Polrestabes Bandung Tindak Tegas Berandalan Bermotor
A
A
A
BANDUNG - Polrestabes Bandung akan menindak tegas segala bentuk kriminalitas yang dilakukan berandalan bermotor. Apalagi, sudah ada deklarasi penolakan berandalan bermotor pada akhir pekan lalu.
"Kita terus evaluasi strategi penanganan berandalan bermotor ini. Untuk meminimalisasi aksi kriminal oleh kelompok meresahkan seperti itu, kita banyak adakan kegiatan salah satunya dengan pemkot," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto kepada wartawan di Bandung, Rabu (8/6/2016).
Winarto menegaskan, pihaknya akan menindak tegas aksi kriminalitas oleh berandalan bermotor. Anak buahnya sudah diberi instruksi agar tak segan-segan menembak di tempat berandalan motor yang membuat onar.
"Akan kita tindak, sesuai dengan deklarasi kemarin saya sudah instruksikan ke anggota untuk menindak sesuai aturan yang berlaku. Bahkan, apabila ada perlawanan dan perlu tindakan tegas (tembak di tempat) silakan lakukan," papar dia.
Winarto berkomitmen, di masa kepemimpinannya, segala bentuk pelanggaran di Kota Bandung khususnya kriminalitas yang dilakukan berandalan bermotor akan ditindak tegas. Untuk itu, pihaknya mengintensifkan patroli di malam hari. "Tim khusus telah kami bentuk untuk patroli, koordinasi dengan jajaran TNI juga telah kita lakukan," sebutnya.
Polrestabes Bandung juga menempatkan personel di beberapa lokasi yang dianggap rawan kejahatan jalanan. "Kami siapkan anggota di jalan (lokasi rawan), nanti setiap minggunya dievaluasi dan kita sesuaikan," tandasnya.
Senada dengan Winarto, Dandim 0618/BS Letkol Inf Sugiyono juga menyebutkan akan mengintensifkan patroli hingga tingkat koramil. Pada pelaksanaannya melibatkan linmas maupun jajaran kepolisian dari polsek.
"Operasi sudah dilakukan sejak lama. Tetapi tidak bisa menguasai semua wilayah. Sudah ada deklarasi penolakan aksi berandalan bermotor juga malah malamnya ada kejadian," tuturnya.
Untuk mengantisipasi kejahatan yang dilakukan berandalan bermotor, Sugiyono mengimbau agar orangtua meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anaknya.
"Meskipun personel dari kita ribuan, ditambah dari polres juga ribuan, tetap saja jumlah itu terbatas. Tidak bisa cover semua wilayah," pungkasnya.
"Kita terus evaluasi strategi penanganan berandalan bermotor ini. Untuk meminimalisasi aksi kriminal oleh kelompok meresahkan seperti itu, kita banyak adakan kegiatan salah satunya dengan pemkot," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto kepada wartawan di Bandung, Rabu (8/6/2016).
Winarto menegaskan, pihaknya akan menindak tegas aksi kriminalitas oleh berandalan bermotor. Anak buahnya sudah diberi instruksi agar tak segan-segan menembak di tempat berandalan motor yang membuat onar.
"Akan kita tindak, sesuai dengan deklarasi kemarin saya sudah instruksikan ke anggota untuk menindak sesuai aturan yang berlaku. Bahkan, apabila ada perlawanan dan perlu tindakan tegas (tembak di tempat) silakan lakukan," papar dia.
Winarto berkomitmen, di masa kepemimpinannya, segala bentuk pelanggaran di Kota Bandung khususnya kriminalitas yang dilakukan berandalan bermotor akan ditindak tegas. Untuk itu, pihaknya mengintensifkan patroli di malam hari. "Tim khusus telah kami bentuk untuk patroli, koordinasi dengan jajaran TNI juga telah kita lakukan," sebutnya.
Polrestabes Bandung juga menempatkan personel di beberapa lokasi yang dianggap rawan kejahatan jalanan. "Kami siapkan anggota di jalan (lokasi rawan), nanti setiap minggunya dievaluasi dan kita sesuaikan," tandasnya.
Senada dengan Winarto, Dandim 0618/BS Letkol Inf Sugiyono juga menyebutkan akan mengintensifkan patroli hingga tingkat koramil. Pada pelaksanaannya melibatkan linmas maupun jajaran kepolisian dari polsek.
"Operasi sudah dilakukan sejak lama. Tetapi tidak bisa menguasai semua wilayah. Sudah ada deklarasi penolakan aksi berandalan bermotor juga malah malamnya ada kejadian," tuturnya.
Untuk mengantisipasi kejahatan yang dilakukan berandalan bermotor, Sugiyono mengimbau agar orangtua meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anaknya.
"Meskipun personel dari kita ribuan, ditambah dari polres juga ribuan, tetap saja jumlah itu terbatas. Tidak bisa cover semua wilayah," pungkasnya.
(zik)