Penertiban Prostitusi di Sarkem Beda dengan Kalijodo

Rabu, 09 Maret 2016 - 17:58 WIB
Penertiban Prostitusi di Sarkem Beda dengan Kalijodo
Penertiban Prostitusi di Sarkem Beda dengan Kalijodo
A A A
YOGYAKARTA - Wali Kota Yogya Haryadi Suyuti mengatakan, penertiban prostitusi Sarkem tak bisa disamakan dengan Kalijodo di Jakarta. Sebab, komplek yang berada di Jalan Pasar Kembang itu milik warga, bukan lokalisasi.

"Konstruksi hukumnya beda, itu (Sarkem) bukan lokalisasi, tapi kawasan penduduk biasa," katanya, Rabu (9/3/2016).

Tak semua tempat di Sarkem dipergunakan sebagai tempat prostitusi terselubung. Namun, dia mengakui ada satu lokal kecil di kawasan itu dipergunakan sebagai tempat prostitusi.

"Jangan digeneralisir Pasar Kembang sebagai tempat seperti itu, lokasinya (prostitusi terselubung) hanya terbatas pada satu lokal saja," bebernya.

Dia ingin masalah di lokal kecil Sarkem itu ditangani. Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki skema untuk menghentikan dengan pendekatan sosial. "Pendekatan sosial dengan pemberdayaan masyarakat, juga untuk menanggulangi penyakit masyarakat," jelasnya.

Upaya penertiban tak bisa dilakukan seketika, tapi harus bertahap. Mulai dari pendataan, kemudian dikurangi, hingga dihentikan dari masyarakat di satu lokal kecil di Gang Sosrowijayan itu.

Haryadi mengaku, perilaku masyarakat memiliki dampak yang sangat luas. Begitu juga dengan prilaku yang ada di kawasan lokal kecil itu tidak baik bagi anak-anak kecil. Pemkot tidak bisa melangkah sendiri tanpa pendampingan dari Pemprov DIY.

Dia berharap kawasan Pasar Kembang tampil menonjol di bidang pariwisata, bukan prostitusi yang selama ini dipandang banyak kalangan. Dia kembali menegaskan kawasan Sarkem tak hanya prostitusi.

"Pasar Kembang bukan hanya Sarkem yang populer dengan aktivitas asosialnya. Asosial itu dalam arti merugikan lingkungan sosial," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7959 seconds (0.1#10.140)