Modus Berikan Jawaban UN, Siswi SMP Diperkosa di Pinggir Sungai
Modus Berikan Jawaban UN, Siswi SMP Diperkosa di Pinggir Sungai
A
A
A
BLITAR - Seorang siswi Kelas 3 SMP, menjadi korban pemerkosaan seorang duda satu anak. Pelaku melakukan aksi bejatnya di pinggir sungai dan membujuk korban dengan memberikan jawaban ujian nasional.
Pelaku diketahui bernama Wawan Diana (30). Korban merupakan tetangga pelaku. Aksi pelaku dilaporkan orangtua korban ke Mapolsek Ludoyo Barat, Kabupaten Blitar.
Saat ini, polisi telah mengamankan pelaku yang sudah bercerai dengan istrinya sejak tiga tahun yang lalu. Di hadapan petugas, Wawan mengakui segala perbuatannya.
Wawan mengaku, awalnya tidak ada niat untuk mempekosa korban dan hanya mengajak bertemu di pinggir sungai, pada Rabu 11 Mei 2016 malam untuk memberikan jawaban soal Ujian Nasional (UN).
Lantaran tidak kuat menahan nafsu, akhirnya Wawan memerkosa korban di pinggir sungai. Menanggapi hal ini, Kapolsek Lodoyo Barat AKP Sapto Rahmadi mengatakan, modus pelaku membujuk korban dengan cara merayu akan memberikan kunci jawaban UN.
Akibat perbuatannya, Wawan dijerat dengan Pasal 81 ayat dua Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang RI Nomor 63 tahun 2002 dengan ancaman di atas 10 tahun penjara.
Pelaku diketahui bernama Wawan Diana (30). Korban merupakan tetangga pelaku. Aksi pelaku dilaporkan orangtua korban ke Mapolsek Ludoyo Barat, Kabupaten Blitar.
Saat ini, polisi telah mengamankan pelaku yang sudah bercerai dengan istrinya sejak tiga tahun yang lalu. Di hadapan petugas, Wawan mengakui segala perbuatannya.
Wawan mengaku, awalnya tidak ada niat untuk mempekosa korban dan hanya mengajak bertemu di pinggir sungai, pada Rabu 11 Mei 2016 malam untuk memberikan jawaban soal Ujian Nasional (UN).
Lantaran tidak kuat menahan nafsu, akhirnya Wawan memerkosa korban di pinggir sungai. Menanggapi hal ini, Kapolsek Lodoyo Barat AKP Sapto Rahmadi mengatakan, modus pelaku membujuk korban dengan cara merayu akan memberikan kunci jawaban UN.
Akibat perbuatannya, Wawan dijerat dengan Pasal 81 ayat dua Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang RI Nomor 63 tahun 2002 dengan ancaman di atas 10 tahun penjara.
(san)
Explore More