Korban Mutilasi OKU Timur Positif Anggota DPRD Kota Bandar Lampung

Senin, 30 Mei 2016 - 17:59 WIB
Korban Mutilasi OKU...
Korban Mutilasi OKU Timur Positif Anggota DPRD Kota Bandar Lampung
A A A
PALEMBANG - Penemuan lima potong bagian tubuh manusia di aliran sungai di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, OKU Timur, akhirnya menemui titik terang. Setelah melakukan pencocokan melalui uji DNA di Mabes Polri, identitas potongan tubuh itu pun diketahui.

Korban tersebut dipastikan adalah M Pandsor Bin Abdullah Bakri yang tak lain merupakan anggota DPRD di Kota Bandar Lampung.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo mengatakan, kepastian identitas korban tersebut terungkap setelah dilakukan serangkaian tes DNA terhadap jasad korban.

Hasil tes tersebut menyatakan, korban memiliki kemiripan dengan sample DNA anak korban Marisa. Kesimpulan itu juga dikuatkan dengan data material yang didapat dari keluarga korban.

"Hasil pemeriksaan DNA menunjukkan identik. Ada kemiripan antara DNA potongan tubuh itu dengan anggota keluarganya. Kita pastikan lima potongan tubuh itu adalah milik M Pandsor Bin Abdullah Bakri yang telah lama dilaporkan hilang," ungkap Kapolda, saat jumpa pers di gedung Catur Sakti Mapolda Sumsel, Senin (30/5/2016).

Djoko mengatakan, awalnya pengidentifikasian terhadap korban cukup sulit. Sebab, saat itu hanya beberapa bagian potongan tubuh saja yang ditemukan, yakni berupa potongan kepala, kaki sebelah kanan dan kaki sebelah kiri, tulang panggul dan tulang lengan sebelah kiri.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, bagian-bagian tubuh itu merupakan satu kesatuan dari tubuh korban yang tak terpisahkan.

"Awalnya kita lakukan visum secara forensik. Karena data kurang lengkap kita lempar ke masyarakat, berupa pemberitahuan jika ada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya untuk segera dilaporkan," timpal dia.

Rupanya upaya itu cukup efektif. Pasalnya, pada 5 Mei lalu, ada satu keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

Namun Polda Sumsel tak bisa percaya 100%, oleh sebab itulah Polda Sumsel langsung lakukan identik tes, setelah diinformasikan bahwa ciri-ciri korban yakni lelaki usia 40-50 tahun dengan tinggi sekitar 160-170 cm.

"Setelah dicocokkan, memang keluarga mengakui ada kemiripan. Tapi mirip saja tak cukup, karenanya kita lakukan tes DNA pada istri dan anak korban yang mengaku adalah anggota keluarganya," terang Djoko.

Diketahui, laporan hilangnya M Pansor dilaporkan pihaknya di Polda Lampung. M Pansor merupakan anggota DPRD Lampung yang hilang setelah pamit dengan keluarganya untuk bekerja.

"Kita ingin mencari tahu dimana lokasi tindak kejahatan pertama dilakukan. Karena bisa saja hanya potongan tubuh yang dibuang di OKU Timur, namun kejadian pembunuhan dilakukan di Lampung atau lokasi lain," jelas Djoko.

Menurutnya, mutilasi yang dilakukan terhadap korban adalah tindakan kriminal, namun untuk mencari tahu penyebab dan kronologis pembunuhan, pihaknya bekerjasama dengan Polda Lampung.

"Setelah hasil DNA ini, maka jika keluarga mau mengambil potongan tubuh ini, kita persilakan. Kapanpun bisa diambil," jelasnya.

Djoko juga menambahkan, dari hasil autopsi yang telah dilakukan Polda Sumsel ditemukan ada luka potong dan juga ada luka tembak di kakinya.

"Bagian tubuh lain masih belum bisa ditemukan, bisa saja pelaku pembunuhan membuang potongan tubuh lainnya di tempat berbeda. Untuk penyelidikannya akan dilakukan Polda Lampung, namun kita siap untuk membackupnya," katanya.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Sumsel Kombes Pol Soesilo Pradito mengatakan, saat dilakukan autopsi, memang ditemukan adanya potongan tubuh yang dilakukan dengan teratur.

"Artinya, pemotongan itu dilakukan dengan benda tajam. Kalau tidak rata dan beraturan bisa saja karena hewan buas. Tapi pada potongan tubuh itu memang beraturan dan ada garis lurus yang pastinya karena benda tajam. Ini yang mengungkap jika korban telah sengaja dibunuh dan dimutilasi," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)