Cuci Karpet Masjid, Cahyo dan Dika Tewas Tenggelam di Sungai
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Persiapan menjelang bulan suci Ramadan yang seharusnya disikapi dengan suka cita, namun justru berujung petaka. Dua orang remaja masjid tewas saat mencuci karpet di Sungai Oya, perbatasan Gunungkidul-Bantul.
Dua pemuda yang tewas diketahui bernama Cahyo Rizki Saputra (18), dan Dika Ikhsan Saputra (15). Keduanya merupakan warga Dusun Ngasemrejo, dan Dusun Ngawu, Desa Ngawu, Kecamatan Playen.
Kedatangan jenazah korban disambut isak tangis masing-masing keluarga. Begitu juga dengan para remaja masjid yang masih syok dengan peristiwa yang menimpa dua rekannya tersebut.
Peristiwa ini berawal ketika ada agenda kerja bakti di kompleks masjid kelompok yang dikenal dengan kelompok Pandan, pada Minggu pagi. Belasan remaja berkumpul untuk membersihkan karpet masjid.
Tujuh remaja akhirnya memutuskan untuk mencuci karpet di Sungai Oya, yang terletak di perbatasan Desa Getas, Playen, dan Dusun Dodogan, Jatimulyo, Dlingo Bantul.
Waktu itu, Cahyo Rizki Saputra langsung menggunakan kendaraan pikup milik ayahnya dan membawa karpet masjid bersama remaja lainnya. Sesampai di sungai, dia langsung melakukan survei lokasi.
Sedangkan Dika Ikhsan Saputra membawa karpet untuk turun dari kendaraan bersam remaja lainnya. Menurut keterangan saksi mata Frista Budianto (19) yang ikut berasama rombongan, awalnya dia masih sibuk membawa karpet dari mobil.
"Saat berjalan menuju sungai, dia mendengar teriakan Dika dan juga teman lainnya Sidik yang berada di sungai dan hampir tenggelam. Saya awalnya meminta Rizki untuk membantu mereka agar tidak tenggelam,” katanya, Minggu (22/5/2016).
Dia kemudian kaget ketika melihat Dika melambai-lambaikan tangan tanda dia tenggelam. ”Saya langsung berusaha menolongnya. Namun ternyata badannya berontak, saya sempat panggul dia untuk naik," ungkapnya.
Namun, seakan ada tarikan kuat ke bawah, akhirnya dia keluar air ambil nafas. Tetapi setelah dia turun lagi, dia tidak berhasil mengangkatnya.
Dijelaskannya, saat dia naik ke atas mengambil nafas, dia masih melihat Rizki dan Sidik yang berada di lempeng sungai. “Kemungkinan Riski mengetahui saya gagal, mencoba ikut menolong, namun justru dia ikut tenggelam,” jelasnya.
Sementara itu, menurut tokoh remaja masjid setempat Ari Hermawan, sebelum remaja berangkat ke sungai Oya, dirinya sempat mengingatkan untuk mencuci karpet di tempat cucian mobil atau diguyur dengan air di masjid saja.
”Namun mereka tidak mengindahkan, tadi sudah saya ingatkan, karena belum tentu airnya bersih,” katanya singkat.
Terpisah, Kapolsek Dlingo AKP Amir Mahmud menjelaskan, upaya evakuasi berlangsung sangat lancar. Petugas bersama warga berhasil mencari korban dengan cara menyelam ke dalam sungai. ”Setelah kita temukan langsung, kami bawa ke puskesmas," jelasnya
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan, sehingga korban langsung diserahkan kepada keluarga menggunakan mobil patroli polisi.
Dua pemuda yang tewas diketahui bernama Cahyo Rizki Saputra (18), dan Dika Ikhsan Saputra (15). Keduanya merupakan warga Dusun Ngasemrejo, dan Dusun Ngawu, Desa Ngawu, Kecamatan Playen.
Kedatangan jenazah korban disambut isak tangis masing-masing keluarga. Begitu juga dengan para remaja masjid yang masih syok dengan peristiwa yang menimpa dua rekannya tersebut.
Peristiwa ini berawal ketika ada agenda kerja bakti di kompleks masjid kelompok yang dikenal dengan kelompok Pandan, pada Minggu pagi. Belasan remaja berkumpul untuk membersihkan karpet masjid.
Tujuh remaja akhirnya memutuskan untuk mencuci karpet di Sungai Oya, yang terletak di perbatasan Desa Getas, Playen, dan Dusun Dodogan, Jatimulyo, Dlingo Bantul.
Waktu itu, Cahyo Rizki Saputra langsung menggunakan kendaraan pikup milik ayahnya dan membawa karpet masjid bersama remaja lainnya. Sesampai di sungai, dia langsung melakukan survei lokasi.
Sedangkan Dika Ikhsan Saputra membawa karpet untuk turun dari kendaraan bersam remaja lainnya. Menurut keterangan saksi mata Frista Budianto (19) yang ikut berasama rombongan, awalnya dia masih sibuk membawa karpet dari mobil.
"Saat berjalan menuju sungai, dia mendengar teriakan Dika dan juga teman lainnya Sidik yang berada di sungai dan hampir tenggelam. Saya awalnya meminta Rizki untuk membantu mereka agar tidak tenggelam,” katanya, Minggu (22/5/2016).
Dia kemudian kaget ketika melihat Dika melambai-lambaikan tangan tanda dia tenggelam. ”Saya langsung berusaha menolongnya. Namun ternyata badannya berontak, saya sempat panggul dia untuk naik," ungkapnya.
Namun, seakan ada tarikan kuat ke bawah, akhirnya dia keluar air ambil nafas. Tetapi setelah dia turun lagi, dia tidak berhasil mengangkatnya.
Dijelaskannya, saat dia naik ke atas mengambil nafas, dia masih melihat Rizki dan Sidik yang berada di lempeng sungai. “Kemungkinan Riski mengetahui saya gagal, mencoba ikut menolong, namun justru dia ikut tenggelam,” jelasnya.
Sementara itu, menurut tokoh remaja masjid setempat Ari Hermawan, sebelum remaja berangkat ke sungai Oya, dirinya sempat mengingatkan untuk mencuci karpet di tempat cucian mobil atau diguyur dengan air di masjid saja.
”Namun mereka tidak mengindahkan, tadi sudah saya ingatkan, karena belum tentu airnya bersih,” katanya singkat.
Terpisah, Kapolsek Dlingo AKP Amir Mahmud menjelaskan, upaya evakuasi berlangsung sangat lancar. Petugas bersama warga berhasil mencari korban dengan cara menyelam ke dalam sungai. ”Setelah kita temukan langsung, kami bawa ke puskesmas," jelasnya
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan, sehingga korban langsung diserahkan kepada keluarga menggunakan mobil patroli polisi.
(san)