2 Wisatawan Hilang Digulung Ombak, Wisata Kedungtumpang Ditutup

Sabtu, 07 Mei 2016 - 04:54 WIB
2 Wisatawan Hilang Digulung Ombak, Wisata Kedungtumpang Ditutup
2 Wisatawan Hilang Digulung Ombak, Wisata Kedungtumpang Ditutup
A A A
TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung menutup lokasi wisata bahari pantai selatan Kedungtumpang, di wilayah Kecamatan Pucanglaban, menyusul insiden hilangnya dua orang wisatawan asal Jawa Tengah akibat tergulung ombak.

Kapolsek Pucanglaban AKP Reta Hardiana menegaskan, penutupan sementara yang disertai pemasangan police line di lokasi untuk mempermudah pencarian korban.

“Seluruh personel dikerahkan untuk melakukan penyisiran bibir pantai,“ ujar Reta, kepada wartawan, Jumat (7/5/2016).

Kedua wisatawan itu diketahui bernama Muhammad Erik (25), warga Desa Sembungrejo, Kecamatan/Kabupaten Semarang, dan Khoirul Imam (25), warga Desa Jamus Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Pihaknya menduga, kedua korban telah meninggal dunia. Hal itu mengingat keduanya terjatuh dari atas batu karang dengan ombak besar yang menyeretnya ke tengah lautan.

Insiden itu terjadi pada Kamis 5 Mei 2016, saat keduanya sedang bersama teman mereka yang lain, yakni Imam Wahyudi (25) dan Joko Budianto (25) sedang berfoto selfie di tepi karang dengan membelakangi pemandangan lautan bebas.

Muhammad Erik bertindak sebagai pemotret. Belum sempat menikmati hasil jepretan, ombak besar langsung menghantam keempatnya. Sebab gelombang besar laut selatan memang datang secara periodik.

Tubuh Erik dan Khoirul Imam langsung terseret ke lautan. Sedangkan Imam Wahyudi dan Joko Budianto bertahan dengan berpegangan gugusan batu karang. Meski terluka, keduanya berhasil selamat.

Pencarian korban yang melibatkan Tim Gabungan dari Basarnas Trenggalek, BPBD Tulungagung, dan Koramil 0807/19 Pucanglaban.

“Selain itu pencarian juga terkendala ombak besar. Karenanya fokus penyisiran di bibir pantai dan penutupan sementara akan berlaku hingga proses pencarian selesai,“ terang Reta.

Ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Adi Sucipto mengaku, pihaknya sudah banyak mengimbau pengunjung pantai Kedungtumpang untuk tidak selfie di bibir karang. Petugas bahkan telah memasang tanda larangan bahaya.

Hal itu mengingat kunjungan wisatawan di Kedungtumpang mencapai ratusan orang perharinya. Namun kenyataanya masih saja ada satu dua yang mengabaikan peringatan itu.

“Sebab ombak di sini (kedungtumpang) memang ganas. Dengan adanya kejadian ini, semoga semuanya bisa semakin waspada dan tidak meremehkan alam yang ada,“ ujarnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8592 seconds (0.1#10.140)