Angin Puting Beliung Rusak Atap Penyimpanan Racun
A
A
A
WATAMPONE - Angin puting beliung disertai hujan deras menerjang Kompleks Pabrik Gula Bone (PGB) Camming, Kecamatan Libureng, di kompleks itu beberapa atap bangunan diterbangkan angin dan dua pohon besar tumbang.
Andi Nayawati salah seorang pegawai PGB Camming mengatakan, musibah itu terjadi antara pukul 13.00 hingga 13.30 WIB, Selasa siang (1/3/2016) tadi, saat itu pegawai sudah banyak yang pulang.
"Beberapa pegawai sudah pulang tapi saya masih di kantor, saat itu hujan deras, tiba-tiba saya lihat ada 'sulili' (pusaran angin) kejadiannya cepat sekali," ujar Andi Naya dikonfirmasi via ponsel.
Dia menambahkan, pusaran angin tersebut melintasi gudang tempat penyimpanan pestisida, akibatnya setengah atap gudang tersebut beterbangan dan berlubang. Begitu juga dua batang pohon yang ada di samping gudang itu tercerabut hingga akar-akarnya.
"Saya sudah telepon pimpinan, mungkin besok baru perbaiki karena pegawai banyak yang sudah pulang, isi gudang juga sudah diamankan sementara supaya tidak basah kalau hujan lagi," tukas Andi Naya. Dalam musibah itu tidak ada korban jiwa, kerugian materil diprediksi puluhan juta rupiah.
Andi Nayawati salah seorang pegawai PGB Camming mengatakan, musibah itu terjadi antara pukul 13.00 hingga 13.30 WIB, Selasa siang (1/3/2016) tadi, saat itu pegawai sudah banyak yang pulang.
"Beberapa pegawai sudah pulang tapi saya masih di kantor, saat itu hujan deras, tiba-tiba saya lihat ada 'sulili' (pusaran angin) kejadiannya cepat sekali," ujar Andi Naya dikonfirmasi via ponsel.
Dia menambahkan, pusaran angin tersebut melintasi gudang tempat penyimpanan pestisida, akibatnya setengah atap gudang tersebut beterbangan dan berlubang. Begitu juga dua batang pohon yang ada di samping gudang itu tercerabut hingga akar-akarnya.
"Saya sudah telepon pimpinan, mungkin besok baru perbaiki karena pegawai banyak yang sudah pulang, isi gudang juga sudah diamankan sementara supaya tidak basah kalau hujan lagi," tukas Andi Naya. Dalam musibah itu tidak ada korban jiwa, kerugian materil diprediksi puluhan juta rupiah.
(sms)