Tiga Tewas Dalam Kebakaran Rumah di Taput
A
A
A
TARUTUNG - Tiga warga tewas akibat kebakaran rumah di Dusun Banjar Injang, Desa Sibaganding, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Rabu malam 24 Februari. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.30 WIB tersebut juga mengakibatkan kerugian materi ratusan juta rupiah.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran. Namun informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa api tiba-tiba sudah menyala dari salah satu dinding rumah yang terbuat dari kayu itu. Kemudian asap menyelimuti seisi rumah dan membuat pemilik rumah bersama keluarganya terjebak dalam kepulan asap.
"Kami melihat asap sudah mengepung se isi rumah. Kemudian warga berdatangan untuk memberikan pertolongan dengan mengambil air yang tidak jauh dari dekat rumah," kata tokoh masyarakat Sibaganding, Novada Sitompul, Kamis (25/2/2016).
Novada yang merupakan anggota DPRD Taput tersebut menuturkan bahwa warga semaksimal mungkin memberikan pertolongan. Bahkan
ada yang berupaya masuk ke dalam rumah. Serta berteriak membangunkan pemilik rumah yang sedang terlelap. "Karena sudah menjelang pergantian hari. Jadi warga juga terkendala karena gelap gulita," paparnya.
Awalnya keseluruhan penghuni rumah dapat dievakuasi, yakni Token Sitompul (55) istrinya Adelina Hutabarat (52) dan anaknya Rahman Nimbel Sitompul (17).
Ketiganya dievakuasi ke puskesmas namun karena harus mendapatkan pertolongan maka keseluruhannya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tarutung.
Sementara saat proses evakuasi salah seorang tetangga korban yang memberikan pertolongan juga ikut menjadi korban.
Warga yang menjadi korban tewas yakni Nunut Sitompul (50) yang sebelumnya pingsan setelah memberikan pertolongan di halaman rumah korban.
Nunut yang sehari-harinya bekerja sebagai petani sempat dilarikan ke RSU Tarutung namun akhirnya tewas. "Kita menduga kehabisan nafas karena kepulan asap," paparnya. Sementara itu, Adelina Hutabarat, dan anaknya Rahman Nimbel Sitompul, juga akhirnya tewas.
Novada memaparkan bahwa kondisi rumah yang terbuat dari kayu serta menggunakan cat minyak membuat api sulit dijinakkan. Demikian juga dengan anak korban yang sulit di evakuasi karena sekeliling rumah dilengkapi dengan jerjak.
Humas Polres Taput, Ipda W Baringbing yang turun kelokasi mengatakan bahwa pihaknya sudah memasang garis polisi di sekeliling rumah. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mencari tahu penyebab kebakaran.
"Kalau meninggal di lokasi kejadian tidak ada. Namun meninggal saat diberikan pertolongan," paparnya.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran. Namun informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa api tiba-tiba sudah menyala dari salah satu dinding rumah yang terbuat dari kayu itu. Kemudian asap menyelimuti seisi rumah dan membuat pemilik rumah bersama keluarganya terjebak dalam kepulan asap.
"Kami melihat asap sudah mengepung se isi rumah. Kemudian warga berdatangan untuk memberikan pertolongan dengan mengambil air yang tidak jauh dari dekat rumah," kata tokoh masyarakat Sibaganding, Novada Sitompul, Kamis (25/2/2016).
Novada yang merupakan anggota DPRD Taput tersebut menuturkan bahwa warga semaksimal mungkin memberikan pertolongan. Bahkan
ada yang berupaya masuk ke dalam rumah. Serta berteriak membangunkan pemilik rumah yang sedang terlelap. "Karena sudah menjelang pergantian hari. Jadi warga juga terkendala karena gelap gulita," paparnya.
Awalnya keseluruhan penghuni rumah dapat dievakuasi, yakni Token Sitompul (55) istrinya Adelina Hutabarat (52) dan anaknya Rahman Nimbel Sitompul (17).
Ketiganya dievakuasi ke puskesmas namun karena harus mendapatkan pertolongan maka keseluruhannya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tarutung.
Sementara saat proses evakuasi salah seorang tetangga korban yang memberikan pertolongan juga ikut menjadi korban.
Warga yang menjadi korban tewas yakni Nunut Sitompul (50) yang sebelumnya pingsan setelah memberikan pertolongan di halaman rumah korban.
Nunut yang sehari-harinya bekerja sebagai petani sempat dilarikan ke RSU Tarutung namun akhirnya tewas. "Kita menduga kehabisan nafas karena kepulan asap," paparnya. Sementara itu, Adelina Hutabarat, dan anaknya Rahman Nimbel Sitompul, juga akhirnya tewas.
Novada memaparkan bahwa kondisi rumah yang terbuat dari kayu serta menggunakan cat minyak membuat api sulit dijinakkan. Demikian juga dengan anak korban yang sulit di evakuasi karena sekeliling rumah dilengkapi dengan jerjak.
Humas Polres Taput, Ipda W Baringbing yang turun kelokasi mengatakan bahwa pihaknya sudah memasang garis polisi di sekeliling rumah. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mencari tahu penyebab kebakaran.
"Kalau meninggal di lokasi kejadian tidak ada. Namun meninggal saat diberikan pertolongan," paparnya.
(sms)