Hendak Lamar Risma, Ginanjar Tewas di Kamar Hotel
A
A
A
MAKASSAR - Ginanjar Rudi Satrio (27), ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar sebuah hotel di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/3/2016). Pria asal Yogyakarta itu diketahui ke Makassar untuk melamar pujaan hatinya, Rismawati (23).
Kapolsek Biringkanaya Kompol Dodik Susianto mengatakan, Ginanjar tiba di Makassar sekitar pukul 21.00 Wita, Sabtu (5/3/2016). Dia dijemput kekasihnya, Risma, yang kemudian mengantarnya ke salah satu hotel untuk menginap.
Menurut Dodik, dari pemeriksaan sementara, diketahui Ginanjar yang merupakan karyawan salah satu perusahaan distributor daging impor cabang Yogyakarta itu bermaksud melamar kekasihnya yang merupakan warga Makassar.
Setelah sampai di hotel, Risma kemudian meninggalkan korban. "Korban datang dari Yogya, datang ke Makassar dijemput oleh pacar karena tujuan melamar, kemudian (pacar) mengantar ke hotel untuk menginap," ujar Dodik
Menurut Dodik, dari keterangan Risma, Ginanjar sempat menghubunginya melalui BBM bahwa ia lapar, kemudian diarahkan makan di warung yang berada dekat hotel.
Setelah itu, Risma yang bekerja di perusahaan yang sama di Cabang Makassar itu kemudian kembali menelepon korban, Minggu pagi. Tapi, ditelepon berkali-kali, sang pacar tidak menjawab.
"Jadi pacarnya ini ke hotel untuk membangunkan korban. Setelah mencoba membuka pintu kamar tidak berhasil, dia meminta bantuan petugas hotel untuk membuka pintu," jelas Dodik.
Dibantu salah satu karyawan hotel, Idras, Risma kemudian membuka kamar dengan menggunakan kunci duplikat. Sungguh kaget mereka ketika mendapati Ginanjar sudah terbaring kaku.
Jenazah korban kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara. Menurut Dodik, polisi masih menunggu kedatangan kerabat Ginanjar dari Yogyakarta, sebelum melakukan tindakan terhadap yang diperlukan.
"Kita belum bisa melakukan tindakan, seperti autopsi jika tidak ada izin keluarga," jelasnya.
Kata Dodik, pada tubuh korban tidak terdapat tanda-tanda kekerasan. Di kamar korban juga tidak ditemukan benda-benda mencurigakan seperti bungkus obat atau benda lainnya. Dugaan sementara, kematian korban disebabkan serangan jantung.
Selanjutnya Polsek Biringkanaya akan terus mengembangkan kasus ini dan menyita sejumlah barang bukti yang ada di hotel. Selain itu, polisi juga mengambil rekaman kamera CCTV yang terpasang di sejumlah sudut ruangan.
Terpisah, Risma yang sempat dihubungi menolak memberi keterangan.
Kapolsek Biringkanaya Kompol Dodik Susianto mengatakan, Ginanjar tiba di Makassar sekitar pukul 21.00 Wita, Sabtu (5/3/2016). Dia dijemput kekasihnya, Risma, yang kemudian mengantarnya ke salah satu hotel untuk menginap.
Menurut Dodik, dari pemeriksaan sementara, diketahui Ginanjar yang merupakan karyawan salah satu perusahaan distributor daging impor cabang Yogyakarta itu bermaksud melamar kekasihnya yang merupakan warga Makassar.
Setelah sampai di hotel, Risma kemudian meninggalkan korban. "Korban datang dari Yogya, datang ke Makassar dijemput oleh pacar karena tujuan melamar, kemudian (pacar) mengantar ke hotel untuk menginap," ujar Dodik
Menurut Dodik, dari keterangan Risma, Ginanjar sempat menghubunginya melalui BBM bahwa ia lapar, kemudian diarahkan makan di warung yang berada dekat hotel.
Setelah itu, Risma yang bekerja di perusahaan yang sama di Cabang Makassar itu kemudian kembali menelepon korban, Minggu pagi. Tapi, ditelepon berkali-kali, sang pacar tidak menjawab.
"Jadi pacarnya ini ke hotel untuk membangunkan korban. Setelah mencoba membuka pintu kamar tidak berhasil, dia meminta bantuan petugas hotel untuk membuka pintu," jelas Dodik.
Dibantu salah satu karyawan hotel, Idras, Risma kemudian membuka kamar dengan menggunakan kunci duplikat. Sungguh kaget mereka ketika mendapati Ginanjar sudah terbaring kaku.
Jenazah korban kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara. Menurut Dodik, polisi masih menunggu kedatangan kerabat Ginanjar dari Yogyakarta, sebelum melakukan tindakan terhadap yang diperlukan.
"Kita belum bisa melakukan tindakan, seperti autopsi jika tidak ada izin keluarga," jelasnya.
Kata Dodik, pada tubuh korban tidak terdapat tanda-tanda kekerasan. Di kamar korban juga tidak ditemukan benda-benda mencurigakan seperti bungkus obat atau benda lainnya. Dugaan sementara, kematian korban disebabkan serangan jantung.
Selanjutnya Polsek Biringkanaya akan terus mengembangkan kasus ini dan menyita sejumlah barang bukti yang ada di hotel. Selain itu, polisi juga mengambil rekaman kamera CCTV yang terpasang di sejumlah sudut ruangan.
Terpisah, Risma yang sempat dihubungi menolak memberi keterangan.
(zik)