Kunjungi Linggau Pos, HT Kenalkan Konsep Ekonomi Kerakyatan Perindo
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) bersilaturahmi ke markas Linggau Pos bertemu dengan jajaran redaksi dan pimpinan media tersebut. Dalam silaturahmi tersebut HT menjelaskan visi dan misi Partai Perindo.
Kedatangan HT disambut hangat oleh Direktur PT Wahana Linggau Semesta (Linggau Pos) Solihin di Kantor Graha Pena Linggau Pos, Selasa (19/4/2016). ”Kami yakin kami berdoa semoga Partai Perindo bisa lolos dan siap bertarung untuk 2018/2019,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, HT kemudian memulai berdialog di depan seluruh staf redaksi Linggau Pos. Mulai dari Perindo sebagai partai berbasis ekonomi kerakyatan yang memperjuangan kesejahteraan Indonesia, hingga obrolan tentang berbagai persoalan Indonesia yang menyangkut ekonomi, politik dan budaya.
Dalam kesempatan tersebut, HT menjelaskan tentang perkembangan Partai Perindo yang tumbuh pesat. Saat ini jumlah DPC Partai Perindo yang telah dilantik sebanyak 4.699 DPC dari total DPC yang lebih dari 7.000 DPC yang telah dibentuk.
“Untuk kepengurusan tingkat desa atau kelurahan akan selesai tahun 2016,” kata dia.
HT menuturkan, di samping memperjuangkan pemberantasan korupsi, penegakan hukum, peningkatan moral, nasionalisme, dan pendidikan, supaya apa, supaya lebih cepat menjadi negara maju. Partai Perindo memperjuangkan agar ekonomi kerakyatan diterapkan di Indonesia.
“Kita harus memperhatikan, memperbaiki, melindungi masyarakat ekonomi lemah,” kata HT. Dia mengatakan Indonesia harus mampu mempercepat pertumbuhan kesejahteraan dari masyarakat lemah.
Dengan mereka naik kelas, ekonomi Indonesia oleh banyak orang, masyarakat semakin banyak naik kelas, sehingga ekonomi kita di topang oleh banyak orang. Pembayar pajaknya makin banyak, lapangan kerja terbuka makin lebar, di situlah Indonesia bisa tumbuh.
Dengan menjadi negara maju, menurut HT, Indonesia bisa mensubsidi pendidikan. Tidak hanya SD, SMP dan SMA namun hingga perguruan tinggi. Selain itu punya fasilitas kesehatan yang layak, sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
"Tidak lagi ada kejadian orang masuk rumah sakit. Jaminannya enggak ada terus di bilang pindah ke rumah sakit lain. Begitu juga rumah, bisa disubsidi. Jadi saya rasa demikian, konteksnya kurang lebih seperti itu," pungkasnya.
(Aryo Mahendro)
Kedatangan HT disambut hangat oleh Direktur PT Wahana Linggau Semesta (Linggau Pos) Solihin di Kantor Graha Pena Linggau Pos, Selasa (19/4/2016). ”Kami yakin kami berdoa semoga Partai Perindo bisa lolos dan siap bertarung untuk 2018/2019,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, HT kemudian memulai berdialog di depan seluruh staf redaksi Linggau Pos. Mulai dari Perindo sebagai partai berbasis ekonomi kerakyatan yang memperjuangan kesejahteraan Indonesia, hingga obrolan tentang berbagai persoalan Indonesia yang menyangkut ekonomi, politik dan budaya.
Dalam kesempatan tersebut, HT menjelaskan tentang perkembangan Partai Perindo yang tumbuh pesat. Saat ini jumlah DPC Partai Perindo yang telah dilantik sebanyak 4.699 DPC dari total DPC yang lebih dari 7.000 DPC yang telah dibentuk.
“Untuk kepengurusan tingkat desa atau kelurahan akan selesai tahun 2016,” kata dia.
HT menuturkan, di samping memperjuangkan pemberantasan korupsi, penegakan hukum, peningkatan moral, nasionalisme, dan pendidikan, supaya apa, supaya lebih cepat menjadi negara maju. Partai Perindo memperjuangkan agar ekonomi kerakyatan diterapkan di Indonesia.
“Kita harus memperhatikan, memperbaiki, melindungi masyarakat ekonomi lemah,” kata HT. Dia mengatakan Indonesia harus mampu mempercepat pertumbuhan kesejahteraan dari masyarakat lemah.
Dengan mereka naik kelas, ekonomi Indonesia oleh banyak orang, masyarakat semakin banyak naik kelas, sehingga ekonomi kita di topang oleh banyak orang. Pembayar pajaknya makin banyak, lapangan kerja terbuka makin lebar, di situlah Indonesia bisa tumbuh.
Dengan menjadi negara maju, menurut HT, Indonesia bisa mensubsidi pendidikan. Tidak hanya SD, SMP dan SMA namun hingga perguruan tinggi. Selain itu punya fasilitas kesehatan yang layak, sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
"Tidak lagi ada kejadian orang masuk rumah sakit. Jaminannya enggak ada terus di bilang pindah ke rumah sakit lain. Begitu juga rumah, bisa disubsidi. Jadi saya rasa demikian, konteksnya kurang lebih seperti itu," pungkasnya.
(Aryo Mahendro)
(kri)