May Day, Ribuan Buruh Ziarah ke Makam Marsinah
A
A
A
NGANJUK - Peringatan hari buruh di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, diwarnai dengan ziarah makam Sarinah. Sepanjang pagi hingga siang, rombongan buruh terus berdatangan silih berganti untuk berdoa dan menabur bunga di makam Marsinah.
Termasuk di antaranya adalah teman-teman Marsinah, sesama buruh yang dulu dibela oleh Marsinah, hingga akhirnya Marsinah kehilangan nyawanya. Marsinah dimakamkan di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Ngusmar, salah seorang rekan Sarinah mengatakan, dirinya dulu adalah pimpinan serikat buruh di perusahaan tempat Marsinah bekerja, di Sidoarjo. Saat itu, Ngusmar memimpin teman-temannya untuk berunjukrasa menuntut perbaikan kesejahteraan.
Sedangkan Marsinah bertugas di dalam pabrik, untuk mengkoordinir teman-temannya sesama buruh. Namun, tanpa sebab yang jelas para pimpinan serikat kerja dipanggil ke kantor kodim dan diinterogasi. Usai diinterogasi, mereka di PHK di kodim.
Mendengar hal tersebut, Marsinah yang tidak terima mendatangi perusahaan dan mendesak teman-temannya untuk dipekerjakan kembali. Karena tuntutannya tidak dipenuhi, Marsinah bermaksud pergi ke Surabaya dan mengadukan perusahaan ke pamannya.
Paman Sarinah adalah jaksa. Tanpa diduga, setelah diantar oleh temannya menaiki angkutan umum, Marsinah tiba-tiba menghilang dan beberapa hari kemudian ditemukan tewas di perbatasan antara Kabupaten Nganjuk dengan Kabupaten Madiun.
Hingga kini, siapa pembunuh Marsinah masih belum dapat diungkap. Teman-teman Marsinah berharap, pemerintah menetapkan Marsinah sebagai pahlawan buruh nasional.
Termasuk di antaranya adalah teman-teman Marsinah, sesama buruh yang dulu dibela oleh Marsinah, hingga akhirnya Marsinah kehilangan nyawanya. Marsinah dimakamkan di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Ngusmar, salah seorang rekan Sarinah mengatakan, dirinya dulu adalah pimpinan serikat buruh di perusahaan tempat Marsinah bekerja, di Sidoarjo. Saat itu, Ngusmar memimpin teman-temannya untuk berunjukrasa menuntut perbaikan kesejahteraan.
Sedangkan Marsinah bertugas di dalam pabrik, untuk mengkoordinir teman-temannya sesama buruh. Namun, tanpa sebab yang jelas para pimpinan serikat kerja dipanggil ke kantor kodim dan diinterogasi. Usai diinterogasi, mereka di PHK di kodim.
Mendengar hal tersebut, Marsinah yang tidak terima mendatangi perusahaan dan mendesak teman-temannya untuk dipekerjakan kembali. Karena tuntutannya tidak dipenuhi, Marsinah bermaksud pergi ke Surabaya dan mengadukan perusahaan ke pamannya.
Paman Sarinah adalah jaksa. Tanpa diduga, setelah diantar oleh temannya menaiki angkutan umum, Marsinah tiba-tiba menghilang dan beberapa hari kemudian ditemukan tewas di perbatasan antara Kabupaten Nganjuk dengan Kabupaten Madiun.
Hingga kini, siapa pembunuh Marsinah masih belum dapat diungkap. Teman-teman Marsinah berharap, pemerintah menetapkan Marsinah sebagai pahlawan buruh nasional.
(san)