Kecanduan Game Online, Tiga Pelajar SMP Bobol TK
A
A
A
YOGYAKARTA - Kecanduan game online, tiga remaja tanggung membobol sebuah Taman Kanak-Kanan (TK) di Ngaglik Sleman. Ketiga remaja yang masih menuntut ilmu di bangku sebuah SMP tersebut adalah, WR (13), Nk, (15) dan HL, (16).
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar menyebutkan, ketiganya melakukan aksi pembobolan tersebut dua pekan lalu.
Dalam aksinya, ketiga remaja tersebut hanya berbekal sebuah palu besi dan pisau untuk mencongkel jendela TK.
"Penangkapan ketiganya dari penyelidikan berbekal palu dan pisau milik ketiganya yang ditinggal di dalam sekolah setelah berhasil mendapatkan sejumlah barang berharga," jelasnya, kamis, (7/4/2016).
Dalam aksi yang berlangsung pagi usai subuh tersebut, ketiga tersangka berhasil membawa kabur laptop, kamera dan uang tunai Rp5,5 juta.
Barang tersebut sebenarnya sudah disimpan di dalam sebuah brangkas kecil. Namun ketiganya berhasil membongkar dan membawa kabur barang-barang berharga serta uang tunai tersebut.
Seluruh uang dan barang berharga tersebut kini sudah habis untuk memenuhi hasrat ketiganya bermain game online.
Sementara ketiganya ditangkap oleh petugas, saat nongkrong di depan sekolah usai mengikuti pelajaran. "Tampaknya aksi nekat dilakukan karena keranjingan game online," tambah Sepuh.
Karena status usia para tersangka yang masih di bawah umur, Sepuh menyebut ketiga tersangka dalam posisi tidak ditahan.
Namun, ketiganya dititipkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan pendampingan dan untuk proses hukum masih tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kapolres Sleman AKBP Yulianto menyebut, keluarga menjadi basis paling awal untuk melakukan pengawasan terhadap anak.
Orang tua memiliki peranan yang cukup penting untuk menjaga perilaku anak agar tidak mudah terbawa oleh lingkungan.
"Orang tua tidak boleh lengah. Kelihatannya hanya sepele bermain game, tetapi kalau sudah kecanduan dampaknya bisa seperti ini," pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar menyebutkan, ketiganya melakukan aksi pembobolan tersebut dua pekan lalu.
Dalam aksinya, ketiga remaja tersebut hanya berbekal sebuah palu besi dan pisau untuk mencongkel jendela TK.
"Penangkapan ketiganya dari penyelidikan berbekal palu dan pisau milik ketiganya yang ditinggal di dalam sekolah setelah berhasil mendapatkan sejumlah barang berharga," jelasnya, kamis, (7/4/2016).
Dalam aksi yang berlangsung pagi usai subuh tersebut, ketiga tersangka berhasil membawa kabur laptop, kamera dan uang tunai Rp5,5 juta.
Barang tersebut sebenarnya sudah disimpan di dalam sebuah brangkas kecil. Namun ketiganya berhasil membongkar dan membawa kabur barang-barang berharga serta uang tunai tersebut.
Seluruh uang dan barang berharga tersebut kini sudah habis untuk memenuhi hasrat ketiganya bermain game online.
Sementara ketiganya ditangkap oleh petugas, saat nongkrong di depan sekolah usai mengikuti pelajaran. "Tampaknya aksi nekat dilakukan karena keranjingan game online," tambah Sepuh.
Karena status usia para tersangka yang masih di bawah umur, Sepuh menyebut ketiga tersangka dalam posisi tidak ditahan.
Namun, ketiganya dititipkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan pendampingan dan untuk proses hukum masih tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kapolres Sleman AKBP Yulianto menyebut, keluarga menjadi basis paling awal untuk melakukan pengawasan terhadap anak.
Orang tua memiliki peranan yang cukup penting untuk menjaga perilaku anak agar tidak mudah terbawa oleh lingkungan.
"Orang tua tidak boleh lengah. Kelihatannya hanya sepele bermain game, tetapi kalau sudah kecanduan dampaknya bisa seperti ini," pungkasnya.
(nag)