Usut Kasus Mayat dalam Karung, Polisi Periksa Empat Saksi
![Usut Kasus Mayat dalam...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2016/05/18/190/1109410/usut-kasus-mayat-dalam-karung-polisi-periksa-empat-saksi-Xdl-thumb.jpg)
Usut Kasus Mayat dalam Karung, Polisi Periksa Empat Saksi
A
A
A
PALEMBANG - Aparat Polda Sumatera Selatan dan Polres Banyuasin terus menyelidiki kasus pembantaian yang dilakukan terhadap Tasir (65) beserta empat anggota keluarganya yang mayatnya ditemukan di dalam karung di perairan Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin.
Diketahui, jasad Tasir dan keluarganya ditemukan selama empat hari berturut-turut. Hingga saat ini, petugas telah memeriksa empat warga sebagai saksi guna mengungkap misteri kematian Tasir
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol DTM Silitonga mengungkapkan, para saksi diperiksa secara maraton sejak dua hari terakhir.
Namun, dia enggan menyebutkan identitas dan status saksi yang diperiksa, termasuk lokasi pemeriksaan. "Kemarin dua orang, hari ini dua juga, totalnya sudah empat yang kita periksa sebagai saksi," ungkap Silitonga saat dikonfirmasi, Rabu (18/5/2016).
Menurut Silitonga, pihaknya harus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) berulang-ulang. Hal ini dilakukan untuk mencari alat bukti dan fakta baru sehingga kasus pembantaian keluarga asal Pulau Jawa tersebut segera terungkap.
"Memang harus begitu sampai menemukan sesuatu yang diinginkan. Yang pastinya, tim harus bergerak cepat mengungkapnya," ujarnya.
Diketahui, jasad Tasir dan keluarganya ditemukan selama empat hari berturut-turut. Hingga saat ini, petugas telah memeriksa empat warga sebagai saksi guna mengungkap misteri kematian Tasir
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol DTM Silitonga mengungkapkan, para saksi diperiksa secara maraton sejak dua hari terakhir.
Namun, dia enggan menyebutkan identitas dan status saksi yang diperiksa, termasuk lokasi pemeriksaan. "Kemarin dua orang, hari ini dua juga, totalnya sudah empat yang kita periksa sebagai saksi," ungkap Silitonga saat dikonfirmasi, Rabu (18/5/2016).
Menurut Silitonga, pihaknya harus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) berulang-ulang. Hal ini dilakukan untuk mencari alat bukti dan fakta baru sehingga kasus pembantaian keluarga asal Pulau Jawa tersebut segera terungkap.
"Memang harus begitu sampai menemukan sesuatu yang diinginkan. Yang pastinya, tim harus bergerak cepat mengungkapnya," ujarnya.
(zik)