Sidik Kasus Mayat dalam Karung, Polisi Menginap di TKP
A
A
A
PALEMBANG - Aparat Polda Sumatera Selatan harus bekerja ekstra agar kasus pembantaian terhadap Tasir (65) beserta empat anggota keluarganya terungkap. Aparat pun terpaksa menginap di rumah korban yang mayatnya dimasukkan karung itu.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan, aparat yang ditugaskan baru akan dipulangkan jika temuan awal dalam penyelidikan terungkap.
"Akses ke kediaman korban jauh dan sulit. Anggota harus menginap di sana untuk melakukan penyelidikan. Kita turunkan 25 penyidik dari Polres Banyuasin dan Polda Sumsel ke lokasi. Mereka disiagakan 24 jam untuk mencari barang bukti dan penyelidikan lebih lanjut," ungkap Djarod, Kamis (19/5/2016).
Selain penyidik, sambung Djarod, sejumlah pejabat Polda Sumsel dan Polres Banyuasin seperti Direktur Ditreskrimum dan Kasubdit Jatanras, harus bolak-balik ke lokasi untuk mencari perkembangan terbaru. Termasuk juga melakukan olah TKP berulang-ulang.
"Dua hari ini, berturut-turut berangkat ke sana. Ini karena kasusnya termasuk besar dan jauh. Kita juga bersyukur karena sejauh ini kondisi di lapangan cukup kondusif. Tidak ditemukan gejolak dari masyarakat maupun keluarga korban sehingga penyelidikan tetap lancar," tuturnya.
Dia menuturkan, sejauh ini sudah 12 saksi yang diperiksa penyidik. "Saat ini ada 12 warga yang kita periksa sebagai saksi. Untuk hasilnya tunggu nanti, kita lakukan press release," katanya.
Menurut Djarod, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali memanggil enam orang saksi lagi untuk diperiksa. Keterangan para saksi akan dikumpulkan untuk penyelidikan berikutnya.
"Nanti kita panggil enam orang lagi. Itu didapat dari keterangan saksi sebelumnya," pungkasnya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan, aparat yang ditugaskan baru akan dipulangkan jika temuan awal dalam penyelidikan terungkap.
"Akses ke kediaman korban jauh dan sulit. Anggota harus menginap di sana untuk melakukan penyelidikan. Kita turunkan 25 penyidik dari Polres Banyuasin dan Polda Sumsel ke lokasi. Mereka disiagakan 24 jam untuk mencari barang bukti dan penyelidikan lebih lanjut," ungkap Djarod, Kamis (19/5/2016).
Selain penyidik, sambung Djarod, sejumlah pejabat Polda Sumsel dan Polres Banyuasin seperti Direktur Ditreskrimum dan Kasubdit Jatanras, harus bolak-balik ke lokasi untuk mencari perkembangan terbaru. Termasuk juga melakukan olah TKP berulang-ulang.
"Dua hari ini, berturut-turut berangkat ke sana. Ini karena kasusnya termasuk besar dan jauh. Kita juga bersyukur karena sejauh ini kondisi di lapangan cukup kondusif. Tidak ditemukan gejolak dari masyarakat maupun keluarga korban sehingga penyelidikan tetap lancar," tuturnya.
Dia menuturkan, sejauh ini sudah 12 saksi yang diperiksa penyidik. "Saat ini ada 12 warga yang kita periksa sebagai saksi. Untuk hasilnya tunggu nanti, kita lakukan press release," katanya.
Menurut Djarod, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali memanggil enam orang saksi lagi untuk diperiksa. Keterangan para saksi akan dikumpulkan untuk penyelidikan berikutnya.
"Nanti kita panggil enam orang lagi. Itu didapat dari keterangan saksi sebelumnya," pungkasnya.
(zik)