Diduga Dibunuh, Pengusaha Makanan Ditemukan Membusuk dalam Kamar
A
A
A
SAGULUNG - Setelah empat hari tak keluar rumah pengusaha makanan Sri Rahayu (46) ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Tembesi Lestari, Nomor 7, RT03/RW13, Kelurahan Tembesi, Sagulung, Kota Batam, Kamis (26/5/2016) sekira pukul 11.30 WIB.
Diduga kematian korban akibat mengalami pukulan benda tumpul di kepalanya. Penemuan korban menggegerkan warga setempat.
Ketua RT03/RW13 sekaligus saksi mata, Mukip menuturkan, korban terakhir kali dilihatnya Senin 23 Mei saat belanja di warung. Sejak itu korban tidak diketahui keberadaannya, sementara rumah kontrakannya selalu tertutup.
Setelah banyak yang mencari tahu korban, Mukip bersama pemilik rumah kontrakan Sosro mengecek rumah korban.
Mereka masuk ke dalam rumah dengan cara membuka jendela. Setelah jendela terbuka, mereka langsung mencium aroma busuk kemudian melihat korban sudah tak bernyawa lagi.
"Masuk ke rumah lewat jendela depan memastikan di mana korban. Kami melihatnya di dapur dengan kepala sudah ditutup kain," kata Mukip di rumah korban.
Dia menuturkan, korban selama ini berjualan makanan di Mall TOP 100 Tembesi. Korban sudah dikenal warga Tembesi Lestari karena sudah lama tinggal di sana. Jika tidak berjualan di TOP 100 korban berjualan di rumahnya. "Dia (korban) sudah lama tinggal di sini, tapi sering pindah-pindah kos," ujarnya.
Pemilik rumah kontrakan, Sosro merasa curiga dengan korban sejak beberapa terakhir karena banyak mencari tahu keberadaanya. Dia menyampaikan tinggal di rumah kontrakannya seorang diri sejak satu tahun lalu. Awalnya mereka mengira korban pulang kampung ke Jawa setelah tidak diketahui keberadaannya.
"Dia merupakan bos jualan di TOP 100, pekerjanya selalu menghubungi korban, tapi tidak bisa sehingga datang ke rumah menanyakannya," ujar Sosro.
Kapolsek Sagulung AKP Chrisman Panjaitan mengatakan, setelah mendapat informasi dari pihaknya langsung mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu berkoordinasi dengan pihak Satuan Reskrim Polresta Barelang sehingga tim identifikasi Polresta datang ke lokasi. "Penyebab kematiannya belum diketahui," kata Chrisman.
Di tempat sama, Kepala Satuan Reskrim Polresta Barelang Kompol Memo Ardian menambahkan untuk temuan sementara kematian korban ditemukan tidak wajar.
Dia mengatakan, pihaknya menemukan tanda-tanda kekerasan di bagian kepala korban dengan benda tumpul. Korban diperkiran sudah meninggal dua sampai tiga hari yang lalu. Untuk pemeriksaan autopsi korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam di Sekupang.
"Posisi korban telentang ditemukan di dapur rumah. Untuk mengetahui lebih lebih lengkapnya masih menunggu hasil autopsi, perkiraan korban sudah meninggal dua sampai tiga hari. Ada ditemukan luka di bagian kepala," kata Memo.
Diduga kematian korban akibat mengalami pukulan benda tumpul di kepalanya. Penemuan korban menggegerkan warga setempat.
Ketua RT03/RW13 sekaligus saksi mata, Mukip menuturkan, korban terakhir kali dilihatnya Senin 23 Mei saat belanja di warung. Sejak itu korban tidak diketahui keberadaannya, sementara rumah kontrakannya selalu tertutup.
Setelah banyak yang mencari tahu korban, Mukip bersama pemilik rumah kontrakan Sosro mengecek rumah korban.
Mereka masuk ke dalam rumah dengan cara membuka jendela. Setelah jendela terbuka, mereka langsung mencium aroma busuk kemudian melihat korban sudah tak bernyawa lagi.
"Masuk ke rumah lewat jendela depan memastikan di mana korban. Kami melihatnya di dapur dengan kepala sudah ditutup kain," kata Mukip di rumah korban.
Dia menuturkan, korban selama ini berjualan makanan di Mall TOP 100 Tembesi. Korban sudah dikenal warga Tembesi Lestari karena sudah lama tinggal di sana. Jika tidak berjualan di TOP 100 korban berjualan di rumahnya. "Dia (korban) sudah lama tinggal di sini, tapi sering pindah-pindah kos," ujarnya.
Pemilik rumah kontrakan, Sosro merasa curiga dengan korban sejak beberapa terakhir karena banyak mencari tahu keberadaanya. Dia menyampaikan tinggal di rumah kontrakannya seorang diri sejak satu tahun lalu. Awalnya mereka mengira korban pulang kampung ke Jawa setelah tidak diketahui keberadaannya.
"Dia merupakan bos jualan di TOP 100, pekerjanya selalu menghubungi korban, tapi tidak bisa sehingga datang ke rumah menanyakannya," ujar Sosro.
Kapolsek Sagulung AKP Chrisman Panjaitan mengatakan, setelah mendapat informasi dari pihaknya langsung mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu berkoordinasi dengan pihak Satuan Reskrim Polresta Barelang sehingga tim identifikasi Polresta datang ke lokasi. "Penyebab kematiannya belum diketahui," kata Chrisman.
Di tempat sama, Kepala Satuan Reskrim Polresta Barelang Kompol Memo Ardian menambahkan untuk temuan sementara kematian korban ditemukan tidak wajar.
Dia mengatakan, pihaknya menemukan tanda-tanda kekerasan di bagian kepala korban dengan benda tumpul. Korban diperkiran sudah meninggal dua sampai tiga hari yang lalu. Untuk pemeriksaan autopsi korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam di Sekupang.
"Posisi korban telentang ditemukan di dapur rumah. Untuk mengetahui lebih lebih lengkapnya masih menunggu hasil autopsi, perkiraan korban sudah meninggal dua sampai tiga hari. Ada ditemukan luka di bagian kepala," kata Memo.
(sms)