Cerita Bupati Batang, dari Intelijen hingga Jadi Pedagang Sukses
A
A
A
SEMARANG - Bupati Kendal Yoyok Riyo Sudibyo mengajak para mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) untuk tidak bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Dia mengajak para mahasiswa agar bercita-cita menjadi seorang pengusaha agar bermanfaat bagi masyarakat luas karena mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Hal itu disampaikannya ketika memberikan kuliah umum di Balairung UPGRIS, Jumat (27/5/2016).
"Jangan jadi PNS. Jadilah pengusaha! Berwirausaha itu jauh lebih baik, Jangan takut melangkah dan terjun menjadi seorang pengusaha," katanya usai memberikan pertanyaan cita-cita dan dijawab mayoritas mahasiswa yang berkeinginan menjadi PNS.
Alumni Akademi Militer (Akmil) 1994 dan pernah menjadi Danramil termuda di Indonesia ini pun akhirnya mengisahkan perjalanan hidupnya ketika memulai membuka usaha dan hingga kini menjadi bupati di kampung halamannya itu.
"Awalnya saya ditugaskan oleh Badan Intelejen Nasional (BIN) untuk menjadi seorang pedagang di Papua. Semua identitas diganti dan berawal menjadi pedagang kecil saat itu," paparnya.
Namun, dia tak menyangka ketika ditengah dia bertugas menyamar menjadi seorang pedagang, usahanya justru makin berkembang dan memberikan penghasilan lebih besar dibandingkan ketika tetap berada di kesatuannya.
"Akhirnya saya pun berpikir, untuk bisa maju, saya tidak mungkin menginjakkan kaki pada dua kapal yang berbeda. Dari situ kemudian saya ambil keputusan untuk berdagang (mundur dari kesatuan)," bebernya.
Pada 2006, dia memutuskan untuk pensiun dini dari TNI. Yoyok fokus mengembangkan usahanya dan berhasil duduk sebagai Direktur Utama PT Smile Papua dan PT Papua Maju Sejahtera.
"Dan entah bagaimana ceritanya ketika pulang kampung malah diberi kepercayaan untuk memimpin Kabupaten Batang. Akhirnya demi menjalankan amanah, saya jalankan tugas saya untuk menjadi bupati. Namun ke depan, pikiran saya untuk maju lagi sepertinya kecil. Saya ingin mengembangkan usaha saya lagi," tukasnya.
Usai memberi kuliah umum dan sesi tanya jawab, Yoyok pun sempat menghibur ribuan mahasiswa yang hadir dengan beberapa buah lagu yang dinyanyikannya bersama para anggota band yang sengaja dia bawa dari Batang.
Antusiasme mahasiswa dengan sosok bupati muda itu seperti tak terbendung hingga banyak mahasiswa meminta foto selfie kepadanya.
Rektor UPGRIS Muhdi di sela acara menyampaikan bahwa pihaknya sengaja mengundang Bupati Batang untuk memberikan kisah-kisah inspirasinya agar dapat ditiru oleh para mahasiswa di kampusnya.
"Kita bisa mengampil pelajaran banyak dari pengalaman-pengalaman Pak Bupati, khususnya bagi mahasiswa agar lebih matang menyiapkan diri sebelum terjun kembali ke masyarakat," ungkapnya.
"Jangan jadi PNS. Jadilah pengusaha! Berwirausaha itu jauh lebih baik, Jangan takut melangkah dan terjun menjadi seorang pengusaha," katanya usai memberikan pertanyaan cita-cita dan dijawab mayoritas mahasiswa yang berkeinginan menjadi PNS.
Alumni Akademi Militer (Akmil) 1994 dan pernah menjadi Danramil termuda di Indonesia ini pun akhirnya mengisahkan perjalanan hidupnya ketika memulai membuka usaha dan hingga kini menjadi bupati di kampung halamannya itu.
"Awalnya saya ditugaskan oleh Badan Intelejen Nasional (BIN) untuk menjadi seorang pedagang di Papua. Semua identitas diganti dan berawal menjadi pedagang kecil saat itu," paparnya.
Namun, dia tak menyangka ketika ditengah dia bertugas menyamar menjadi seorang pedagang, usahanya justru makin berkembang dan memberikan penghasilan lebih besar dibandingkan ketika tetap berada di kesatuannya.
"Akhirnya saya pun berpikir, untuk bisa maju, saya tidak mungkin menginjakkan kaki pada dua kapal yang berbeda. Dari situ kemudian saya ambil keputusan untuk berdagang (mundur dari kesatuan)," bebernya.
Pada 2006, dia memutuskan untuk pensiun dini dari TNI. Yoyok fokus mengembangkan usahanya dan berhasil duduk sebagai Direktur Utama PT Smile Papua dan PT Papua Maju Sejahtera.
"Dan entah bagaimana ceritanya ketika pulang kampung malah diberi kepercayaan untuk memimpin Kabupaten Batang. Akhirnya demi menjalankan amanah, saya jalankan tugas saya untuk menjadi bupati. Namun ke depan, pikiran saya untuk maju lagi sepertinya kecil. Saya ingin mengembangkan usaha saya lagi," tukasnya.
Usai memberi kuliah umum dan sesi tanya jawab, Yoyok pun sempat menghibur ribuan mahasiswa yang hadir dengan beberapa buah lagu yang dinyanyikannya bersama para anggota band yang sengaja dia bawa dari Batang.
Antusiasme mahasiswa dengan sosok bupati muda itu seperti tak terbendung hingga banyak mahasiswa meminta foto selfie kepadanya.
Rektor UPGRIS Muhdi di sela acara menyampaikan bahwa pihaknya sengaja mengundang Bupati Batang untuk memberikan kisah-kisah inspirasinya agar dapat ditiru oleh para mahasiswa di kampusnya.
"Kita bisa mengampil pelajaran banyak dari pengalaman-pengalaman Pak Bupati, khususnya bagi mahasiswa agar lebih matang menyiapkan diri sebelum terjun kembali ke masyarakat," ungkapnya.
(sms)