Kelompok MIT Pecah, Santoso Ditinggal Anggotanya

Rabu, 20 April 2016 - 11:34 WIB
Kelompok MIT Pecah,...
Kelompok MIT Pecah, Santoso Ditinggal Anggotanya
A A A
POSO - Satuan Tugas Operasi Tinombala 2016 terus melakukan penyekatan di desa-desa yang berbatasan hutan dan gunung yang berada dalam wilayah pelaksanaan operasi perburuan kelompok teroris Santoso, di Poso, Sulawesi Tengah.

Disamping kegiatan patroli ke dalam hutan, penyekatan itu juga dilakukan untuk mewaspadai informasi intelijen dan kemungkinan masih adanya bagian dari kelompok Santoso yang berupaya meloloskan diri.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto mengatakan, menurut pengakuan dua DPO teroris yang telah ditangkap menyebutkan, sedang terjadi perpecahan di dalam tubuh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Satuan Tugas Operasi Tinombala 2016 saat ini masih mewaspadai kemungkinan masih adanya bagian dari kelompok teroris Santoso yang hendak melarikan diri dari Santoso," katanya, Rabu (20/4/2016).

Salah satu lokasi yang diwaspadai aparat keamanan TNI/Polri, diduga dijadikan tempat teroris melarikan diri adalah Desa Pantangolemba, Desa Taunca, dan Desa Padalembara yang berada di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

"Di desa ini telah didirikan pos-pos sekat yang ditempati oleh personel gabungan TNI/Polri yang bertugas selama 1x24 jam secara bergantian untuk mengawasi perlintasan orang dan barang dengan mengendarai motor dan mobil," ungkapnya.

Selain melakukan pengawasan, petugas TNI/Polri juga melakukan pemeriksaan terhadap identitas, barang-barang bawaan, maupun bagian dalam kendaraan yang melintas melewati pos sekat tersebut.

Pemeriksaan ini di antaranya untuk mencari benda-benda berbahaya seperti bahan peledak, senjata tajam, dan orang-orang tidak dikenal yang berupaya menyusup keluar dari wilayah itu.

"Informasi intelijen menyebutkan sesungguhnya ada lima orang dari kelompok itu yang berupaya kabur, di mana empat orang diantaranya telah berhasil ditangkap. Hingga kini masih terdapat 27 orang lagi yang masih diburu," terangnya.

Sejak 10 Januari 2016, operasi yang melibatkan 3.000 personel gabungan TNI/Polri itu telah menewaskan 10 orang terduga teroris anggota kelompok Santoso, dan empat anggota kelompok Santoso yang sebelumnya berjumlah 41 orang.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)