Ribuan Pengungsi Banjir di Kabupaten Bandung Berangsur Pulang
A
A
A
BANDUNG - Banjir di Kabupaten Bandung masih berlangsung hingga kini. Ada tiga daerah yang masih tergenang yaitu di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.
Koordinator Tagana Kabupaten Bandung Dadang Wahidin mengatakan, ketinggian banjir sudah berkurang. Meski sempat kembali naik pada tadi malam, saat ini ketinggian air sudah menurun.
"Sekarang rata-rata paling tinggi sekira 1,2 meter banjirnya," kata Dadang, Jumat (18/3/2016).
Karena air sudah berangsur surut, para pengungsi sudah banyak yang memilih kembali ke rumah. Di Dayeuhkolot misalnya, mayoritas sudah meninggalkan lokasi pengungsian.
"Di Dayeuhkolot yang tadinya pengungsi ada 6.000-an orang sekarang tinggal sekira 2.000-an orang. Itu juga pengungsi terfokus di dua lokasi," ungkapnya.
Di kawasan Baleendah dan Bojongsoang, pengungsi juga semakin berkurang. Tapi pengungsi terbanyak masih berada di wilayah Baleendah karena seperti biasa Baleendah merupakan daerah terparah banjir.
Baleendah biasanya mengalami banjir paling lama. Itu karena Baleendah adalah daerah paling cekung di sana dan berdekatan dengan Sungai Citarum.
"Baleendah ini kan dataran paling rendah sehingga masih banjir dan pengungsi relatif lebih banyak dibanding daerah lain," jelas Dadang.
Sementara untuk logistik, sejauh ini menurutnya dalam kondisi aman. Penyaluran logistik sendiri dipusatkan di pengungsian dan disebar ke rumah warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing.
Koordinator Tagana Kabupaten Bandung Dadang Wahidin mengatakan, ketinggian banjir sudah berkurang. Meski sempat kembali naik pada tadi malam, saat ini ketinggian air sudah menurun.
"Sekarang rata-rata paling tinggi sekira 1,2 meter banjirnya," kata Dadang, Jumat (18/3/2016).
Karena air sudah berangsur surut, para pengungsi sudah banyak yang memilih kembali ke rumah. Di Dayeuhkolot misalnya, mayoritas sudah meninggalkan lokasi pengungsian.
"Di Dayeuhkolot yang tadinya pengungsi ada 6.000-an orang sekarang tinggal sekira 2.000-an orang. Itu juga pengungsi terfokus di dua lokasi," ungkapnya.
Di kawasan Baleendah dan Bojongsoang, pengungsi juga semakin berkurang. Tapi pengungsi terbanyak masih berada di wilayah Baleendah karena seperti biasa Baleendah merupakan daerah terparah banjir.
Baleendah biasanya mengalami banjir paling lama. Itu karena Baleendah adalah daerah paling cekung di sana dan berdekatan dengan Sungai Citarum.
"Baleendah ini kan dataran paling rendah sehingga masih banjir dan pengungsi relatif lebih banyak dibanding daerah lain," jelas Dadang.
Sementara untuk logistik, sejauh ini menurutnya dalam kondisi aman. Penyaluran logistik sendiri dipusatkan di pengungsian dan disebar ke rumah warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing.
(sms)