandasnya.
(sms)