Seminggu Hilang Terseret Arus Lahar Dingin, Riska Ditemukan Tewas
A
A
A
KARO - Seminggu hilang terseret arus lahar dingin, Riska (7), bocah asal Desa Kuta Mbaru, Kecamatan Tiganderket Ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Senin 16 Mei 2016 sore.
Jenazah korban ditemukan di aliran sungai Lau Pala, Desa Amburidi, Kecamatan Kutabuluh, berjarak sekitar 40 kilometer dari lokasi korban pertama hanyut di sekitar rumahnya Desa Kutambaru.
Warga setempat, Anta Ginting yang pertama kali menemukan korban di sekitar sungai mengatakan, saat ditemukan kondisi tubuh korban sudah membengkak dan menimbulkan aroma tak sedap.
"Ketika saya turun ke pinggiran ladang yang dekat dengan bibir sungai. Saat itu saya melihat ada mayat di aliran sungai dengan kondisi telungkup. Keadaan mayat sudah membengkak. Langsung saja saya laporkan kepada warga lainnya," katanya.
Dandim 0205/TK Letkol Inf. Agustatius Sitepu yang memimpin langsung proses evakuasi jenazah korban menyatakan, proses evakuasi berlangsung hingga pukul 02.00 WIB dini hari.
Tim evakuasi yang terdiri dari Aparat TNI, Polri, BPBD Karo dan warga setempat cukup bekerja keras untuk dapat menarik mayat hingga ke jalan utama.
Hal itu disebabkan lokasi penemuan korban berada di dalam jurang kedalaman sekitar 400 meter yang dibagian bawahnya terdapat aliran sungai Lau Pala.
"Terima kasih kepada seluruh tim yang berhasil mengevakuasi jenazah korban, walaupun dengan medan serta cuaca yang cukup berat," kata Agustatius.
Jenazah korban ditemukan di aliran sungai Lau Pala, Desa Amburidi, Kecamatan Kutabuluh, berjarak sekitar 40 kilometer dari lokasi korban pertama hanyut di sekitar rumahnya Desa Kutambaru.
Warga setempat, Anta Ginting yang pertama kali menemukan korban di sekitar sungai mengatakan, saat ditemukan kondisi tubuh korban sudah membengkak dan menimbulkan aroma tak sedap.
"Ketika saya turun ke pinggiran ladang yang dekat dengan bibir sungai. Saat itu saya melihat ada mayat di aliran sungai dengan kondisi telungkup. Keadaan mayat sudah membengkak. Langsung saja saya laporkan kepada warga lainnya," katanya.
Dandim 0205/TK Letkol Inf. Agustatius Sitepu yang memimpin langsung proses evakuasi jenazah korban menyatakan, proses evakuasi berlangsung hingga pukul 02.00 WIB dini hari.
Tim evakuasi yang terdiri dari Aparat TNI, Polri, BPBD Karo dan warga setempat cukup bekerja keras untuk dapat menarik mayat hingga ke jalan utama.
Hal itu disebabkan lokasi penemuan korban berada di dalam jurang kedalaman sekitar 400 meter yang dibagian bawahnya terdapat aliran sungai Lau Pala.
"Terima kasih kepada seluruh tim yang berhasil mengevakuasi jenazah korban, walaupun dengan medan serta cuaca yang cukup berat," kata Agustatius.
(nag)