Suporter Pasoepati Diserang Pakai Sajam, 4 Luka Bacok
A
A
A
SOLO - Sekitar 50 orang tak dikenal menyerang warung angkringan di Jalan Adi Sumarmo, di kelurahan Nusukan. Kecamatan Banjarsari Solo, Minggu 28 Februari 2016 malam.
Empat orang yang tengah nongkrong di warung menjadi korban sabetan senjata tajam. Tiga di antaranya harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Brayat Minulyo, Solo akibat luka yang dialami.
Aksi penyerangan berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB. Sebelum kejadian, sekitar 10 orang pulang dari Stadion Manahan Solo usai menyaksikan laga pertandingan antara Persis Solo dan Persinga Ngawi.
Mereka yang rata-rata merupakan warga Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo kemudian mampir di warung angkringan yang biasa nongkrong. Para suporter ini selanjutnya bersiap makan karena perut terasa lapar.
Namun tanpa diduga, mendadak datang puluhan orang naik sepeda motor. Mereka sebagian menggunakan cadar dan jaket tebal.
"Ada yang datang dari arah timur, ada juga yang dari arah lain," ungkap Fitra Ria Safitri (19), salah satu suporter Pasoepati yang diserang saat di RS Brayat Minulya, kemarin malam.
Para penyerang yang tak dikenal identitasnya ini lalu melempari semua orang yang ada di dalam rumah dengan batu. Bahkan mereka juga membawa senjata tajam, obeng dan pentungan.
Mendapat serangan mendadak, para suporter ini tak mampu berbuat banyak. Mereka berhamburan masuk ke dalam ruko yang dijadikan warung. Pintu ruko juga langsung ditutup agar para pelaku tidak masuk.
Namun dua orang suporter Titus (23) dan Nova (19), tetap berada di luar warung untuk memberikan perlawanan. Kalah jumlah, keduanya menjadi korban penganiayaan. Kepala dan tangan mereka kena sabetan senjata tajam.
Belum puas mengamuk, kelompok tak dikenal ini juga merusak gerobak angkringan dan bakso. Kaca-kaca yang ada di lokasi juga jadi sasaran amukan. Termasuk sepeda motor yang diparkir di lokasi itu juga dirusak.
Bahkan, motor Yamaha Yupiter MX milik Danang, suporter lainnya diduga dibawa kabur penyerang. Setelah puas menyerang, mereka kemudian melarikan diri ke arah barat.
Sementar Titus dan Nova yang mengalami luka bacokan di kepala, tangan dan tusukan obeng di pelipis dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Selang 10 menit kemudian, gerombolan tak dikenal itu ternyata kembali lagi.
Dewa (19), salah satu suporter yang masih di luar berani memberikan perlawanan. Kalah jumlah, dia juga terkena sabetan senjata tajam di kepala.
"Ada satu lagi yang kena sabetan senjata di tangan. Namanya Edo, tapi lukanya kecil. Jadi tidak dibawa ke rumah sakit," timpal Ovi, rekan Fitra Ria Safitri yang turut menyaksikan kejadian itu.
Karena pintu dan pintu besi juga telah ditutup, para penyerang melempari ruko dengan batu. Genteng ruko juga tak luput dari lemparan. "Kejadian yang kedua cukup lama. Tapi tak melihat langsung karena ada di dalam ruko," tambahnya.
Setelah itu, para penyerang pergi meninggalkan lokasi. Pasca kejadian, satu korban yang terluka kemudian juga dibawa ke RS Brayat Minulyo. Sekitar pukul 22.00 WIb ketiga korban diizinkan setelah mendapatkan jahitan di kepala.
Luka-luka di bagian tubuh lainnya juga nampak diperban. Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian ( Ka SPK) Polresta Solo Ipda Budi Santoso mentakan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara ((TKP).
"Para korban juga sudah kami data," ujar Budi Santoso singkat, di RS Brayat Minulyo.
Empat orang yang tengah nongkrong di warung menjadi korban sabetan senjata tajam. Tiga di antaranya harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Brayat Minulyo, Solo akibat luka yang dialami.
Aksi penyerangan berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB. Sebelum kejadian, sekitar 10 orang pulang dari Stadion Manahan Solo usai menyaksikan laga pertandingan antara Persis Solo dan Persinga Ngawi.
Mereka yang rata-rata merupakan warga Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo kemudian mampir di warung angkringan yang biasa nongkrong. Para suporter ini selanjutnya bersiap makan karena perut terasa lapar.
Namun tanpa diduga, mendadak datang puluhan orang naik sepeda motor. Mereka sebagian menggunakan cadar dan jaket tebal.
"Ada yang datang dari arah timur, ada juga yang dari arah lain," ungkap Fitra Ria Safitri (19), salah satu suporter Pasoepati yang diserang saat di RS Brayat Minulya, kemarin malam.
Para penyerang yang tak dikenal identitasnya ini lalu melempari semua orang yang ada di dalam rumah dengan batu. Bahkan mereka juga membawa senjata tajam, obeng dan pentungan.
Mendapat serangan mendadak, para suporter ini tak mampu berbuat banyak. Mereka berhamburan masuk ke dalam ruko yang dijadikan warung. Pintu ruko juga langsung ditutup agar para pelaku tidak masuk.
Namun dua orang suporter Titus (23) dan Nova (19), tetap berada di luar warung untuk memberikan perlawanan. Kalah jumlah, keduanya menjadi korban penganiayaan. Kepala dan tangan mereka kena sabetan senjata tajam.
Belum puas mengamuk, kelompok tak dikenal ini juga merusak gerobak angkringan dan bakso. Kaca-kaca yang ada di lokasi juga jadi sasaran amukan. Termasuk sepeda motor yang diparkir di lokasi itu juga dirusak.
Bahkan, motor Yamaha Yupiter MX milik Danang, suporter lainnya diduga dibawa kabur penyerang. Setelah puas menyerang, mereka kemudian melarikan diri ke arah barat.
Sementar Titus dan Nova yang mengalami luka bacokan di kepala, tangan dan tusukan obeng di pelipis dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Selang 10 menit kemudian, gerombolan tak dikenal itu ternyata kembali lagi.
Dewa (19), salah satu suporter yang masih di luar berani memberikan perlawanan. Kalah jumlah, dia juga terkena sabetan senjata tajam di kepala.
"Ada satu lagi yang kena sabetan senjata di tangan. Namanya Edo, tapi lukanya kecil. Jadi tidak dibawa ke rumah sakit," timpal Ovi, rekan Fitra Ria Safitri yang turut menyaksikan kejadian itu.
Karena pintu dan pintu besi juga telah ditutup, para penyerang melempari ruko dengan batu. Genteng ruko juga tak luput dari lemparan. "Kejadian yang kedua cukup lama. Tapi tak melihat langsung karena ada di dalam ruko," tambahnya.
Setelah itu, para penyerang pergi meninggalkan lokasi. Pasca kejadian, satu korban yang terluka kemudian juga dibawa ke RS Brayat Minulyo. Sekitar pukul 22.00 WIb ketiga korban diizinkan setelah mendapatkan jahitan di kepala.
Luka-luka di bagian tubuh lainnya juga nampak diperban. Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian ( Ka SPK) Polresta Solo Ipda Budi Santoso mentakan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara ((TKP).
"Para korban juga sudah kami data," ujar Budi Santoso singkat, di RS Brayat Minulyo.
(san)