Sopir Truk Pingsan Diberondong Peluru Tajam
A
A
A
SIMALUNGUN - Amir (30) sopir truk warga Desa Air Gerger, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, pingsan setelah diberondong peluru tajam yang mengenai paha kirinya, Kamis (19/5/2016). Pria ini mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dia bersama dengan enam rekannya melintas di Jalan Kebun menuju rumahnya di Desa Air Gerger dengan mengendarai truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) miliknya.
Namun, sekitar pukul 03.00 WIB tiba-tiba truk yang dikendarainya dihentikan tiga pelaku. “Setelah dihentikan itu, kami langsung ditodongkan pelaku senjata laras panjang. Karena itu, rekan-rekannya langsung lari menyelamatkan diri. Disaat itulah truk kami diberondong pelaku menggunakan senjatanya,” kata dia.
Menurut dia, ketiga pelaku itu dikenalnya yakni berinisial J (petugas kebun) dan dua orang oknum TNI berinisial Kopral Kepala (Kopka) T dan Sersan Satu (Sertu) S. Keduanya bertugas di Komando Resort Militer (Korem) 022 Pantai Timur.
“Aku tidak tau apa motif penembakan itu. Soalnya, pada saat itu kami tidak sempat berbicara setelah dihentikan mereka (pelaku) langsung memberondong kami. Tetapi yang lain berhasil menyelamatkan diri hanya aku yang kena tembak,” ujar dia.
Akibat kejadian itu, dia terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Djamaluddin. Kisaran untuk dioperasi mengeluarkan proyektil yang bersarang di paha kirinya. “Setelah tertembak itu, aku tidak tau lagi apa yang terjadi selanjutnya, soalnya aku sudah tidak sadarkan diri,” ungkap dia.
Sementara, truk yang ditumpangi korban bersama rekannya terdapat tujuh bekas tembakan pelaku. Karena kejadian itu, pihak keluarga korban memilih untuk melaporkan kejadian itu ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/I Pematangsiantar.
Sementara itu, Kepala Penerangan Resort Militer 022/Pantai Timur (Kapenrem 022/PT) Mayor Inf Rudi Junianto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku itu merupakan anggota Korem 022 Pantai Timur atau tidak.
“Belum tahu, belum tentu itu anggota kita (Korem) yang menembak. Tetapi memang ada anggota yang melakukan pengamanan di kebun tersebut. Namun, itu tidak diperenjatai dengan Senjata api, apalagi senjata laras panjang,” kata dia.
Menurut dia, bisa jadi pelakunya warga sipil yang memiliki senjata api rakitan, sebab saat ini banyak senjata api rakitan beredar di masyarakat. “Saya tegaskan, itu bisa juga warga sipil yang memiliki senjata api. Sebab, banyak diantara masyarakat saat ini sudah punya senjata api rakitan. Tidak melulu begitu ada penembakan itu oknum anggota TNI,” tegasnya.
Meski begitu, sambung dia, pihaknya sudah melihat kondisi korban yang mengalami luka tembak di bagian kaki kiri. “Korbannya sudah kita lihat, dia (korban) memang mengalami luka tembak di kaki kiri,” ungkapnya.
Namun, sekitar pukul 03.00 WIB tiba-tiba truk yang dikendarainya dihentikan tiga pelaku. “Setelah dihentikan itu, kami langsung ditodongkan pelaku senjata laras panjang. Karena itu, rekan-rekannya langsung lari menyelamatkan diri. Disaat itulah truk kami diberondong pelaku menggunakan senjatanya,” kata dia.
Menurut dia, ketiga pelaku itu dikenalnya yakni berinisial J (petugas kebun) dan dua orang oknum TNI berinisial Kopral Kepala (Kopka) T dan Sersan Satu (Sertu) S. Keduanya bertugas di Komando Resort Militer (Korem) 022 Pantai Timur.
“Aku tidak tau apa motif penembakan itu. Soalnya, pada saat itu kami tidak sempat berbicara setelah dihentikan mereka (pelaku) langsung memberondong kami. Tetapi yang lain berhasil menyelamatkan diri hanya aku yang kena tembak,” ujar dia.
Akibat kejadian itu, dia terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Djamaluddin. Kisaran untuk dioperasi mengeluarkan proyektil yang bersarang di paha kirinya. “Setelah tertembak itu, aku tidak tau lagi apa yang terjadi selanjutnya, soalnya aku sudah tidak sadarkan diri,” ungkap dia.
Sementara, truk yang ditumpangi korban bersama rekannya terdapat tujuh bekas tembakan pelaku. Karena kejadian itu, pihak keluarga korban memilih untuk melaporkan kejadian itu ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/I Pematangsiantar.
Sementara itu, Kepala Penerangan Resort Militer 022/Pantai Timur (Kapenrem 022/PT) Mayor Inf Rudi Junianto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku itu merupakan anggota Korem 022 Pantai Timur atau tidak.
“Belum tahu, belum tentu itu anggota kita (Korem) yang menembak. Tetapi memang ada anggota yang melakukan pengamanan di kebun tersebut. Namun, itu tidak diperenjatai dengan Senjata api, apalagi senjata laras panjang,” kata dia.
Menurut dia, bisa jadi pelakunya warga sipil yang memiliki senjata api rakitan, sebab saat ini banyak senjata api rakitan beredar di masyarakat. “Saya tegaskan, itu bisa juga warga sipil yang memiliki senjata api. Sebab, banyak diantara masyarakat saat ini sudah punya senjata api rakitan. Tidak melulu begitu ada penembakan itu oknum anggota TNI,” tegasnya.
Meski begitu, sambung dia, pihaknya sudah melihat kondisi korban yang mengalami luka tembak di bagian kaki kiri. “Korbannya sudah kita lihat, dia (korban) memang mengalami luka tembak di kaki kiri,” ungkapnya.
(sms)