Ruko Tiga Lantai Terbakar, Bayi Satu Tahun Tewas Terpanggang
A
A
A
MEDAN - Seorang Bayi laki-laki tewas terpanggang saat terjadi kebakaran yang menghanguskan satu unit Rumah Toko (Ruko) berlantai tiga di Komplek Bandari Baru, Jalan Bandar Baru II, Kecamatan Medan Timur, Kamis (31/3/2016).
Korban yang diketahui bernama Hua Cai alias Mavrik (1), ditemukan nenek serta Kakeknya Surjanti (70), dan Aji Wibowo (74), di lantai dua dalam kondisi yang memprihatinkan, seluruh badannya nyaris terbakar.
"Nenek korban juga ikut terbakar karena berusaha menyelamatkan cucunya, namun kondisinya tidak separah balita itu," kata Lurah Sidodaji M Asri.
Menurut dia, usaha sang nenek korban menyelamatkan cucunya memang berhasil sehingga korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan.
Namun, karena kondisinya sudah parah nyawa korban akhirnya tidak tertolong lagi.
"Balita itu sempat juga dilarikan ke RS Pirngadi, Medan, tetapi nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Mungkin, karena kondisinya yang mengalami luka bakar yang cukup parah," ujarnya.
Dia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apapun dari peristiwa itu. Sebab, untuk proses penyelidikannya masih dilakukan oleh pihak Kepolisian.
Begitu juga dengan pihak keluarga korban suasananya masih dalam duka. "Belum ada yang bisa dimintai keterangan, mereka (keluarga korban) masih berduka. Dan untuk proses penyelidikannya kita serahkan semunya pada aparat Kepolisian," terangnya.
Ely, warga sekitar kepada petugas mengaku, sumber api yang menewaskan balita mungil itu berada dari lantai dua Ruko berlantai tiga itu.
Saat itu, keluarga korban sedang berada di lantai satu. Namun, setelah terjadi kebakaran itu para keluarga langsung menyelamatkan diri kecuali nenek korban yang naik ke lantai dua karena mendengar suara tangisan cucunya.
"Kejadian pastinya sih saya kurang tau, tetapi saat keluarganya berada di lantai satu nenek korban itu berusaha naik ke lantai tiga karena mendengar suara tangisan bayi. Sedangkan, keluarganya yang lain langsung menyelamatkan diri," sebutnya.
Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur Iptu Ucox P Nugraha Rambe mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara sumber api diduga berasal dari salah satu kipas angin yang berada di lantai dua.
"Kebetulan, korban yang tewas itu berada di lantai dua. Dan sumber api dari pemeriksaan awal diduga berasal dari percikan api Kipas Angin yang ada di lantai dua," pungkasnya.
Korban yang diketahui bernama Hua Cai alias Mavrik (1), ditemukan nenek serta Kakeknya Surjanti (70), dan Aji Wibowo (74), di lantai dua dalam kondisi yang memprihatinkan, seluruh badannya nyaris terbakar.
"Nenek korban juga ikut terbakar karena berusaha menyelamatkan cucunya, namun kondisinya tidak separah balita itu," kata Lurah Sidodaji M Asri.
Menurut dia, usaha sang nenek korban menyelamatkan cucunya memang berhasil sehingga korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan.
Namun, karena kondisinya sudah parah nyawa korban akhirnya tidak tertolong lagi.
"Balita itu sempat juga dilarikan ke RS Pirngadi, Medan, tetapi nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Mungkin, karena kondisinya yang mengalami luka bakar yang cukup parah," ujarnya.
Dia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apapun dari peristiwa itu. Sebab, untuk proses penyelidikannya masih dilakukan oleh pihak Kepolisian.
Begitu juga dengan pihak keluarga korban suasananya masih dalam duka. "Belum ada yang bisa dimintai keterangan, mereka (keluarga korban) masih berduka. Dan untuk proses penyelidikannya kita serahkan semunya pada aparat Kepolisian," terangnya.
Ely, warga sekitar kepada petugas mengaku, sumber api yang menewaskan balita mungil itu berada dari lantai dua Ruko berlantai tiga itu.
Saat itu, keluarga korban sedang berada di lantai satu. Namun, setelah terjadi kebakaran itu para keluarga langsung menyelamatkan diri kecuali nenek korban yang naik ke lantai dua karena mendengar suara tangisan cucunya.
"Kejadian pastinya sih saya kurang tau, tetapi saat keluarganya berada di lantai satu nenek korban itu berusaha naik ke lantai tiga karena mendengar suara tangisan bayi. Sedangkan, keluarganya yang lain langsung menyelamatkan diri," sebutnya.
Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur Iptu Ucox P Nugraha Rambe mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara sumber api diduga berasal dari salah satu kipas angin yang berada di lantai dua.
"Kebetulan, korban yang tewas itu berada di lantai dua. Dan sumber api dari pemeriksaan awal diduga berasal dari percikan api Kipas Angin yang ada di lantai dua," pungkasnya.
(nag)