Kisah Sopir Taksi yang Menolong Persalinan Penumpang dalam Mobilnya

Jum'at, 29 April 2016 - 21:25 WIB
Kisah Sopir Taksi yang Menolong Persalinan Penumpang dalam Mobilnya
Kisah Sopir Taksi yang Menolong Persalinan Penumpang dalam Mobilnya
A A A
BANDUNG - Seperti biasa Rudi Sumardi - pria yang berusia 41 tahun ini mulai mengambil pesanan perjalanan di siang hari untuk menghindari kepadatan lalu lintas. Namun pada Kamis pagi 28 April kemarin pria berkumis ini memutuskan untuk menyalakan aplikasi Ubernya pukul 10.00 WIB.

Lalu dia mendapat pesanan perjalanan 15 menit kemudian. Rudi pun langsung meluncurkan mobil Avanza-nya ke sebuah rumah, menjemput pasangan muda yang berencana menuju salah satu rumah sakit di Bandung.

Pagi itu Rudi yang telah menjadi mitra pengemudi Uber sejak Juli 2015 ini tidak melihat tanda-tanda kegawatdaruratan, bahkan tidak menyangka si penumpang perempuan sedang hamil tua.

“Saya mengemudi dengan kecepatan standar. Baru dari percakapan di tengah jalan, saya mengetahui penumpang yang perempuan sedang hamil lebih dari 8 bulan dan berencana cek kandungan berkala ke rumah sakit,” kata Rudi dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke Sindonews, Jumat (29/4/2016) .

Di sepanjang jalan menuju rumah sakit, rupanya si calon ibu mulai merasakan mules dan kontraksi hebat. “Mereka mulai panik, lalu saya coba menenangkan keduanya sambil berkata ‘sabar’, walaupun saya juga tidak berhenti berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan, ” ujar Rudi. (identitas penumpang dan bayi tidak untuk dipublikasikan)

Tak lama, Rudi dikejutkan dengan kepanikan dari jok tengah. “Pas menengok ke belakang saya, terlihat sebagian kepala si bayi mulai keluar. Saya sempat panik karena ada yang akan melahirkan di dalam mobil,” kata Rudi.

Rudi lalu menepi, turun dari mobil, dan berusaha membantu pasangan suami istri itu. Hal pertama yang dilakukan Rudi adalah menghubungi istrinya di rumah. Rudi menyampaikan instruksi dari istrinya kepada sang calon ibu.

”Saya dan si calon bapak memandu agar ibu menarik dan membuang napas saat persalinan sampai akhirnya seluruh tubuh bayi berhasil keluar. Kemudian saya pegang, saya taruh dekat tubuh ibunya karena tak ada kain. Tapi tali pusarnya masih tersangkut. Saya nggak berani main asal potong,” timpal pria ini.

Rudi kembali masuk ke kursi pengemudi dan bergegas menemukan klinik atau rumah sakit terdekat untuk membantu sang ibu dan bayi.

“Tidak mungkin jika kami tetap menuju rumah sakit yang dituju pada rencana awal karena jaraknya yang cukup jauh, apalagi jalanan macet. Lalu saya putar balik, langsung melajukan mobil ke sebuah klinik bersalin terdekat, sambil berdoa agar jalanan lancar,” kata Rudi.

Sesampai di klinik, Rudi langsung turun dan meminta petugas segera melakukan tindakan. “Keluar tiga orang bidan yang datang membantu dan memasukkan mereka ke dalam ruangan. Alhamdulillah, setelah mendapat penanganan, bayi dan ibu dalam kondisi sehat,” kata Rudi.

Rudi sempat menunggu di klinik bersalin beberapa jam dan melaporkan kejadian itu kepada Uber support. Dia mengaku senang dapat menolong penumpangnya dan bersyukur atas kondisi kesehatan ibu dan bayinya.

“Banyak pengalaman unik bersama penumpang selama saya mengemudi di Uber, mulai dari menghadapi penumpang yang senang ngobrol, curhat masalah pribadi, berantem dengan pasangan, berbagi ilmu sesuai profesi, yang pengacara berbagi ilmu tentang hukum, yang dokter berbagi ilmu tentang kesehatan. Tapi baru ini yang benar-benar luar biasa, sesuatu yang tak terlupakan,” papar Rudi.

Rudi dan istrinya berencana menjenguk penumpang tersebut. Hanya saja, sang penumpang berpesan agar nanti-nanti saja menjenguknya, saat istrinya sudah diizinkan pulang ke rumah. Sang penumpang tak mau merepotkan Rudi lagi. Makanya, sang penumpang ingin menjamu Rudi dan keluarga di rumah nanti.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6476 seconds (0.1#10.140)