Turis Singapura Tewas Tenggelam di Perairan Taman Komodo
A
A
A
LABUAN BAJO - Seorang turis Singapura yang dilaporkan hilang di perairan Taman Nasional Komodo ditemukan sudah tidak bernyawa siang tadi. Diduga, wanita muda ini tewas tenggelam karena terseret arus.
Kejadian yang sudah berulang kali terjadi ini mulai terasa sangat mengkhawatirkan, karena tidak adanya perhatian serius dari pemerintah daerah untuk mencari solusi agar peristiwa tragis ini tidak terjadi lagi.
Sebelumnya, turis China Guangbin Tuo yang dikabarkan hilang dan ditemukan tewas pada Oktober 2015. Insiden itu terjadi di perairan Gili Lawa, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Sementara turis Singapura yang tewas diketahui bernama Neo Qiu Ping Vera, seorang gadis berusia 18 tahun. Korban hilang sejak Minggu 24 April 2016 sore, saat menyelam di perairan Gili Lawa, Taman Nasional Komodo.
Menurut Kepala Syahbandar Labuan Bajo, korban bersama rekan-rekannya terdiri dari empat warga Singapura dan empat orang Indonesia melakukan penyelaman dengan didampingi guide asal Bali bernama Putu Sudirtana.
Saat selesai penyelaman pukul 17.30 Wita, seluruh rekan korban naik ke permukaan laut. Namun korban tidak terlihat. Rekan-rekan korban dan kru kapal sempat melakukan pencarian, namun tidak berhasil.
Sekira pukul 18.00 Wita, nahkoda kapal yang bernama Sulaiman menelpon Tim SAR untuk meminta pertolongan. Selanjutnya Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, dan Syahbandar Labuan Bajo melakukan pencarian.
Lokasi tempat korban menyelam diketahui cukup berbahaya, karena perairan itu memiliki arus kencang dan terkenal dengan arus berputar kebawah yang sangat kencang dan membahayakan orang yang melakukan penyelaman.
Setelah dilakukan pencarian sejak pagi hari, siang hari sekira pukul 11.00 Wita, korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di perairan Gili Lawa, Taman Nasional Komodo.
Kejadian yang sudah berulang kali terjadi ini mulai terasa sangat mengkhawatirkan, karena tidak adanya perhatian serius dari pemerintah daerah untuk mencari solusi agar peristiwa tragis ini tidak terjadi lagi.
Sebelumnya, turis China Guangbin Tuo yang dikabarkan hilang dan ditemukan tewas pada Oktober 2015. Insiden itu terjadi di perairan Gili Lawa, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Sementara turis Singapura yang tewas diketahui bernama Neo Qiu Ping Vera, seorang gadis berusia 18 tahun. Korban hilang sejak Minggu 24 April 2016 sore, saat menyelam di perairan Gili Lawa, Taman Nasional Komodo.
Menurut Kepala Syahbandar Labuan Bajo, korban bersama rekan-rekannya terdiri dari empat warga Singapura dan empat orang Indonesia melakukan penyelaman dengan didampingi guide asal Bali bernama Putu Sudirtana.
Saat selesai penyelaman pukul 17.30 Wita, seluruh rekan korban naik ke permukaan laut. Namun korban tidak terlihat. Rekan-rekan korban dan kru kapal sempat melakukan pencarian, namun tidak berhasil.
Sekira pukul 18.00 Wita, nahkoda kapal yang bernama Sulaiman menelpon Tim SAR untuk meminta pertolongan. Selanjutnya Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, dan Syahbandar Labuan Bajo melakukan pencarian.
Lokasi tempat korban menyelam diketahui cukup berbahaya, karena perairan itu memiliki arus kencang dan terkenal dengan arus berputar kebawah yang sangat kencang dan membahayakan orang yang melakukan penyelaman.
Setelah dilakukan pencarian sejak pagi hari, siang hari sekira pukul 11.00 Wita, korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di perairan Gili Lawa, Taman Nasional Komodo.
(san)