Oknum Polisi Aniaya Tiga Remaja Tanpa Sebab

Selasa, 23 Februari 2016 - 09:49 WIB
Oknum Polisi Aniaya...
Oknum Polisi Aniaya Tiga Remaja Tanpa Sebab
A A A
SRAGEN - Nasib apes dialami tiga remaja yang tengah nongkrong di jembatan sungai Geneng. tiba-tiba mereka didatangi oknum polisi berpakaian preman dan dipukul begitu saja tanpa tahu sebab perkaranya.

Kejadian ini berlangsung pada Minggu 21 Februari 2016, saat sejumlah remaja tengah nongkrong seperti biasa di sebuah jembatan Geneng perbatasan antara Desa Mlale dan Desa Japoh.

Saat itu sekitar pukul 17.00 sore memang di kawasan dukuh Geneng, desa Japoh, Kecamatan Jenar tersebut sering digunakan anak muda sekitar untuk nongkrong.

Di lokasi tersebut, awalnya ada antrian kendaraan, Yakni sebuah pikap yang mengangkut sound system untuk pernikahan berhenti di jembatan tersebut dan menanyakan alamat pada anak-anak itu. Hal itu membuat kendaraan di belakangnya otomatis juga berhenti.

Setelah kendaraan itu jalan, kemudian kendaraan lain juga melintas, namun Mobil Patroli Polsek Tangen jenis Mitsubishi Strada berhenti di lokasi.

Kemudian seorang oknum polisi berpangkat brigadir berinisial R sendirian keluar dan langsung menendang Muhammad (16), dan memukul dua orang anak yakni Zainal Abidin (15), dan khoirul Umam (15), di pipi bagian kanan. Zainal mengalami luka goresan di pipi, sedangkan pipi kanan Khoirul juga lebam.

Setelah melayangkan pukulannya pada para ABG tersebut, oknum polisi itu meninggalkan lokasi. Lantaran tidak terima dihajar polisi tanpa alasan, keduanya dengan ditemani seorang warga Suwarno (39), melaporkan pada Lurah desa Japoh, Wiji Haryanti.

Oleh Lurah, pihaknya mengkonfirmasi hal tersebut ke Polsek Jenar. Namun Polsek jenar tidak mengetahui kejadian tersebut. Tetapi tidak lama kemudian melintas sebuah mobil patroli yang diyakini korban sebagai mobil yang dikendarai oknum tadi.

Mobil tersebut diikuti, ternyata menuju ke Polsek Tangen. Kemudian Suwarno mengkonfirmasi masalah tersebut dengan oknum polisi yang bersangkutan.

Namun awalnya sempat menyangkal memukul. Tetapi akhirnya mengakui ketika korban menegaskan bahwa dipukul oknum tersebut.

Suwarno yang sempat mengambil foto oknum polisi itu ditegur anggota lainnya. Bahkan hasil fotonya dihapus anggota lainnya.

"Oknumnya menyangkal, bahkan saat saya ambil fotonya tiba-toba ditegur anggota lain. Hanphone saya dipinjam dan foto jepretan saya dihapus," ujarnya.

Sementara kedua korban Zainal dan Khoirul ketika ditemui di Sekolahnya SMK 1 Jenar. Mereka mengaku tidak tahu alasan mereka dipukul oleh oknum polisi tersebut.

Zainal mengatakan oknum tersebut turun dari mobil sendirian dan tiba-tiba memukul wajahnya hingga luka. Korban selanjutnya Khoirul mendapat perlakuan yang sama. "Tidak bicara apa-apa tiba tiba langsung ngaplok, hanya sekali," ujarnya.

Dia mengatakan oknum polisi tersebut sudah minta maaf. Oknum tersebut mengaku emosi, namun tidak jelas maksudnya memukul para remaja tersebut. Namun dirinya masih tidak terima lantaran merasa tidak bersalah dan tidak tahu sebab dia diperlakukan seperti itu.

Sedangkan Ayah dari Zainal, Danu (55), merasa tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu. Menurutnya anak-anak remaja sering nongkrong di kawasan tersebut.

Namun sejauh ini tidak ada masalah dan tidak mengganggu. Dirinya sudah melakukan visum terhadap luka yang diderita anaknya untuk melanjutkan langkah hukum. "Saat itu saya sedang di Rumah, Sudah visum, saya tidak terima," ujarnya.

Pihak sekolah juga mengatakan kedua anak tersebut tidak masalah terkait perilaku maupun akademis. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Jenar Mulyono menjelaskan mereka masih kelas X.

Sejauh ini dia menjelaskan tidak ada kenakalan remaja yang berlebihan di Sekolahan. "Siswa-siswa sendiri setahu saya sangat humanis, tidak ada persetruan apapun. Mereka berdua juga tidak ada masalah di Sekolah," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1432 seconds (0.1#10.140)