Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Temanggung
A
A
A
TEMANGGUNG - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap terduga teroris Tatak Lusiantoro (40), warga Beji, Kedu, Kabupaten Temanggung, Senin 7 Maret 2016 malam.
Pascapenangkapan dilakukan, penggeledahan di tiga lokasi kompleks SMP Islam Terpadu Istiqomah Dusun Greges, Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, dengan melibatkan 100 personel.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, pada Senin, sekitar pukul 18.00 Wib, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap terduga buronan kasus terorisme Tatak.
Saat dilakukan penangkapan, terduga Tatak berada di kompleks SMP Islam Terpadu Istiqomah tempat istrinya mengajar.
Kemudian, sejak pagi petugas berdatangan menuju Dusun/Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Personel yang terjunkan selain Densus 88 Anti Teror Mabes Polri adalah Tim Jibom Brimob Polda Jateng dan Polres Temanggung.
Untuk menuju sampai di lokasi tersebut, dari jarak satu kilometer telah dilakukan penutupan. Warga masyarakat dilarang mendekati lokasi penggeledahan, bahkan sejumlah wartawan akan menuju lokasi penggeledahan harus jalan kaki.
Jalan kaki yang ditempuh kurang lebih satu kilometer melewati jalan setapak di pinggir areal persawahan.
Kepala Desa Greges Nasikhun mengatakan, sekitar pukul 09.00 Wib, petugas datang di kantornya menemui. Kedatangan tersebut untuk menjelaskan maksudnya untuk melakukan penggeledahan.
“Kami sempat kaget, ternyata penangkapan semalam (kemarin malam) enggak di sini. Petugas meminta kami untuk mengizinkan kepada tuan rumah (pemilik yayasan) akan dilakukan penggeledahan. Kami kemudian mengantarkan di sekolah tempat istrinya mengajar,” kata Nasikhun, saat ditemui sejumlah wartawan di Balai Desa Greges, Selasa (8/3/2016).
Menurut Nasikhun, Densus melakukan penggeledahan di SMP Islam Terpadu Istiqomah dan gudang. Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui barang apa saja yang dibawa petugas.
“Setahu saya istrinya Tatak, Rofikah dulunya mengajar di TK. Tapi karena Bahasa Inggrisnya bagus, terus mengajar di SMP. Saya kurang mengenalinya Rofikah karena memakai cadar,” tuturnya.
Ditambahkan Nasikhun, sekolah tersebut dengan Ketua Yayasan Istiqomah Abdul Malik, yang dulunya dikenal sebagai juragan tembakau. Namun sekarang bergelut di bidang pendidikan dan tengah membangun gedung untuk SMA.
“Pengeledahan berakhir pukul 12.00 WIB, pas adzan duhur,” kata Nasikhun.
Sejumlah wartawan yang ingin konfirmasi terkait penggeledahan di SMP Islam Terpadu Istiqomah dan berupaya menemui Abdul Malik, namun yang bersangkutan tak berkenan.
Salah seorang anak yang keluar dari rumah Abdul Malik menyampaikan Abdul Malik tidak bisa diwawancarai karena kesibukan kerja. Demikian halnya saat mendatangi asrama putri yang di depannya terpasang papan tulisan Yayasan Istiqomah SMP Islam Terpadu Istiqomah, Greges Tembarak, Temanggung, tidak bersedia.
“Orangnya jarang bergaul. Tadi (kemarin) banyak polisi yang mendatangi gedung sebelah. Kami hanya di rumah saja,” kata Virna, yang rumahnya bersebelahan dengan SMP Islam Terpadu Istiqomah.
Kapolres Temanggung AKBP Wahyu Wim Harjanto membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Namun demikian, yang bersangkutan tidak mengetahui peran buronan teroris tersebut.
“Kami membenarkan sejak tadi malam, Tim Densus 88 Mabes Polri turun di Temanggung. Penangkapan seseorang DPO teroris, untuk lebih rincinya, perannya apa, silakan tanya ke Mabes Polri,” kata Kapolres Temanggung.
Dijelaskan Kapolres, untuk pagi harinya ditindaklanjuti upaya paksa penggeledahan tempat-tempat diduga pernah ditempati yang bersangkutan. Penggeledahan dilakukan mulai pukul 08.00-12.00 WIB, di tiga lokasi.
“Lokasinya tidak berjauhan di Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Terkait barang bukti yang didapatkan langsung dibawa Densus 88. Untuk rinciannya silakan tanya Mabes Polri,” kata perwira berpangkat melati dua itu.
Sedangkan isteri terduga teroris, Rofikah, kata Kapolres, juga akan dimintai keterangan. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara bertahap dan ditindaklanjuti dengan pemilik tempat tersebu dan istrinya akan dimintai keterangan.
Pascapenangkapan dilakukan, penggeledahan di tiga lokasi kompleks SMP Islam Terpadu Istiqomah Dusun Greges, Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, dengan melibatkan 100 personel.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, pada Senin, sekitar pukul 18.00 Wib, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap terduga buronan kasus terorisme Tatak.
Saat dilakukan penangkapan, terduga Tatak berada di kompleks SMP Islam Terpadu Istiqomah tempat istrinya mengajar.
Kemudian, sejak pagi petugas berdatangan menuju Dusun/Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Personel yang terjunkan selain Densus 88 Anti Teror Mabes Polri adalah Tim Jibom Brimob Polda Jateng dan Polres Temanggung.
Untuk menuju sampai di lokasi tersebut, dari jarak satu kilometer telah dilakukan penutupan. Warga masyarakat dilarang mendekati lokasi penggeledahan, bahkan sejumlah wartawan akan menuju lokasi penggeledahan harus jalan kaki.
Jalan kaki yang ditempuh kurang lebih satu kilometer melewati jalan setapak di pinggir areal persawahan.
Kepala Desa Greges Nasikhun mengatakan, sekitar pukul 09.00 Wib, petugas datang di kantornya menemui. Kedatangan tersebut untuk menjelaskan maksudnya untuk melakukan penggeledahan.
“Kami sempat kaget, ternyata penangkapan semalam (kemarin malam) enggak di sini. Petugas meminta kami untuk mengizinkan kepada tuan rumah (pemilik yayasan) akan dilakukan penggeledahan. Kami kemudian mengantarkan di sekolah tempat istrinya mengajar,” kata Nasikhun, saat ditemui sejumlah wartawan di Balai Desa Greges, Selasa (8/3/2016).
Menurut Nasikhun, Densus melakukan penggeledahan di SMP Islam Terpadu Istiqomah dan gudang. Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui barang apa saja yang dibawa petugas.
“Setahu saya istrinya Tatak, Rofikah dulunya mengajar di TK. Tapi karena Bahasa Inggrisnya bagus, terus mengajar di SMP. Saya kurang mengenalinya Rofikah karena memakai cadar,” tuturnya.
Ditambahkan Nasikhun, sekolah tersebut dengan Ketua Yayasan Istiqomah Abdul Malik, yang dulunya dikenal sebagai juragan tembakau. Namun sekarang bergelut di bidang pendidikan dan tengah membangun gedung untuk SMA.
“Pengeledahan berakhir pukul 12.00 WIB, pas adzan duhur,” kata Nasikhun.
Sejumlah wartawan yang ingin konfirmasi terkait penggeledahan di SMP Islam Terpadu Istiqomah dan berupaya menemui Abdul Malik, namun yang bersangkutan tak berkenan.
Salah seorang anak yang keluar dari rumah Abdul Malik menyampaikan Abdul Malik tidak bisa diwawancarai karena kesibukan kerja. Demikian halnya saat mendatangi asrama putri yang di depannya terpasang papan tulisan Yayasan Istiqomah SMP Islam Terpadu Istiqomah, Greges Tembarak, Temanggung, tidak bersedia.
“Orangnya jarang bergaul. Tadi (kemarin) banyak polisi yang mendatangi gedung sebelah. Kami hanya di rumah saja,” kata Virna, yang rumahnya bersebelahan dengan SMP Islam Terpadu Istiqomah.
Kapolres Temanggung AKBP Wahyu Wim Harjanto membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Namun demikian, yang bersangkutan tidak mengetahui peran buronan teroris tersebut.
“Kami membenarkan sejak tadi malam, Tim Densus 88 Mabes Polri turun di Temanggung. Penangkapan seseorang DPO teroris, untuk lebih rincinya, perannya apa, silakan tanya ke Mabes Polri,” kata Kapolres Temanggung.
Dijelaskan Kapolres, untuk pagi harinya ditindaklanjuti upaya paksa penggeledahan tempat-tempat diduga pernah ditempati yang bersangkutan. Penggeledahan dilakukan mulai pukul 08.00-12.00 WIB, di tiga lokasi.
“Lokasinya tidak berjauhan di Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Terkait barang bukti yang didapatkan langsung dibawa Densus 88. Untuk rinciannya silakan tanya Mabes Polri,” kata perwira berpangkat melati dua itu.
Sedangkan isteri terduga teroris, Rofikah, kata Kapolres, juga akan dimintai keterangan. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara bertahap dan ditindaklanjuti dengan pemilik tempat tersebu dan istrinya akan dimintai keterangan.
(san)