MUI Anggap si Pengaku Nabi itu Sinting dan Cari Sensasi
A
A
A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat menganggap Jari pria asal Jombang yang mengaku Nabi Isa Habibulloh Alaihisalam itu sinting. Bahkan Ketua MUI Pusat Yusnar Yusuf menyatakan, jika Jari hanya mencari sensasi belaka seperti halnya Musadeq yang juga pernah mengaku mendapatkan wahyu dan berhak mendapatkan gelar seorang nabi. (Baca: Jari Tetap Mengaku Nabi Apapun Risikonya)
"Barang kali ingin supaya terkenal, mungkin ya salah satu diantaranya karena nabi terakhir itu Muhammad," ungkapnya di Gedung MUI, Jakarta pusat. (18/2/2016)
Yusnar mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak perlu ditanggapi berlebihan karena itu hanya hal yang dilakukan orang diluar batas normal.
"Ini kan bukan akhir zaman, kalau dihitung secara geologi saya kira masih milyaran tahun lagi, dan dia udah jadi debu itu. Nggak mungkinlah itu hanya anggapan orang sinting, nggak ada teorinya itu pake teori relativitas saja oleh Albert Einstein nggak masuk itu, bagaimana cara dia berpikir kan sinting namanya," ungkapnya.
Yusnar menjelaskan hal ini hanya pengulangan dari kasus nabi palsu Musadeq seseorang yang pernah mengakui dirinya sebagai nabi juga.
"Ya sama-sama kaya Musadeq, ngaku nabi juga tapi begitu dipanggil polisi nangis dia. Nabi dipanggil polisi nangis, Gimana kan itu ? Kan bagusnya disebut apa yang seperti itu. Mungkin cita-citanya begitu doang. dan biasanya mereka berasal dari kalangan atau orang-orang tertentu. Mungkin agar diliat berhasil, ajarannya nggak keliatan saya kira. Jadi nggak usah dibahas nanti jadi terkenal dia, biar aja dipendam aja begitu," tandasnya.
"Barang kali ingin supaya terkenal, mungkin ya salah satu diantaranya karena nabi terakhir itu Muhammad," ungkapnya di Gedung MUI, Jakarta pusat. (18/2/2016)
Yusnar mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak perlu ditanggapi berlebihan karena itu hanya hal yang dilakukan orang diluar batas normal.
"Ini kan bukan akhir zaman, kalau dihitung secara geologi saya kira masih milyaran tahun lagi, dan dia udah jadi debu itu. Nggak mungkinlah itu hanya anggapan orang sinting, nggak ada teorinya itu pake teori relativitas saja oleh Albert Einstein nggak masuk itu, bagaimana cara dia berpikir kan sinting namanya," ungkapnya.
Yusnar menjelaskan hal ini hanya pengulangan dari kasus nabi palsu Musadeq seseorang yang pernah mengakui dirinya sebagai nabi juga.
"Ya sama-sama kaya Musadeq, ngaku nabi juga tapi begitu dipanggil polisi nangis dia. Nabi dipanggil polisi nangis, Gimana kan itu ? Kan bagusnya disebut apa yang seperti itu. Mungkin cita-citanya begitu doang. dan biasanya mereka berasal dari kalangan atau orang-orang tertentu. Mungkin agar diliat berhasil, ajarannya nggak keliatan saya kira. Jadi nggak usah dibahas nanti jadi terkenal dia, biar aja dipendam aja begitu," tandasnya.
(sms)