Lurah Karyamulya Bicara soal Aktivitas 'Raja Terakhir'

Kamis, 25 Februari 2016 - 20:17 WIB
Lurah Karyamulya Bicara...
Lurah Karyamulya Bicara soal Aktivitas 'Raja Terakhir'
A A A
CIREBON - Lurah Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Tarmat, bicara soal seorang pria yang mengaku sebagai 'raja terakhir'.

Menurut Tarmat, kediaman pria yang yang mengklaim bernama Raja Muhammad Hasanudin atau dikenal Baginda Raja Muhammad Hasanudin (pada berita sebelumnya ditulis berinisial MA) itu masuk wilayahnya.

Pihaknya pun telah mengetahui aktivitas maupun klaim Hasanudin sebagai 'raja terakhir'. "Pernah digelar acara Muludan (Maulid) pada Februari lalu. Petugas dari babinkamtibmas sini datang ke sana untuk memantau," katanya, Kamis (25/2/2016).

Dia memperkirakan, orang-orang yang datang tak hanya berasal dari Kota Cirebon, melainkan se-wilayah Cirebon hingga dimungkinkan Brebes, Jawa Tengah. Hal itu setidaknya diketahui dari kendaraan umum sejenis bus yang mereka tumpangi.

Tarmat menyampaikan, sejauh ini aktivitas Hasanudin dinilai belum meresahkan karena tak ditemui doktrin tertentu yang menyimpang. Terlebih, setiap kegiatan, Hasanudin kerap melaporkannya kepada pihak terkait.

"Meski setiap kegiatan atau pertemuan tak tentu waktunya, mereka suka lapor juga," tandasnya.

Terpisah, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Cirebon Tata Kurniasasmita saat ditemui mengaku masih belum mendeteksi gerakan 'raja terakhir'. Namun, pihaknya tetap mengamati setiap perkembangan yang ada melalui pencarian informasi di lapangan.

"Saya sudah dengar ada orang yang mengaku raja terakhir, tapi kami belum mendapat informasi detail."

Hanya, dia mengakui adanya nama MA yang diagendakan mengisi acara keagamaan di Kota Cirebon. Namun belakangan diketahui, pandangan MA dinilai akan meresahkan sehingga kehadirannya ditolak para pemuka agama di Kota Cirebon dan akhirnya kegiatan itu dibatalkan.

Namun, dia belum dapat memastikan MA merupakan orang yang mengklaim sebagai 'raja terakhir'. Pihaknya hanya mengetahui terdapat pandangan MA yang dianggap akan meresahkan publik, terutama Cirebon.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7560 seconds (0.1#10.140)