Juara Adzan, 6 Tahun Dikerangkeng di Tengah Sawah

Minggu, 17 April 2016 - 07:09 WIB
Juara Adzan, 6 Tahun...
Juara Adzan, 6 Tahun Dikerangkeng di Tengah Sawah
A A A
TASIKMALAYA - Dadan (33) warga Kampung Selakaso, Desa Selawangi, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, penderita gangguan jiwa mengalami perlakuan tidak manusiawi. Dirinya dikerangkeng dalam kandang besi berukuran 1x1,5 meter di tengah sawah, karena ditakutkan akan mengamuk dan membuat onar

Perlakuan semacam ini telah berlangsung hingga 6 tahun lamanya, hingga petugas dari Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung melakukan penjemputan guna mengobati pemuda ini pada Sabtu (16/4/2016).

Dadan yang pada masa kanak-kanaknya hidup normal bahkan sempat menjuarai perlombaan adzan di desanya, sejak 6 tahun lalu mengalami gangguan jiwa dan akhirnya keluarga bersama masyarakat setempat sepakat mengurungnya di kandang besi di tengah pematang sawah.

"Dulu sebenarnya normal saja tidak apa-apa, bahkan pernah bekerja di toko elektronik di Badak Paeh Singaparna dan selama 2 tahun pernah dagang bakso di Karawang," ungkap ayah Dadan, Solihin (60).

Solihin sendiri mengaku belum pernah mengobati anak kedua dari tiga bersaudara tersebut ke dokter, walau pun dirinya memegang kartu Jamkesmas tetapi buta untuk mempergunakannya.

Pengobatan yang dilakukan hanya alakadarnya secara alternatif ke ajengan kampung, namun bukannya sembuh tetapi penyakit kelainan jiwa Dadan malah kian parah.

Dadan sakit sejak berumur 27 tahun. Pascapulang dari Karawang berjualan bakso, dirinya sempat mengeluh jika ada orang yang sirik kepada dirinya sehingga memutuskan untuk pulang kampung.

Namun tidak lama dari itu, Dadan mengeluh sering sakit kepala dan sering mengamuk tidak karuan, bahkan kerap merusak rumah tetangganya.

Masyarakat sekitar sempat melaporkan kondisi Dadan ke kecamatan 2013 lalu. Namun, pihak pemerintah baru bereaksi setelah salah seorang pegiat kesehatan jiwa, Tatang Tajubin mendatangi keluarga Dadan, dua bulan lalu. Tatang pun membantu mengurus keluarga Dadan untuk membawa anak ketiga tersebut ke Rumah Sakit Jiwa di Cisarua, Bandung.

"Ketika saya mengetahui ada penderita gangguan jiwa yang dikurung di tengah sawah dalam kerangkeng besi, saya langsung bantu mengurus administrasi. Mulai rekomendasi dari puskesmas, kecamatan, hingga ke RSJ. Karena ruang RSJ terbatas, jadi Dadan baru bisa di bawa ke Bandung sekarang," ujar Tatang yang kini menjadi relawan untuk para penderita gangguan jiwa ini.

Proses evakuasi Dadan dari kurungan di tengah sawah pun mendapat perhatian dari warga sekitar. Mereka berbondong-bondong menyaksikan keluarga dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Pemkab Tasikmalaya mengeluarkan Dadan dari kurungan.

Dadan digendong oleh warga, menuju rumah penduduk untuk dimandikan, dipotong rambut dan kukunya. Barulah Dadan diperiksa oleh dokter dari Puskesmas Sariwangi untuk dibawa mobil ambulans ke RS Jiwa Cisarua Bandung.

"Kami sudah 4 kali menjemput penderita gangguan jiwa seperti ini. Kami fasilitasi dan sekarang akan bawa ke RS Jiwa Cisarua. Untuk pasien Jamkesmas seperti ini pelayanannya dipastikan gratis," jelas Kepala Puskesmas Kecamatan Sariwangi Dungani.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1441 seconds (0.1#10.140)