15 Anak SD di Garut Disodomi Siswa SMP

Senin, 29 Februari 2016 - 19:04 WIB
15 Anak SD di Garut Disodomi Siswa SMP
15 Anak SD di Garut Disodomi Siswa SMP
A A A
GARUT - Sebanyak 15 anak-anak sekolah dasar di Garut menjadi korban sodomi seorang remaja SMP berinisial F (14). Diduga kuat masih banyak korban yang belum berani melaporkannya ke pihak kepolisian. Beberapa di antara korban telah dimintai keterangan oleh aparat Polres Garut. Sebelum dimintai keterangan, mereka sudah menjalani visum sebagai bukti.

Use Sudrajat (40), warga Kecamatan Cigedug, mengaku kaget ketika mengetahui anaknya H (7) menjadi salah satu korban sodomi.

"Kami ke Polres untuk melaporkan bahwa anak saya dan tetangga menjadi korban sodomi," kata Use, Senin (29/3/2016).

Berdasarkan keterangan para korban, ungkap Use, mereka telah disodomi mulai dari 3 kali hingga 7 kali. Para korban merupakan murid sekolah dasar kelas 1 hingga kelas 6 SD.

Dia menceritakan, kejadian tersebut terungkap setelah ada salah satu korban yang sedang menonton televisi menyebutkan kata-kata sodomi. Orangtua anak itu kemudian menjelaskan arti kata sodomi.

"Sang anak menyebutkan telah diperlakukan sodomi oleh anak remaja berinisial F (14)," katanya.

Dari situlah terungkap, ternyata anaknya dan belasan anak lainnya pernah dicabuli pelaku yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Kasus dugaan pencabulan 15 murid sekolah dasar menuai perhatian semua pihak. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pun langsung mendatangi Mapolres Garut untuk memberikan pendampingan.

Ketua P2TP2A Diah Kurniasari mengaku prihatin dengan kejadian pencabulan yang menimpa anak-anak tersebut.

"Perihatin sekali kejadian ini menimpa anak-anak kami, apalagi korbannya tidak sedikit," ucap Diah.

Dari pengakuan para korban, Diah mengatakan, mereka mendapat tekanan dan bujuk rayu dari pelaku yang juga teman sepermainan.

"Kami ingin beri semangat. Mereka harus kuat. Masa depan mereka panjang. Jangan sampai ada trauma," tuturnya. Menurut dia, mereka baru bercerita setelah kasus pencabulan yang melibatkan Saiful Jamil terkuak di media.

Setelah mendengarkan penjelasan orangtua tentang arti sodomi, mereka bercerita telah disodomi oleh pelaku berinisial F (14).
"Pelaku masih berusia 14 tahun. Dia merupakan korban perceraian. Anak ini tidak naik kelas dua kali dan dikenal bandel," katanya.

Saat bercengkerama dengan anak-anak tersebut, Diah meminta mereka tak takut jika bertemu dan ditanyai polisi. Mereka pun diberi nasihat agar tak mudah kena bujuk rayu dan berani melaporkan kepada orangtua jika diperlakukan tak senonoh.

"Kalau disuruh buka celana atau kemaluan diapa-apakan oleh orang lain, termasuk laki-laki jangan mau. Kalau ada yang begitu, bilang sama ibu dan bapak ya," tuturnya.

Diah pun menceritakan tentang kisah Nabi Luth yang kaumnya pelaku sodomi dan diazab oleh Allah SWT. "Belajar agama lebih rajin ya bahwa sodomi itu dosanya berat sekali," ujar Diah.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Garut Kompol Wira Sutriana membenarkan adanya 15 korban dugaan pencabulan yang dilakukan pelaku berinisial F (14) itu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Besok para korban akan diperiksa secara maraton satu per satu. Saat ini, sebagian dari mereka sedang menjalani visum di RSUD dr Slamet, sedangkan pelaku masih dalam pengejaran," kata Wira.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2368 seconds (0.1#10.140)