Heboh, Bayi di Makassar Terlahir Memiliki Lafaz Allah
A
A
A
MAKASSAR - Warga Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan kelahiran bayi laki-laki yang kelaminnya seperti telah di sunat sejak lahir. Tak itu saja di tangan dan kaki bayi bernama Muhammad Indra Alamsya ini terdapat lafaz Allah.
Bayi berusia tiga bulan ini merupakan anak dari pasangan suami istri Selfi (20) dan Hasdir (28). Selfie menuturkan, terkejut dan senang karena Indra memiliki kelebihan dibandingkan bayi-bayi lainnya. Sejak awal lahir, kelamin Indra sudah seperti di sunat.
"Di usia dua pekan Indra telah memiliki tiga gigi. Selain itu di telapak tangan dan kakinya ada ada kalimat bertuliskan Allah," ujar warga Barawaja, Tamua, Tallo, Makassar ini pada wartawan, Minggu 3 April 2016 kemarin.
Menurut Selfie, tanda-tanda kebesaran Allah ini diketahuinya dari seorang bidan yang membantu proses persalinan. Selain itu, lanjut Selfie, jika malam hari saat anaknya tertidur pulas, tangan sang buah hati ini melipat ke bagian tubuh layaknya manusia melaksanakan salat.
Selfi berencana membawa sang buah hati ke dokter spesialis untuk memeriksa kesehatan anaknya. Namun, hal ini terhalang karena ketiadaan biaya. Pasalnya Hasdir ayah Indra sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.
Bayi berusia tiga bulan ini merupakan anak dari pasangan suami istri Selfi (20) dan Hasdir (28). Selfie menuturkan, terkejut dan senang karena Indra memiliki kelebihan dibandingkan bayi-bayi lainnya. Sejak awal lahir, kelamin Indra sudah seperti di sunat.
"Di usia dua pekan Indra telah memiliki tiga gigi. Selain itu di telapak tangan dan kakinya ada ada kalimat bertuliskan Allah," ujar warga Barawaja, Tamua, Tallo, Makassar ini pada wartawan, Minggu 3 April 2016 kemarin.
Menurut Selfie, tanda-tanda kebesaran Allah ini diketahuinya dari seorang bidan yang membantu proses persalinan. Selain itu, lanjut Selfie, jika malam hari saat anaknya tertidur pulas, tangan sang buah hati ini melipat ke bagian tubuh layaknya manusia melaksanakan salat.
Selfi berencana membawa sang buah hati ke dokter spesialis untuk memeriksa kesehatan anaknya. Namun, hal ini terhalang karena ketiadaan biaya. Pasalnya Hasdir ayah Indra sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.
(whb)